Dari tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa selama bulan Maret 2011 jumlah vaccum truck yang masuk ke CMTF Arak membawa limbah lumpur bor adalah
sebanyak 328 unit. Untuk total limbah lumpur bor yang masuk ke dalam Pit 1 adalah sebesar 19680 bbls sedangkan total limbah lumpur bor yang diproses adalah sebesar
22090 bbls. Berdasarkan kedua data sekunder diatas dapat dikatakan bahwa banyaknya
limbah lumpur bor yang masuk dan yang diproses tidak sama tiap bulannya. Hal ini tergantung dari jumlah aktivitas pengeboran minyak bumi yang dilakukan PT
Chevron. Pada bulan Maret kegiatan pengeboran lebih banyak dari pada bulan Februari sehingga menghasilkan limbah lumpur bor yang lebih banyak.
4.3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di Technology Support Laboratory PT Chevron Pacific Indonesia Duri dari tanggal 11-17 Maret 2011.
Sampel air olahan lumpur bor setelah pengolahan diambil di Pit 3 yang merupakan pit penampungan akhir sebelum air olahan lumpur bor dibuang ke lingkungan. Sampel
diambil pada tanggal 11 Maret 2011 jam 09.30 WIB.
Hasil pemeriksaan laboratorium di PT Chevron Pacific Indonesia sesudah pengolahan adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Hasil Analisis Kualitas Air Olahan Lumpur Bor PT Chevron Pacific Sesudah Pengolahan
No Parameter
BakuMutu PerMen LH
No.04 Tahun 2007
Units Pit 3
outlet Metode Analisis
1 NH
3
5 mgl
0.31 SNI 06-6989:30-2005
2 H
2
S 0.5
mgl
0.02 SNI 06-6989:22-2005
3 COD
200
mgl
35 SNI 06-6989:15-2004
4 Minyak
dan Lemak 25
mgl
0.50 SNI 06-6989:10-2004
5 pH
6-9
-
6.12 SNI 06-6989:27-2005
6 Phenol
Total 2
mgl
0.01 SNI 06-6989:21-2005
7 TDS
4000
mgl
337 SNI 06-6989:27-2005
8 Temperatur
onsite 40
C
26.60 SNI 06-6989:20-2005
Sumber : TS Laboratory PT CPI, Maret 2011
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pemeriksaan laboratorium terhadap outlet sesudah pengolahan air olahan lumpur bor PT Chevron Pacific Indonesia
yang diambil dari Pit 3 semua parameter berada di bawah nilai baku mutu menurut PerMen LH No. 04 Tahun 2007 tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha danatau
Kegiatan Minyak dan Gas serta Panas Bumi dengan kadar NH
3
= 0.21 mgl, H
2
S = 0.02 mgl, COD = 35 mgl, Minyak dan Lemak = 0.50 mgl, pH = 6.612 mgl, Phenol
Total ≤ 0.01 mgl, TDS = 337 mgl dan Temperatur onsite = 26.60
C.
Berdasarkan latar belakang penelitian karena adanya isu pencemaran yang dialamatkan kepada CMTF Arak oleh masyarakat setempat maka dilakukan juga
pemeriksaan laboratorium terhadap air sungai Batang Pudu yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
4.4 Kualitas Sungai Batang Pudu
Sungai Batang Pudu adalah salah satu sungai yang mengalir di Kota Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bangkalis, Riau. Panjang sungai ini sekitar 10 km
dengan lebar sekitar 5 meter. Sepanjang alirannya sungai ini melewati pemukiman penduduk, rumah sakit, hotel, dan pasar. Oleh karena itu, kondisi sungai ini sangat
memprihatinkan karena dijadikan tempat pembuangan sampah dan limbah baik itu limbah domestik maupun limbah industri. Dari observasi lapangan yang dilakukan
ada beberapa titik dari aliran sungai ini yang permukaannya tidak terlihat lagi karena ditutupi busa deterjen dan sampah yang menumpuk.
Selain limbah yang dibuang berbagai sumber tersebut diatas, CMTF Arak milik PT Chevron Pacific Indonesia juga membuang air olahan limbah lumpur bor ke
sungai Batang Pudu. Jarak CMTF Arak dari sungai Batang Pudu sekitar 700 meter. Rata-rata CMTF Arak melepas air olahannya ke badan sungai sebanyak dua kali
selama satu bulan dengan volume air 2480 m
3
. Namun sebelum dilakukannya pembuangan ada beberapa tahap monitoring
yang dilakukan oleh PT Chevron sendiri sebagai pemilik fasilitas mengingat bahwa PT Chevron sangat peduli terhadap kelestarian lingkungan. Salah satu wujud
kepedulian ini adalah dengan menempatkan kelestarian lingkungan pada prioritas kedua setelah prioritas keselamatan pekerja.
Langkah pertama yang dilakukan sebelum air olahan dibuang ke lingkungan adalah dengan mengambil sampel dari Pit 3 yang telah terisi penuh oleh pihak CPI
dan akan diperiksa di laboratorium internal CPI. Analisis mengacu pada nilai baku mutu menurut Kep 03Bapedal091995 dengan 33 parameter tentang Persyaratan
Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Indikator Pit 3 penuh adalah pada saat air telah mencapai batas merah yang terdapats pada Pit yang
merupakan batas maksimal volume Pit agar tidak meluap keluar. Pemeriksaan laboratorium juga dilakukan oleh pihak ketiga setiap satu bulan
sekali dalam hal ini diserahkan pada PT Unilab Perdana yang berpusat di Jakarta. Acuan peraturan yang digunakan juga Kep 03Bapedal091995 dengan 33 parameter
tentang Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun. Setelah hasil laboratorium dinyatakan memenuhi nilai baku mutu, maka barulah CPI
memutuskan dilakukannya pelepasan air olahan ke lingkungan. Untuk mengetahui pengaruh masuknya air olahan CMTF Arak terhadap kualitas air sungai Batang Pudu,
dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap titik sebelum dan sesudah masuknya air olahan CMTF Arak dengan jarak 50 m sebelum masuknya air olahan CMTF Arak
dan 50 m setelah masuknya air olahan CMTF Arak. Sampel diambil pada tanggal 11 Maret 2011 jam 11.30 WIB, 2.5 jam setelah masuknya air olahan ke sungai. Adapun
hasil pemeriksaan laboratorium terhadap kedua titik tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kualitas Sungai Batang Pudu No
Parameter Baku mutu PP
RI No. 82 Tahun 2001
Units Sebelum
masuknya air olahan
Sesudah masuknya air
olahan
1 Sulfat
- mgL
6.75 34.72
2 Fluorida
1.5 mgL
0.03 0.18
3 Amoniak
0.5
mgL
1.97 1.57