RRI Surakarta

A. RRI Surakarta

a. Sejarah Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang berjumlah 5 orang terdiri dari unsur publik, pemerintah dan RRI. Dewan Pengawas yang merupakan wujud representasi dan supervisi publik memilih Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditegaskan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002.

Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik selama hampir 5 tahun sejak tahun 2000, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak mencari untung. Dalam status Perusahaan Jawatan, RRI telah menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang independen. Perusahaan Jawatan dapat dikatakan sebagai status transisi dari Lembaga Penyiaran Pemerintah menuju Lembaga Penyiaran Publik pada masa reformasi.

Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan Government Owned Radio ke arah Public Service Broadcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring dengan upaya penyamaan visi (shared vision) di kalangan

commit to user

79

pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis. RRI Surakarta beralamat di Jl. Abdul Rahman Saleh 51, RRI Surakarta mempunyai visi Radio Republik Indonesia sebagai lembaga penyiaran yang independen,netral,mandiri dan professional. Pada tahun 1925 di Surakarta terdapat perkumpulan kesenian Jawa, dengan nama Javaanese Kunstkring Mardi Raras Mangkunegaran. Mempunyai Pemancar Radio Ketimuran bernama : Perkumpulan Kerawitan Mardi Raras Mangkunegaran, yang disingkat dengan PK2MN dibawah asuhan Sri Paduka Mangkunegoro VII. Pemancar radio yang bersifat amatir tersebut didalam kegiatannya belum dapat menyelenggarakan siaran secara tetap layaknya sebuah radio siaran. Kegiatan yang disiarkan adalah karawitan dimainkan dari Kepatihan Mangkunegaran, Kethoprak dan Wayang Orang di Taman Balekambang Manahan. Dengan demikian kawula dari bangsawan Mangkunegaran dapat menikamati siaran karawitan, kethoprak dan wayang orang tersebut.

PK2MN terasa kurang memuaskan bagi pengurusnya, maka akhirnya membentuk perhimpunan siaran radio pada tanggal 1 April 1933 di Surakarta lahir Solose Radio Vereneging ( SRV ), dan sejak itu semangat keradioan bangsa Indonesia sendiri semakin kuat.

Tanggal 15 Januari 1935 SRV mengadakan konggres diantaranya menghasilkan keputusan : SRV harus memiliki gedung studio yang memadai untuk menyelenggarakan siarannya. Sri Paduka Mangkunegoro VII menghadiahkan sebidang tanah seluas kurang lebih 5000 meter persegi di jalan Marconi 1 atau jalan Abdul Rachman Saleh No. 51 Suarakarta. Tanggal 29 Agustus 1936 gedung studio SRV diresmikan oleh putri SriPaduka Mangkunegoro VII, Gusti Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Koesoema Wardhani.

commit to user

80

radio-radio yang ada, termasuk pemancar radio SRV. Akhirnya tangaal 11 September 1945 di Jakarta lahir Radio Republik Indonesia ( RRI ), beranggotakan 8 radio bekas Hoso Kyoku, dengan semboyan Tri Prasetya atas dasar satu komando, dibawah pimpinan dr. Abdul Rachman Saleh. Delapan anggota radio tersebut berkedudukan di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surakarta, Purwokerto, Malang dan Surabaya. dengan Tri Prasetya ini RRI sampai sekarang terus melaksanakana perjuangan pembangunan bangsa dan negara, termasuk RRI Regional I Surakarta.

b. Acara Unggulan RRI Surakarta merupakan Stasiun radio yang mengusung format budaya dalam siaranya, berikut beberapa acara unggulan RRI Surakarta.

1) Koes plus mania

2) Wayang kulit dan Wayang orang

3) Ketoprak dan Sandiwara radio

4) Kerawitan

5) Budaya Nusantara Selain acara unggulan tersebut terdapat berbagai acara lain yang menjadi program siaran RRI Surakarta sekaligus menjadi ajang masyarakat untuk berkarya separti acara pentas seni dan pagelaran.

commit to user

81

Pada Stasiun RRI Surakarta ini terdapat berbagai fasilitas yang dapat memanjakan sekaligus menambah wawasan para pengunjungnya Fasilitas yang terdapat didalamnya antara lain:

1) Multi purpose studio : yaitu sebuah studio yang digunakan untuk berbagai kegiatan antara lain untuk pentas kesenian, ceramah, seminar dan lain-lain. Material dinding menggunakan gypsum akustik dengan finishing cat warna putih, sedangkan untuk lantainya dilapisi dengan karpet. Ruang multi purpose juga berhubungan dengan ruang siaran dan monitoring untuk keperluan siaran langsung suatu acara.

Gambar 3.5 Ruang Multi perpose (Sumber : Data survey pribadi )

commit to user

82

2) Studio musik: yaitu sebuah studio yang digunakan untuk memainkan gamelan dalam pertunjukan karawitan. Studio karawitan menggunakan material dinding multiplex yang dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat untuk menyimpan dan menutupi system akustik ruang berupa gabus, untuk lantai dilapisi dengan karpet. Sama halnya dengan ruang multi purpose, ruang studio karawitan juga berhubungan langsung dengan ruang siaran dan monitoring. Untuk penghawaan ruangan ini memakai sisitem penghawaan buatan berupa AC.

Gambar 3.7 Studio music gamelan (Sumber : Data survey pribadi )

commit to user

83

Ruangan studio penyiaran bersebelahan langsung dengan ruang monitoring. Ruangan ini menggunakan dinding yang dilapisi karpet tetapi tidak sampai penuh, sedangkan lantai seperti ruangan studio lain juga dilapisi dengan karpet. Di ruangan ini terdapat benyak sekali alat-alat elektronik, yang paling menonjol dan paling besar adalah mesin pemancar radio.

Gambar 3.8 Studio Penyiaran (Sumber : Data survey pribadi )

commit to user

84

4) Auditorium: yaitu sebuah ruang yang digunakan untuk pentas kesenian seperti

wayang, ketoprak, dan pentas tari. Ruangan ini berkapasitas seekitar 400 penonton, berntuk ceiling mengikuti dari elefasi lantai dan menggunakan bahan gypsum akustik, sangat disayangkan karena mungkin kurang dalam pemeliharaan banyak kursi-kursi yang sudah rusak.

Gambar 3.9 Ruang Auditorium (Sumber : Data survey pribadi )

commit to user

85

5) Ruang audio galeri: yaitu sebuah ruang yang digunakan untuk menyimpan koleksi kaset ataupun cd yang dahulu digunakan untuk memutar lagu. Dengan pendisplayan sedemikian rupa ruangan ini lebih mirip gudang dari pada sebuah ruangan yang memajang sebuah koleksi.

Gambar 4.0 Ruang audio gallery (Sumber : Data survey pribadi

commit to user

86

6) Ruang kantor : yaitu sebuah ruang yang digunakan untuk kegiatan administrasi radio.

Gambar 4.1 Ruangan perkantoran (Sumber : Data survey pribadi )