MPN Most Probably Number dalam sepuluh mili buangan serta perkiraan terdekat jumlah golongan coliform tinja dalam seratus mili air buangan.
6. pH Derajat Keasaman Pengukuran pH berkaitan dengan proses pengolahan biologis karena pH yang
kecil akan menyulitkan, disamping akan mengganggu kehidupan dalam air bila dibuang ke perairan terbuka.
7. Suhu Suhu air buangan umumnya tidak banyak berbeda dengan suhu udara tapi lebih
tinggi daripada suhu air minum. Suhu dapat mempengaruhi kehidupan dalam air. Kecepatan reaksi atau pengurangan, proses pengendapan zat padat serta kenyamanan
dalam badan-badan air.
2.2.4. Tujuan Pengolahan Limbah Cair Industri
Pengolahan limbah cair industri mempunyai tujuan Pandia, 1995 : 1. Penghilangan bahan tersuspensi dan terapung
2. Penghilangan organisme patogen 3. Pengolahan bahan organik yang terbiodegradasi
4. Peningkatan pengertian tentang dampak pembuangan limbah yang tidak diolah atau sebagian diolah terhadap lingkungan.
5. Peningkatan pengetahuan dan pemikiran tentang efek jangka panjang yang mungkin akan ditimbulkan oleh komponen tertentu dalam limbah yang dibuang ke badan air.
6. Peningkatan kepedulian nasional untuk perlindungan lingkungan.
7. Pengembangan berbagai metoda yang sesuai untuk pengolahan limbah.
2.2.5. Sistem Pengolahan Limbah Cair
Pengolahan limbah dengan memanfaatkan teknologi pengolahan dapat dilakukan dengan cara fisika, kimia, dan biologis atau gabungan ketiga sistem pengolahan tersebut.
Berdasarkan sistem unit operasinya teknologi pengolahan limbah diklasifikasikan menjadi unit operasi fisik, unit operasi kimia dan unit operasi biologi. Sedangkan bila
dilihat dari tingkatan perlakuan pengolahan maka sistem pengolahan limbah diklasifikasi menjadi : Pre treatment, Primary treatment system, Secondary treatment system,
Tertiary treatment system. Setiap tingkatan treatment terdiri pula atas sub-sub treatment yang satu dengan yang laain berbeda.
1. Pre Treatment Pengolahan pendahuluan digunakan untuk memisahkan padatan kasar, mengurangi
ukuran padatan, memisahkan minyak atau lemak dan proses menyetarakan fluktuasi aliran limbah pada bak penampung. Unit yang terdapat dalam pengolahan pendahuluan
adalah : a. Saringan bar screen
b. Pencacah communitor c. Bak penangkap pasir grit chamber
d. Penangkap lemak dan minyak skimmer and grease trap e. Bak penyetaraan equlization basin
2. Primary Treatment Pengolahan tahap pertama bertujuan untuk mengurangi kandungan padatan
tersuspensi melalui proses pengendapan sedimentation. Pada proses pengendapan
partikel padat dibiarkan mengendap ke dasar tangki. Bahan kimia biasanya ditambahkan untuk menetralisasi dan meningkatkan kemampuan pengurangan padatan tersuspensi.
Dalam unit ini pengurangan BOD dapat mencapai 35 sedangkan suspended solid berkurang sampai 60. Pengurangan BOD dan padatan pada tahap awal ini selanjutnya
akan membantu mengurangi beban pengolahan tahap kedua. 3.
Secondary Treatment Pengolahan kedua ini mencakup proses biologis untuk mengurangi bahan-bahan
organik melalui mikroorganisme yang ada di dalamnya. Pada proses ini sangat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jumlah air limbah, tingkat kekotoran, jenis
kotoran yang ada dan sebagainya reaktor pengolahan lumpur aktif activated sludge dan saringan penjernihan biasanya dipergunakan dalam tahap ini. Pada proses penggunaan
lumpur aktif, maka air limbah yang telah lama ditambahkan pada tangki aerasi dengan tujuan untuk memperbanyak jumlah bakteri secara cepat agar proses biologis dalam
menguraikan bahan organik berjalan lebih cepat. Lumpur aktif tersebut dikenal sebagai MLSS Mizeed Liquiour Suspended Solid, dalam proses biologis ada dua hal yang
penting yaitu: a. Proses Penambahan Oksigen
Pengambilan zat pencemar yang terkandung di dalam air limbah merupakan tujuan pengolahan air limbah. Penambahan oksigen adalah salah satu usaha dari
pengambilan zat pencemar tersebut sehingga konsentrasi zat pencemar akan berkurang atau bahkan dihilangkan sama sekali. Zat yang diambil dapat berupa gas,
cairan ion, koloid, atau bahan tercampur.
b. Pertumbuhan bakteri dalam bak reaktor Bakteri diperlukan untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalam air limbah.
Oleh karena itu, diperlukan jumlah bakteri yang cukup untuk menguraikan bahan- bahan organik tersebut. Bakteri yang digunakan ini memerlukan bahan makanan,
yaitu lumpur. Untuk penambahan bahan makanan agar persediaan makan lebih banyak maka digunakan lumpur. Lumpur yang digunakan untuk penambahan
makanan ini disebut lumpur aktif activated sludge. Pemberian lumpur aktif ini dilakukan sebelum memasuki bak aerasi dengan mengambil lumpur dari bak
pengendapan kedua atau dari bak pengendapan akhir final sedimentation tank. 4.
Tertiary Treatment Pengolahan ini adalah lanjutan dari pengolahan terdahulu, pengolahan jenis ini baru
akan dipergunakan apabila pada pengolahan pertama dan kedua masih banyak terdapat zat tertentu yang masih berbahaya bagi masyarakat umum. Pengolahan ketiga ini
merupakan pengolahan secara khusus sesuai dengan kandungan zat terbanyak dalam air limbah, biasanya dilaksanakan pada pabrik yang menghasilkan air limbah yang khusus
pula. Beberapa jenis pengolahan yang sering dipergunakan antara lain : a. Saringan pasir
Penyaringan adalah pengurangan lumpur tercampur dan partikel koloid dari air limbah dengan melewatkan pada media yang porous. Saringan pasir ini ada 2
jenis yaitu saringan pasir lambat dan saringan pasir cepat. b. Saringan multimedia
Penyaring dengan multimedia ini dengan menggunakan saringan yang berbeda granulanya, misalnya : 0,5 meter antrasit dengan diameter 1 milimeter pada
bagian atas 0,3 meter pasir silika dengan diameter 0,5 m. Satu set penyaring menghasilkan 2,7 - 5,4 litermeter kubik perdetik.
c. Micro Staining Saringan micro staining terdiri dari bahan drum yang diputar, sedangkan drum
itu dibungkus ayakan bahan stainless steel. Pada penggunaannya drum diputar dengan 23 bagian dari drum terendam di dalam air limbah sehingga air yang
cukup jernih dapat masuk ke dalam drum sedangkan lumpur tertahan pada ayakan pembungkusnya dan melekat sehingga ikut terangkat ke atas pada waktu
berputar. c. Vaccum Filter
Saringan ini terdiri dari drum horizontal yang dilapisi dengan filter medium atau spiral, kemudian diputar dalam campuran lumpur dan limbah dengan ΒΌ bagian
dari drum terendam larutan. d. Penyerapan
Penyerapan secara umum adalah proses pengumpulan benda-benda terlarut yang terdapat dalam antara dua permukaan.
e. Pengurangan besi dan mangan Keberadaan ferric dan manganic larutan dapat berbentuk dengan adanya pabrik
tenun, kertas dan proindustri. Fe dan Mn dapat dihilangkan dari dalam air dengan melakukan oksidasi menjadi Fe OH
3
dan MnO
2
yang tidak larut dalam
air, kemudian diikuti dengan pengendapan dan penyaringan. Oksidator utama adalah molekul-molekul oksigen dari udara, klosin atau KmnO
4
. f. Osmosis bolak-balik
Osmosis bolak-balik adalah satu diantara sekian banyak teknik pengurangan bahan mineral yang diterapkan untuk memproduksi air yang siap dipergunakan
lagi. g. Pembunuhan bakteri desinfektan
Pembunuhan bakteri bertujuan untuk mengurangi atau membunuh mikroorganisme patogen yang ada dalam air limbah.
h. Pengolahan lanjut ultimate disposal Dari setiap tahap pengolahan air limbah maka hasilnya adalah berupa lumpur
yang perlu dilakukan pengolahan secara khusus agar lumpur tersebut dapat digunakan kembali untuk keperluan kehidupan misalnya untuk menimbun
lubang.
2.3. Limbah Lumpur 2.3.1. Pengertian Lumpur Bor