Pengembangan Hipotesis Penelitian

2.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian

2.4.1 Right Issue dan Kinerja Saham Pengumuman right issue dapat mempengaruhi reaksi investor dalam mengambil keputusan investasi di pasar modal. Reaksi investor dapat tercermin pada harga saham perusahaan. Investor tentunya telah memiliki informasi yang banyak tentang perusahaan yang melakukan right issue karena mereka dapat mengetahui lebih banyak tentang historis perusahaan secara terbuka. Investor tentunya dapat melihat kinerja perusahaan sebelum melakukan right issue . Para investor yang beranggapan bahwa right issue yang dilakukan oleh perusahaan hanya untuk menutup hutang yang jatuh tempo bukan untuk ekspansi perusahaan yang dapat menyejahterakan investor tentunya akan mengakibatkan harga saham perusahaan turun karena investor memberikan respon negatif terhadap penawaran saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Scholes (1972) dan Smith (1977) mencoba menganalisis kinerja saham sebelum dan sesudah right issue yang diukur dengan abnormal return . Mereka menemukan bahwa abnormal return saham sesudah right issue lebih rendah daripada sebelum right issue . Hal ini terjadi karena investor menyerap informasi buruk dari right issue yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang melakukan right issue mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tidak memiliki sumber alternatif pendanaan yang lain sehingga investor menilai kinerja perusahaan tersebut buruk.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

Ha 1 : Terdapat abnormal return pada hari-hari di sekitar pengumuman right issue di Bursa Efek Indonesia. Ha 2 : Abnormal return saham pada hari-hari sesudah pengumuman right issue

lebih rendah daripada hari-hari sebelum pengumuman right issue .

2.4.2 Right Issue dan Kinerja Operasi Perusahaan yang melakukan right issue akan memperoleh tambahan dana melalui penawaran saham yang dilakukan. Tambahan dana yang diperoleh dapat digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan, investasi, atau untuk membayar hutang yang jatuh tempo. Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari right issue dapat dilihat di dalam prospektus perusahaan yang melakukan right issue . Sebagai contoh yaitu PT. Indonesia Air Transport Tbk yang melakukan right issue pada 5 Desember 2008. Di dalam prospektus PT. Indonesia Air Transport Tbk dijelaskan bahwa: (1) 31,96% dana hasil right issue akan digunakan untuk penyewaan pesawat Boeing; (2) 40,64% untuk modal kerja perseroan; (3) 22,83% untuk jaminan pemeliharaan pesawat, dan (4) 4,57% untuk peningkatan infrastruktur. Contoh lain yaitu PT. Berlian Laju Tanker Tbk yang melakukan right issue pada 30 Juni 2009. Di dalam prospektus PT. Berlian Laju Tanker Tbk dijelaskan bahwa seluruh dana hasil right issue , setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Anak Perusahaan. Perusahaan yang melakukan right issue seharusnya memiliki kinerja yang lebih baik sesudah right issue dibandingkan dengan sebelum right issue karena perusahaan telah memperoleh tambahan dana dari kegiatan right issue tersebut.

Right issue dapat dianalogikan dengan penawaran saham perdana (IPO) karena perusahaan sama-sama memperoleh dana dari kegiatan tersebut. Jain dan Kini (1994) menggunakan rasio operating performance untuk mengukur kinerja

operasi pasca IPO. Mereka menemukan bahwa pada periode sesudah IPO terjadi penurunan kinerja operasi pada aspek tingkat pengembalian operasi atas aset ( operating return on assets ) dan aliran kas operasi atas total aset ( operating cash flow to total assets ) daripada sebelum IPO. Tetapi terjadi peningkatan yang relatif operasi pasca IPO. Mereka menemukan bahwa pada periode sesudah IPO terjadi penurunan kinerja operasi pada aspek tingkat pengembalian operasi atas aset ( operating return on assets ) dan aliran kas operasi atas total aset ( operating cash flow to total assets ) daripada sebelum IPO. Tetapi terjadi peningkatan yang relatif

Rasio operating performance yang digunakan Jain dan Kini (1994) juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasi perusahaan yang melakukan right issue . Dalam penelitian ini, rasio-rasio operating performance yang digunakan meliputi tingkat pengembalian operasi atas aset, aliran kas operasi atas total aset, pertumbuhan penjualan, dan perputaran total aset.

Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ha 3 : Tingkat pengembalian operasi atas aset perusahaan sesudah right issue lebih baik daripada sebelum right issue . Ha 4 : Aliran kas operasi atas total aset perusahaan sesudah right issue lebih baik daripada sebelum right issue . Ha 5 : Pertumbuhan penjualan perusahaan sesudah right issue lebih baik daripada sebelum right issue . Ha 6 : Perputaran total aset perusahaan sesudah right issue lebih baik daripada sebelum right issue .