2.2.3 Syarat Dicapainya Efisiensi Kerja
Menurut Sedarmayanti 2001: 122, syarat-syarat agar tercapainya efisiensi kerja adalah sebagai berikut :
a. Berhasil guna atau efektif. b. Ekonomis.
c. Pelaksanaan kerja yang dapat dipertanggung jawabkan. d. Pembagian kerja yang nyata.
e. Prosedur kerja yang praktis. Dunia bisnis terkadang mengalami kerancuan pemahaman antara efisiensi
dengan produktivitas. Efisiensi berarti menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dalam waktu yang sesingkat mungkin. Akan tetapi harus dipertimbangkan apakah
produk tersebut dibutuhkan. Efektivitas, efisiensi, dan produktivitas ditentukan secara bersama.
2.3 Hubungan Pengawasan Dan Efisiensi Kerja
Banyak cara yang dapat dilakukan dan harus ditempuh untuk meningkatkan efisiensi kerja dalam suatu perusahaan. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan baik jika
pengawasan yang di lakukan oleh perusahaan itu maksimal. Efisiensi dapat tercapai apabila hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan sesuai dengan target yang ingin
dicapai. Efisiensi juga dapat dicapai melalui sistem pergerakan yang dapat merangsang para bawahan bekerja dengan ikhlas, jujur, loyal. Menurut Siagian
2003: 113, salah satu sasaran pokok manajemen dalam menjalankan kegiatan-
Universitas Sumatera Utara
kegiatan dalam suatu organisasi ialah efisiensi yang semaksimal-maksimalnya. Maka dari itu pengawasan harus dilaksanakan dengan seefektif mungkin, karena pelaksanaa
fungsi pengawasan dengan baik akan memberikan sumbangan yang besar pula dalam meningkatkan efisiensi.
2.4 Penelitian Terdahulu Herawati Saragih 2009
, melakukan penelitian dengan judul “Analisis Hubungan Pengawasan Terhadap Efisiensi Kerja Karyawan Pada Asuransi
Bumiputera Cabang Pematangsiantar”,
disimpulkan berdasarkan penghitungan uji-t bahwa t
hitung
2,427 t
tabel
1,69 dan berdasarkan angka koefisien korelasi antara pengawasan dan efisiensi kerja yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar
0,528. Nilai ini menunjukkan bahwa pengawasan berkorelasi cukup kuat dengan efisiensi kerja dengan nilai adjusted R square R
2
sebesar 0,728 atau 72,8 . Hal ini menunjukan bahwa variabel pengawasan mempengaruhi variabel efisiensi kerja
sebesar 72,8 . Sedangkan sisanya yaitu 27,2 dipengaruhi oleh faktor lain seperti komunikasi, struktur organisasi, kepemimpinan, teknologi, informasi dan faktor-
faktor lainnya yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Eli Sasmita 2004
, dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Pengawasan Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8”
, menyatakan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pengawasan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada CV. Cifa Digayo Jl. Binjai Km 13.8 Medan. Sumbangan variabel
Universitas Sumatera Utara
Pengawasan terhadap variabel Disiplin Kerja Karyawan adalah sebesar 54,8 dan sisanya sebesar 45,2 merupakan kontribusi variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini, yaitu tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa, keadilan,
sanksi hukum, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan.
2.5 Kerangka Konseptual