Diagnosis Klasifikasi Karsinoma Laring .1 Definisi

Universitas Sumater Utara Gejala lain berupa nyeri alih ke telinga ipsilateral, halitosis, batuk, hemoptisis dan penurunan berat badan menandakan perluasan tumor ke luar laring atau metastasis jauh. Pembesaran kelenjar getah bening leher dipertimbangkan sebagai metastasis tumor ganas yang menunjukkan tumor pada stadium lanjut. Nyeri tekan laring adalah gejala lanjut yang disebabkan oleh komplikasi supurasi tumor yang menyerang kartilago tiroid dan perikondrium Hermani,2007.

2.3.7 Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis. Pemeriksaan laring dapat dilakukan dengan cara tidak langsung menggunakan kaca laring atau langsung dengan menggunakan laringoskop. Pemeriksaan ini untuk menilai lokasi tumor, penyebaran tumor, kemudian dilakukan biopsi untuk pemeriksaan patologi anatomik. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan selain pemeriksaan laboratorium darah, juga pemeriksaan radiologik. Foto toraks diperlukan untuk menilai keadaan paru, ada atau proses spesifik dan metastasis di paru. CT scan laring dapat memperlihatkan keadaan tumor dan laring lebih seksama, misalnya penjalaran tumor pada tulang rawan tiroid dan daerah pre-epiglotis serta metastasis kelenjar getah bening leher. Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan patologi anatomik dari bahan biopsi laring, dan biopsi jarum halus pada pembesaran kelenjar getah bening di leher. Dari hasil patologi anatomik yang terbanyak adalah karsinoma sel skuamosa Hermani,2007.

2.3.8 Klasifikasi

Klasifikasi tumor ganas laring menurut AJCC American Joint Committee on Cancer dan UICC 1988, sebagai berikut: Tumor Primer T Universitas Sumatera Utara Universitas Sumater Utara • Supraglotis Tis Karsinoma insitu T1 Tumor terdapat pada satu sisi suara pita suara gerakan masih baik. T2 Tumor sudah menjalar ke 1 dan 2 sisi daerah supraglotis dan glotis masih bias bergerak tidak terfiksir. T3 Tumor terbatas pada laring dan sudah terfiksir atau meluas ke daerah krikoid bagian belakang, dinding medial dari sinus piriformis, dan ke arah rongga pre-epiglottis. T4 Tumor sudah meluas ke luar laring, menginfiltrasi orofaring jaringan lunak pada leher atau sudah merusak tulang rawan tiroid • Glotis Tis Karsinoma insitu T1 Tumor mengenai satu atau dua sisi pita suara, tetapi gerakan pita suara masih baik, atau tumor sudah terdapat pada komisura anterior atau posterior. T2 Tumor meluas ke daerah supraglotis atau subglotis, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi impaired mobility. T3 Tumor meliputi laring dan pita suara sudah terfiksasi. T4 Tumor sangat luas dengan kerusakan tulang rawan tiroid atau sudah keluar dari laring. • Subglotis Tis Karsinoma insitu T1 Tumor terbatas pada daerah subglotis. T2 Tumor sudah meluas ke pita, pita suara masih dapat bergerak atau sudah terfiksasi. T3 Tumor sudah mengenai laring dan pita suara sudah terfiksasi. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumater Utara T4 Tumor yang luas dengan destruksi tulang rawan atau perluasan ke luar laring atau kedua-duanya. • Penjalaran ke kelenjar limfa N Nx Kelenjar limfa tidak teraba N0 Secara klinis kelenjar tidak teraba N1 Secara klinis teraba satu kelenjar limfa dengan ukuran diameter 3 cm homolateral. N2 Teraba kelenjar limfa tunggal, ipsilateral dengan ukuran diameter 3-6 cm. N2a Satu kelenjar limfa ipsilateral, diameter lebih dari 3 cm tapi tidak lebih dari 6 cm. N2b Multipel kelenjar limfa ipsilateral, diameter tidak lebih dari 6 cm. N2c Metastasis bilateral atau kontralateral, diameter tidak lebih dari 6 cm. N3 Metastasis kelenjar limfa lebih dari 6 cm. • Metastasis Jauh M Mx Tidak terdapatterdeteksi M0 Tidak ada metastasis jauh M1 Terdapat metastasis jauh. • Staging = Stadium ST1 T1 N0 M0 STII T2 N0 M0 STIII T3 N0 M0, T1T2T3 N1 M0 STIV T4 N0N1 M0 T1T2T3T4 N2N3 T1T2T3T4 N1N2N3 M1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumater Utara 2.3.9 Penatalaksanaan Terapi tumor ganas laring sebelum tahun 1960 adalah hanya dengan penyinaran.Pada awal tahun 1960 mulai dilakukan tindakan pengangkatan laring laringektomi di Bagian THT FKUI-RSCM Jakarta. Tindakan laringektomi ini dilakukan pada penderita tumor ganas laring stadium III dan IV.Pada penderita dengan pembesaran kelenjar leher sebagai metastasis dilakukan tindakan diseksi leher radikal. Pada penderita dengan metastasis jauh hanya diberikan terapi penyinaran dan sitostatika. Penderita yang telah dilakukan laringektomi total akan kehilangan suara dan diperlukan rehabilitasi suara Tabel 1. Tabel 1. Tumor ganas laring 1960s Tumor N0 M0 N+ M0 N+ M+ T1 Sinar RND+Laringektomi Sinar+Sitostatika T2 Laringektomi sajaSinar saja RND+Laringektomi Sinar+Sitostatika T3 Laringektomi+Sinar RND+Laringektomi Sinar+Sitostatika T4 Laringektomi+Sinar + Rekonstruksi RND+Laringektomi + Rekonstruksi Sinar+Sitostatika Munir, 2007 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumater Utara BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1 Kerangka Konsep Karsinoma Laring • Usia • Jenis kelamin • Pekerjaan • Pendidikan • Merokok • Alkohol • Gejala klinis • Klasifikasi • Jenis pengobatan

3.2 Definisi Operasional