Metode Analisa

E. Metode Analisa

Beras yang telah disimpan pada wadah atau kemasan kemudian dilakukan analisa total hama, kadar air, amilosa, protein, dan kapasitas antioksidan. Masing-masing metode analisis dapat dilihat pada Tabel 3.1

Tabel 3.1 Metode Analisa No

Macam Analisa

Metode

1. Kadar air

Thermogravimetri (Sudarmadji et al, 1997)

Kadar Amilosa Kadar Protein Kadar Antioksidan

Penetapan total amilosa (Juliano,1971). Khjedal (Anton Apriyantono dkk, 1989) DPPH (Krings dan Berger, 2001 dalam Yan et al., 2006)

5. Total Hama Gudang Pengamatan secara visual (SNI

6128:2008)

commit to user

F. Penelitian

a. Cara Kerja Analisa Kadar Air Dengan Thermogravimetri (AOAC 1970, Rangana, 1979 dalam Sudarmadji et al, 1997)

Timbang contoh yang telah berupa serbuk sebanyak 2 gram dalam botol timbang yang diketahui beratnya. Kemudian keringkan dalam oven pada suhu 105 0 C selama 3 jam. Kemudian dinginkan dalam deksikator dan ditimbang. Panaskan lagi dalam oven 30 menit, dinginkan dalam deksikator dan ditimbang, perlakuan ini diulangi sampai tercapai berat konstan (selisih penimbangan berturut- turut dari 0,2 mg). pengurangan berat merupakan banyaknya air dalam bahan.

b. Analisis Aktivitas Anti Radikal dengan Metode DPPH (Krings dan Berger, 2001 dalam Yan et al., 2006)

Aktivitas anti radikal beras merah dianalisis menggunakan metode DPPH. Sampel diambil 1 ml dan ditambahkan 1 ml DPPH 0,45 mM. kemudian 4 ml methanol ditambahkan kedalamnya dan divortex. Setelah itu disimpan dalam ruang gelap selama 30 menit, kemudian ditera absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis 1240 pada panjang gelombang 517 nm. Absorbansi control diukur dari 1 ml DPPH 0,45 mM ditambah 5 ml methanol.

% Aktivitas anti radikal DPPH = x 100 %

c. Cara Kerja Analisa Amilosa Dengan Metode Penetapan Total Amilosa (Juliano, 1971)  Pembuatan kurva standar

1. Sebanyak 40 mg amilosa murni dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml dan ditambahkan 1 ml etanol 95 % dan 9 ml NaOH 1 N.

2. Labu dipanaskan dalam waterbath selama 10 menit sampai semua bahan membentuk gel. Setelah itu didinginkan dan ditepatkan sampai tanda tera dengan aquades.

3. Kemudian Dipipet masing-masing 1,2,3,4, dan 5 ml larutan dan dimasukkan dalam labu takar 100 ml.

commit to user

0,6; 0,8; dan 1 ml, kemudian ditambahkan masing-masing 2 ml larutan iod.

5. Ditepatkan sampai tanda tera dengan aquades lalu dibiarkan 20 menit. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm. Kurva standar menggambarkan hubungan antara konsentrasi amilosa dan absorbansi.

 Pembuatan sampel

1. Tepung beras 60 mesh ditimbang sebanyak 100 mg, dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml.

2. Ditambahkan 1 ml etanol 95 % dan 9 ml NaOH 1 N. Labu dipanaskan dalam waterbath selama 10 menit sampai semua bahan membentuk gel.

3. Setelah itu didinginkan dan ditepatkan sampai tanda tera dengan aquades.

4. 5 ml larutan dipipet dan dimasukkan ke dalam labu takar 100 ml. pH diatur menjadi 4,5 dengan penambahan asam asetat 1 N kurang lebih

1 ml dan ditambahkan 2 ml larutan iod.

5. Ditepatkan sampai tanda tera dengan aquades, kocok, dan dibiarkan

20 menit. Catatan : Penetapan blangko dilakukan dengan menggunakan metode yang sama seperti sampel. Intensitas warna biru yang terbentuk diukur dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 625 nm Cara perhitungan kadar amilosa :

Kadar Amilosa =

sampel

x 100%

commit to user

Anton Apriyantono dkk, 1989)

Ambil 10 ml larutan sampel dan masukkan ke dalam labu takar 100 ml dan encerkan dengan aquades sampai tanda. Ambil 10 ml dari larutan ini dan masukkan ke dalam labu kjeldahl 500ml dan tambahkan 10

ml H 2 SO 4 (93-98% bebas N) 5g campuran Na 2 SO 4 -HgO (20:1) untuk katalisator. Didihkan sampai jernih dan lanjutkan pendidihan 30 menit lagi. Detelah dingin, cucilah dinding dalam labu kjeldahl dengan aquades dan didihkan lagi selama 30 menit Setelah dingi tambahkan 140 ml

aquades dan tambahkan 35ml larutan NaOH-NaS 2 O 3 dan beberapa butiran zink Kemudian lakukan distilasi distilat ditampung sebanhyak 100ml dalam erlenmeyer yang berisi 25ml larutan jenuh asam borat dan beberapa tetes indikator metil merah atau metilen blue Titrasilah larutan yang diperoleh dengan 0,02 HCl Hitunglah total N atau % protein dalam contoh Perhitungan jumlah n total N JUMLAH N total = ml HCl x N HCl / ml Larutan contoh x 14,008xf mg/ml F= Faktor pengenceran dalam contoh petunjulk inibesarnya f=10

Pada penelitian ini menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 1 faktor dengan ulangan 2 kali. Dengan metode ini diharapkan mudah menyusun rancangannya, penelitian ini bersifat homogen atau tidak ada faktor lain yang nenpengaruhi respon diluar faktor yang diteliti, derajat bebas galatnya lebih besar dan lebih fleksibel.

commit to user

35