Pemilihan Panjang Gelombang HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemilihan Panjang Gelombang

Panjang gelombang yang digunakan untuk analisis kuantitatif adalah panjang gelombang yang mempunyai absorbansi maksimum. Untuk memilih panjang gelombang maksimum, dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu Gandjar dan Rohman, 2007. Penentuan panjang gelombang ini dilakukan pada konsentrasi yang memberikan serapan dengan kesalahan fotometrik terkecil absorbansi ± 0,4343. Untuk mendapatkan konsentrasi tersebut dapat dihitung menggunakan nilai koefisien ekstingsi, A 1 1, dari literatur. Dimana menurut Moffat 2004 nilai A 1 1 dalam larutan asam pada panjang gelombang 270 nm adalah 417a. Dari perhitungan pada Lampiran 1 diperoleh konsentrasi pengukuran adalah 10 µgml dan hasil pengukuran menunjukkan panjang gelombang maksimum tetrasiklin dalam larutan HCl 0,1 N adalah 270 nm dengan serapan 0,403 seperti terlihat pada Gambar 4 halaman 23. Menurut Gandjar dan Rohman 2007, pengukuran dilakukan pada panjang gelombang maksimum karena pada panjang gelombang tersebut kepekaannya juga maksimum dalam arti perubahan absorbansi untuk setiap satuan konsentrasi adalah yang paling besar, disekitar panjang gelombang maksimum, bentuk kurva absorbsi datar sehingga pada kondisi tersebut hukum Lambert – Beer akan terpenuhi. Selain itu jika dilakukan pengukuran ulang maka kesalahan yang disebabkan oleh pemasangan ulang panjang gelombang akan kecil sekali. Universitas Sumatera Utara Gambar 4. Kurva Serapan Tetrasiklin Hidroklorida Baku Pembanding Farmakope Indonesia konsentrasi 10 µgml dalam Pelarut HCl 0,1 N. Keterangan : puncak 1 muncul pada panjang gelombang 355,8 nm dengan absorbansi 0,286; puncak 2 muncul pada panjang gelombang 270 nm dengan absorbansi 0,403; puncak 3 muncul pada panjang gelombang 219 nm dengan absorbansi 0,302. Dari Gambar 4, dapat dilihat bahwa serapan maksimum tetrasiklin dalam suasana asam adalah pada panjang gelombang 270 nm. Hal ini sesuai dengan Moffat 2004 yang menyatakan bahwa tetrasiklin mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 270 nm dalam suasana asam. Selanjutnya untuk penetapan kadar residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging dilakukan pada panjang gelombang tetrasiklin hidroklorida BPFI yang memberikan serapan maksimum yaitu pada 270 nm.

4.2 Penyiapan Larutan Sampel