Menurut Belkouli 2006:127 “laba income akuntansi didefenisikan sebagai perbedaan antara pendapatan realisasian realized revenue yang berasal dari transaksi suatu periode dan
berhubungan dengan biaya historis”. Defenisi ini menunjukkan laba akuntansi memiliki lima karakteristik sebagai berikut:
a. laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi yaitu timbulnya hasil
dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut, b.
laba akuntansi didasarkan pada periode postulat dan mengacu pada kinerja keuangan perusahaan selama satu periode tertentu,
c. laba akuntansi didasarkan pada prinsip pendapatan yang memerlukan pemahaman khusus
tentang definisi pengukuran, dan pengakuan pendapatan, d.
laba akuntansi memerlukan pengukuran tentang biaya expense dalam bentuk cost histories yang didapatkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu,
e. laba akuntansi menghendaki adanya penandingan matching antara pendapatan dengan
biaya yang relevan dan berkaitan dengan pendapatan tersebut. Konsep laba akuntansi mempunyai beberapa kebaikan, yaitu sebagai berikut:
a. dapat terus menurus ditelusuri dan diuji,
b. karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi fakta dan dilaporkan
secara obyektif maka perhitungan laba ini diperiksa, c.
memenuhi prinsip “conservatisme”, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai,
d. dapat dijadikan sebagai alat kontrol adalah manajemen dalam melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen.
2.4 Arus Kas
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Pengertian Arus Kas dan Tujuan Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas perusahaan harus disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan dalam setiap periode. Informasi arus kas perusahaan diperlukan oleh pemakai
laporan tanpa tergantung pada aktivitas perusahaan karena pada dasarnya semua perusahaan memerlukan kas untuk alasan yang sama terlepas dari perbedaan aktivitas penghasil pendapatan
utama. PSAK No. 2 paragraf 1 IAI, 2007 menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah sebagai berikut:
Informasi arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan
setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu
melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kapasitas perolehannya. Tujuan pernyataan ini adalah memberi
informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi,
investasi maupun pendanaan financing selama suatu periode akuntansi.
Manfaat informasi dalam suatu laporan arus kas jika digunakan dengan pengungkapan yang berkaitan dan laporan keuangan lain, dapat membantu investor, kreditor, dan pihak lain
untuk: 1
menilai kemampuan perusahaan menghasilkan arus kas bersih masa depan, 2
menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya, kemampuannya membayar deviden, dan kebutuhannya untuk pendanaan ekstern,
3 menilai alasan perbedaan antara laba bersih dan penerimaan serta pembayaran kas yang
berkaitan, 4
menilai pengaruh pada posisi keuangan suatu perusahaan dari transaksi investasi dan pendanaan kas dan nonkasnya selama periode.
2.4.2 Komponen Laporan Arus Kas
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.1 Aktivitas operasi
Dalam PSAK No. 2 paragraf 12 IAI, 2007 dinyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya
perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa
mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Informasi mengenai unsur tertentu arus kas historis bersama dengan informasi lain, berguna dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan principal
revenue-producing activities dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi dan
peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau rugi bersih. Beberapa contoh arus kas dari aktivitas operasi menurut PSAK No. 2 paragraf 13 IAI, 2007 adalah:
a Penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa.
b Penerimaan kas dari royalty, fees, komisi, dan pendapatan lain.
c Pembayaran kas kepada pemasok barang dan jasa.
d Pembayaran kas kepada karyawan.
e Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubungan dengan klaim,
anuitas, dan manfaat asuransi lainnya. f
Pembayaran kas atau penerimaan kembali restitusi pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan
investasi.
g Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi
usaha dan perdagangan.
Termasuk dalam kelompok ini adalah seluruh transaksi dan peristiwa-peristiwa lain yang tidak dapat dianggap sebagai kegiatan investasi atau pembiayaan. Kegiatan ini biasanya
mencakup kegiatan produksi, pengiriman barang, pemberian service. Jumlah arus kas yang berasal dari operasi merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan
Universitas Sumatera Utara
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber
pendanaan dari luar. Pelaporan arus kas dari aktivitas operasi suatu perusahaan berdasarkan PSAK No. 2 IAI,
2007 harus menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini: a
Metode langsung Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran bruto
diungkapkan.
b Metode tidak langsung
Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan deferral, atau akrual dari penerimaan, atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang terkait dengan arus kas investasi atau pendanaan.
Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam
mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung IAI, 2007. Dengan metode langsung, informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas
bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: a
dari catatan akuntansi perusahaan, b
dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan, dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi.
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh:
a perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan,
b pos bukan kas,
c semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2.2 Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Pengungkapan terpisah arus kas yang berasal dari aktivitas
investasi perlu dilakukan sebab arus kas tersebut mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas sehubungan dengan sumber daya yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan arus kas
masa depan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi menurut PSAK No. 2
paragraf 15 IAI, 2007 adalah: a
Pembayaran kas untuk membeli aktiva tetap, aktiva tak berwujud, dan aktiva jangka panjang lain, termasuk biaya pengembangan yang dikapitalisasi dan aktiva tetap yang
dibangun sendiri;
b Penerimaan kas dari penjualan tanah, bangunan dan peralatan, aktiva tak berwujud,
dan aktiva jangka panjang lain; c
Perolehan saham atau instrument keuangan perusahaan lain; d
Uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada pihak lain serta pelunasannya kecuali yang dilakukan oleh lembaga keungan;
e Pembayaran kas sehubungan dengan future contracts, forward contracts, option
contracts, dan swap contracts kecuali apabila pembayaran tersebut diklasifikasikan sebagai aktivitas pendanaan.
2.4.2.3 Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Pengungkapan arus kas yang timbul dari transaksi
ini berguna untuk memprediksi klaim terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Beberapa contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan menurut PSAK No.
2 paragraf 15 IAI, 2007 adalah: a
Penerimaan kas dari emisi saham atau instrumen modal lainnya. b
Pembayaran kas kepada para pemegang saham untuk menarik atau menebus saham perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c Penerimaan kas dari emisi obligasi, pinjaman lainnya.
d Pelunasan pinjaman.
e Pembayaran kas oleh penyewa guna usaha lessee untuk mengurangi saldo
kewajiban yang berkaitan dengan sewa guna usaha pembiayaan finance lease.
2.5 Harga Saham