E. Sistem Informasi Kesehatan
22
Informasi kesehatan adalah faktor kunci dalam perencanaan, implementasi dan pemantauan pelayanan kesehatan. Sistem informasi
kesehatan adalah alat yang berupa kesatuan rangkaian kegiatan – kegiatan yang mencakup seluruh jajaran upaya kesehatan di seluruh
tingkat administrasi yang mampu memberikan informasi kepada :
1. Pengelola untuk proses pengambilan keputusan dalam
perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian upaya kesehatan.
2. Masyarakat, agar kemampuannya untuk menolong diri sendiri dalam bidang kesehatan meningkat.
Dalam Rencana Pokok Program Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan yang disusun 1983, Departemen Kesehatan
menetapkan bahwa dalam sistem informasi kesehatan mencakup 4 jenis informasi, yaitu:
1. Informasi manajemen kesehatan yang meliputi antara lain informasi puskesmas, Rumah Sakit, obat dan makanan,
laboratorium kesehatan, pembiayaan kesehatan, tenaga kesehatan, barang inventaris.
2. Informasi upaya tekhnis kesehatan, yang meliputi informasi kewaspadaan penyakit menular, kewaspadaan gizi, kewaspadaan
pencemaran lingkungan dan kewaspadaan dini penyakit lainnya.
3. Informasi kesehatan untuk masyarakat, yang meliputi informasi tentang kebijaksanaan di bidang kesehatan atau yang berkaitan
dengan upaya kesehatan, informasi tentang hal- hal tekhnis di bidang kesehatan, informasi aspirasi kegiatan swadaya,
swasembada masyarakat, dan informasi peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
4. Informasi ilmu pengetahuan dan tekhnologi kesehatan yang meliputi informasi kegiatan dokumentasi ilmiah dan hasil – hasil
kegiatan ilmiah lainnya. Ditinjau dari pendekatan sistem, sistem informasi kesehatan terdiri dari
3 komponen yang saling terkait yaitu masukan, proses dan luaran. Komponen masukan terdiri dari:
1. Kebutuhan datainformasi untuk menunjang upaya kesehatan dan manajemen kesehatan.
2. Instrumen pencatatan dan pelaporan data.
3. Sumber daya tenaga, biaya, dan fasilitas untuk pengelolaan dan pemanfaatan data informasi.
Komponen proses terdiri dari:
1. Pengorganisasian dan tata kerja unit pengelola datainformasi, termasuk aspek koordinasi, integrasi, sinkronisasi, dan kerjasama
antar unit tersebut serta kerjasama antar unit pengelola data informasi dengan pengguna datainformasi.
2. Pengolahan data informasi kesehatan
Komponen luaran berupa: a. Kegiatan penyimpanan, penyebarluasan, pendayagunaan, dan
pemanfaatan data informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data untuk menunjang manajemen dan
pengembangan upaya kesehatan. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan :
Diwujudkannya sistem informasi kesehatan yang komprehensif, berhasil guna dan berdaya guna yang mampu untuk memberikan
informasi yang akurat, tepat waktu, dan dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan untuk :
1. Pengambilan keputusan di seluruh tingkat administrasi dalam rangka perencanaan, penggerakan pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan penilaian. 2. Mengatasi masalah – masalah kesehatan melalui isyarat dini dan
upaya penanggulangan. 3. Meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri.
4. Meningkatkan penggunaan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan tekhnologi bidang kesehatan.
Sasaran Sistem Informasi Kesehatan adalah :
1. Tersedianya data dan informasi kesehatan yang sesuai kebutuhan, akurat, lengkap, mutakhir dan tepat waktu.
2. Dimanfaatkannya data dan informasi kesehatan oleh para manajer kesehatan, manajer lain dan masyarakat pada umumnya.
F. Pengembangan Sistem Informasi