BAB II KERANGKA TEORI
II. 1 Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh pemerintah, pemerintah daerah, swasta, badan usaha milik negara, dan badan
usaha milik daerah termasuk kerjasama dengan swasta dengan tempat usaha berupa toko, kios, los dan tenda yang dimilikidikelola oleh pedagang kecil,
menengah, swadaya masyarakat atau koperasi dengan usaha skala kecil, modal kecil dan dengan proses jual beli barang dagangan melalui tawar-menawar
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 53 Tahun 2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern
Pasal 1 ayat 2. Pasar tradisional merupakan tempat bertemu antara penjual dan pembeli,
melakukan transaksi secara langsung dengan adanya aktifitas tawar-menawar harga. Selain itu, pasar tradisional dianggap sebagai pasar basah karena
keadannya yang cenderung tidak nyaman, kotor, kumuh, bahkan menjadi sumber kemacetan lalu lintas
http:www.pu.go.iduploadsservicesinfopublik20130506 123916.pdf
. Namun keadaan pasar tradisonal yang seperti ini awalnya tidak menjadi
satu hal yang dihindari oleh sebagian masyarakat karena di pasar tradisional pembeli bisa melakukan tawar menawar yang memberikan kepuasan khususnya
jika berhasil mendapatkan harga tawaran terendah. Ketersediaan kebutuhan sehari
Universitas Sumatera Utara
hari dalam jumlah, jenis dan harga yang beragam juga dianggap sesuai dengan keadaan keuangan yang tidak menentu dari masyarakat pada saat krisis. Dan dari
sudut kepentingan pemerintah daerah, keberadaan pasar tradisional juga berperan penting dalam memberikan pemasukan yang menerus dan langsung kepada kas
pemerintah daerah.
II. 2 Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar dimana penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung, melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam
barang barcode, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual,
selain bahan makanan seperti buah, sayuran daging, sebagian besar barang lain yang juga dijual adlah barang-barang yang dapat bertahan lama Fithrati 2002:1.
Biasanya pasar modern melakukan pengelolaan manajemen yang modern pula, seperti sistem persediaan barang di gudang yang terukur, penetapan harga
yang pasti, serta kualitas barang yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian terlebih dahulu secara ketat sehingga barang yang rijek atau tidak
memenuhi persyaratan klasifikasi akan ditolak. Pasar modern ini awalnya menyasar pada masyarakat kelas menengah ke
atas. Namun seiring dengan perubahan di masyarakat dan keinginan memperluas jangkauan, pasar modern pun menurunkan margin keuntungan dari tiap jenis
produk agar masyarakat dari kelas ekonomi menengah ke bawah juga bisa membelanjakan uangnya di pasar modern. Pasar modern ini terdiri dari mall,
supermarket, departement store, shopping centre, waralaba, toko mini swalayan,
Universitas Sumatera Utara
pasar serba ada, toko serba ada dan sebagainya. Namun sesuai dengan judul penelitian yang ditetapkan oleh peneliti, jenis pasar modern yang dibahas pada
penelitian ini terbatas pada pasar modern dengan jenis waralaba toko modern.
II. 2. 1 Toko Modern