Analisis Kelembagaan Pengelolaan Sumber Air Minum

3.2.3. Analisis Kelembagaan Pengelolaan Sumber Air Minum

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelembagaan dalam pengelolaan sumber air minum di kawasan Gunung Ciremai.

a. Metode Pengumpulan Data

Analisis kelembagaan pengelolaan sumber air dilakukan terhadap komponen-komponen kelembagaan sumber air minum di kawasan Gunung Ciremai. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. Masyarakat yang dijadikan responden adalah tokoh masyarakat di sekitar mata air terpilih (Darma, Cibulan, dan Paniis) yang memahami persoalan pengelolaan sumber mata air di wilayahnya. Untuk setiap lokasi tersebut dipilih 10 (sepuluh) orang responden yang dipandang sebagai tokoh masyarakat setempat dan memahami secara baik kegiatan pengelolaan sumber air di wilayah tinggalnya. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah peraturan daerah-peraturan daerah yang terkait dengan pengelolaan kawasan sumber air minum, terutama peraturan daerah yang Analisis kelembagaan pengelolaan sumber air dilakukan terhadap komponen-komponen kelembagaan sumber air minum di kawasan Gunung Ciremai. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung dan pengisian kuisioner oleh responden. Masyarakat yang dijadikan responden adalah tokoh masyarakat di sekitar mata air terpilih (Darma, Cibulan, dan Paniis) yang memahami persoalan pengelolaan sumber mata air di wilayahnya. Untuk setiap lokasi tersebut dipilih 10 (sepuluh) orang responden yang dipandang sebagai tokoh masyarakat setempat dan memahami secara baik kegiatan pengelolaan sumber air di wilayah tinggalnya. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah peraturan daerah-peraturan daerah yang terkait dengan pengelolaan kawasan sumber air minum, terutama peraturan daerah yang

Pelaksanaan penelitian meliputi : (a) pembuatan kuisioner; (b) survey lapangan, wawancara langsung dengan responden, dan pengisian kuisioner; (c) tabulasi data ; dan (d) analisis data kelembagaan secara deskriptif.

Variabel kelembagaan sumber air minum yang dianalisis meliputi : (a) persepsi masyarakat terhadap hak-hak air dan sumber airnya; (b) manajemen pengelolaan sumber air pada tingkat lokal dan lintas wilayah; dan (c) kebijakan pemerintah setempat yang berkaitan dengan pengelolaan kawasan dimana sumber air minum berada.

Hak-hak atas sumber air minum yang ditanyakan kepada responden menyangkut hak atas akses (right of access) dari sumber air, hak untuk pengambilan (right of withdrawal) air minum, dan hak manajemen (right of management ) untuk mengelola sumber air. Persepsi masyarakat terhadap hak-hak air di satu tempat akan berbeda dengan tempat lainnya, sehingga latar belakang yang mempengaruhi perbedaan persepsi masyarakat terhadap hak air tersebut juga dikaji. Beberapa kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan pengelolaan kawasan sumber air minum dibutuhkan dalam penelitian ini, terutama kebijakan tata ruang di kawasan tersebut.

b. Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap beberapa aspek kelembagaan sumber air minum yang meliputi hak-hak masyarakat atas sumber air, manajemen pengelolaan sumber air, dan kebijakan pemerintah daerah yang berkaitan dengan pengelolaan sumber air minum di kawasan Gunung Ciremai.

Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan kawasan sumber air minum dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang komitmen daerah dalam melindungi kawasan sumber air minum. Dalam hal ini kebijakan tata ruang di kawasan tersebut merupakan kebijakan utama yang akan dianalisis, termasuk implikasinya terhadap peningkatan apresiasi nilai pengguna air minum dalam Kebijakan pemerintah yang terkait dengan pengelolaan kawasan sumber air minum dianalisis untuk memperoleh gambaran tentang komitmen daerah dalam melindungi kawasan sumber air minum. Dalam hal ini kebijakan tata ruang di kawasan tersebut merupakan kebijakan utama yang akan dianalisis, termasuk implikasinya terhadap peningkatan apresiasi nilai pengguna air minum dalam