BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan sebagai organisasi bisnis umumnya memiliki tiga tujuan utama yaitu kelanjutan hidup perusahaan going concern, laba dalam jangka panjang profit, dan
pengembangan atau perluasan usaha expansion. Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, perusahaan harus dapat meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan usahanya. Selain itu,
perusahaan harus mampu menciptakan nilai value creation bagi pemiliknya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nilai-nilai tersebut diwujudkan ke dalam harga
pasar dari saham biasa perusahaan. Harga saham penting bagi perusahaan karena hal tersebut merupakan salah satu alasan
utama bagi para investor untuk membeli saham sebagai bentuk investasinya pada perusahaan. Investasi tersebut tentunya sangat diperlukan oleh perusahaan, sebab dalam menjalankan
usahanya dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Cara untuk memperoleh dana salah satunya adalah dengan menerbitkan dan menjual saham melalui Pasar Modal atau Bursa Efek sebagai perantara.
Pasar modal merupakan alternative bagi pemilik dana investor dalam menanamkan dananya. Dimana mereka sangat mengharapkan dapat memperoleh imbal hasil return yang tinggi,
namun tidak mempunyai informasi yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan investasi terhadap saham perbankan yang memiliki imbal positif.
1
Universitas Sumatera Utara
Di setiap negara pasar modal menjalankan fungsi ekonomi dan fungsi finansial, sehingga pertumbuhannya harus dipacu untuk menjadi pasar modal efisien dan dapat memberi semua
informasi relevan untuk bahan pengambilan keputusan sekuritasnya. Fungsi ekonomi maksudnya pasar modal menyalurkan dana dari investor ke perusahaan, sehingga memperlancar akses
perusahaan untuk memperoleh sumber pendanaan investasinya. Sedangkan fungsi finansial maksudnya reward bagi investor atas hasil investasinya berupa keuntungan untuk
memaksimalkan kekayaan. Sebelum bertransaksi di pasar modal, investor terlebih dahulu melakukan penilaian terhadap perusahaan yang menerbitkan menawarkan sahamnya di bursa
efek. Harga saham suatu perusahaan selalu mengalami pergerakan naik atau turun. Pergerakan
pada harga saham inilah yang dapat memberikan keuntungan bagi para investor. Oleh karena itu, para investor sangat membutuhkan informasi mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
harga saham baik secara langsung maupun tidak. Informasi bisa didapat dari faktor eksternal maupun internal perusahaan. Faktor eksternal perusahaan, antara lain kondisi perekonomian,
kebijakan pemerintah, dan tingkat suku bunga bank. Sedangkan faktor internal perusahaan berupa informasi dari laporan keuangan perusahaan. Dalam hal ini akuntansi berfungsi sebagai
penyedia informasi. Menurut IAI dalam PSAK Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 2007 tentang
tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah “memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan
Universitas Sumatera Utara
ekonomi serta menunjukkan pertanggungjawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka”. Laporan keuangan menjadi dasar bagi
investor untuk membuat keputusan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Salah satu indikator kinerja perusahaan adalah laba akuntansi dalam laporan laba rugi
perusahaan. Laba akuntansi dan arus kas adalah ukuran kinerja perusahaan yang mendapat perhatian utama dari para investor dan kreditur. Pentingnya informasi laba akuntansi tercantum
secara jelas dalam PSAK No. 25 IAI, 2007 yaitu: “Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporkan kinerja suatu perusahaan selama satu periode tertentu. Informasi tentang
kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola oleh suatu perusahaan di masa yang akan
datang”. Pentingnya laporan arus kas tercantum pada PSAK No. 2 IAI, 2007 tentang laporan
arus kas yang merekomendasikan perusahaan harus memasukkan laporan arus kas sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan. Informasi arus kas historis sering
digunakan sebagai indikator dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan. Di samping itu, informasi arus kas juga berguna untuk meneliti kecermatan dari taksiran arus kas masa depan
yang telah dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara probabilitias dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga.
Universitas Sumatera Utara
Dalam PSAK No. 2 IAI, 2007 dikatakan penyajian laporan arus kas dibagi dalam 3 komponen, yaitu arus kas operasi, arus kas investasi dan arus kas pendanaan dimana dalam
penelitian ini akan dilihat masing-masing hubungannya dengan harga saham. Pembedaan komponen-komponen arus kas ini penting karena masing-masing komponen tersebut dianggap
mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap harga saham. Dalam penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Susan 2007 yang meneliti laba
akuntansi dan arus kas total beserta komponennya yaitu arus kas operasi, investasi, dan pendanaan sebagai variabel independen terhadap harga saham sebagai variabel dependen,
diketahui bahwa harga saham perusahaan telekomunikasi dipengaruhi oleh informasi mengenai laba akuntansi dan interaksi laba akuntansi dengan arus kas investasi; namun tidak dipengaruhi
oleh arus kas total maupun arus kas operasi, investasi, pendanaan, serta juga tidak dipengaruhi oleh interaksi laba akuntansi dengan arus kas operasi maupun pendanaan. Hasil penelitian ini
tidak mendukung hasil penelitian Rohman 2005 yang meneliti tentang pengaruh langsung dan tidak langsung arus kas dan laba terhadap volume perdagangan saham pada emiten di Bursa Efek
Jakarta. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa besar kecilnya arus kas operasi dan laba akuntansi dari 68 emiten sampel yang diumumkan di BEJ, dengan waktu pengamatan lima hari
sebelum dan lima hari sesudah pengumuman laporan keuangan periode akuntansi 1995, baik secara individual maupun secara bersama-sama tidak kurang mempengaruhi berpengaruh tidak
signifikan terhadap tingkat volume perdagangan saham. Hal ini menunjukkan bahwa pada umumnya investor di BEJ pada saat mengambil keputusan akan membeli atau menjual saham
emiten di BEJ tidak didasarkan pada informasi akuntansi, tetapi lebih banyak pada informasi lain selain informasi akuntansi, seperti rumor.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ervina 2010 menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara laba akuntansi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari
aktivitas pendanaan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tetapi secara parsial laba akuntansi dan arus kas dari aktivitas pendanaan berpengaruh positif
dan signifikan terhadap harga saham, sedangkan arus kas dari aktivitas operasi dan arus kas dari aktivitas investasi tidak berpengaruh terhadap harga saham. Ketidakkonsistenan hasil penelitian
tersebut menjadi motivasi bagi peneliti untuk kembali meneliti pengaruh laba akuntansi dan komponen arus kas yang mempengaruhi harga saham.
Dari sejumlah besar perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu.
Pemilihan kelompok perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan dan perusahaan
perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan negara.
Histori lain yang mendasari dunia perbankan di Indonesia adalah seperti diketahui bahwa pada tahun 1998 kondisi-kondisi perbankan sangat memprihatinkan, ini ditandai dengan
dilikuidasinya 16 bank dampak krisis moneter. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan. Fenomena ini berakibat pada turunnya
minat investor untuk membeli saham perbankan, konsekuensi yang terjadi harga saham perbankan mengalami penurunan. Krisis pada tahun 1998 telah berlalu, kini perbankan Indonesia
dihadapkan kembali dengan krisis yang lebih dahsyat yaitu krisis keuangan global yang berawal dari resesi ekonomi AS pada tahun 2008 sehingga fenomena-fenomena tersebut di atas menjadi
pertimbangan menarik bagi peneliti menuangkan hasil penelitian ini dalam sebuah skripsi
Universitas Sumatera Utara
berjudul: ” Analisis Pengaruh Informasi Laba Akuntansi dan Komponen Arus Kas Terhadap Harga Saham Pada Industri Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode Tahun 2007 – 2009”.
1.2 Perumusan Masalah