KAJIAN KEPUSTAKAAN
1. Tenaga Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM)
Warga masyarakat yang peduli dan komitmen kesejahteraan sosial dan telah mengikuti program pendidikan dan latihan kesejahteraan sosial atas`dasar kesadaran dan tanggung jawab sosialnya secara sukarela melaksanakan usaha kesejahteraan sosial di daerah atau wilayah sendiri. TKSM terdiri dari:
a. Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Warga masyarakat yang telah memperoleh atau mengikuti bimbingan
dan pelatihan di bidang kesejahteraan sosial atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosialnya serta didorong oleh rasa kebersamaan, kekeluargaan dan kesetiakawanan sosial secara sukarela mengabdi dibidang kesejahteraan sosial yang bertujuan meningkatkan kemampuan diri untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Kriteria :
1) Usia sekurangnya 18 tahun
2) Adanya minat untuk mengabdi dan bekerja di bidang Kesejahteraan Sosial atas dasar sukarela, rasa terpanggil dan kesadaran sosial
3) Telah mengikuti berbagai bimbingan dan pelatihan bidang Kesejahteraan Sosial
4) Sebagai tokoh atau ditokohkan masyarakat
5) Pendidikan sekurang-kurangnya SLTP
b. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS) Wanita tokoh masyarakat yang mempunyai kemampuan untuk
memimpin dan melaksanakan kegiatan usaha kesejahteraan sosial, selain itu telah mengikuti bimbingan dan pelatihan di bidang kesejahteraan atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosialnya yang secara sukarela melaksanakan usaha kesejahteraan sosial di daerah atau wilayah sendiri.
2. Organisasi Sosial (Orsos)
Menurut Kepmensos No. 40/HUK/1980 yang dimaksud dengan organisasi sosial (Orsos) adalah lembaga, yayasan atau perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik berbadan hukum, maupun tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan usaha kesejahteraan sosial. Kriteria :
a. Mempunyai nama struktur dan alamat organisasi yang jelas.
b. Mempunyai pengurus dan program kerja.
c. Berbadan hukum atau tidak berbadan hukum.
d. Melaksanakan/mempunyai kegiatan dalam bidang Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS).
3. Karang Taruna (KT)
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia, Karang Taruna (KT) adalah organisasi sosial kepemudaan, wadah pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah suatu daerah, kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang bergerak di bidang kesejahteraan sosial dan organisasi berdiri sendiri.
4. Dunia Usaha yang Melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial
Menurut Kementerian Sosial Republik Indonesia, Dunia Usaha yang Melakukan Usaha Kesejahteraan Sosial adalah organisasi komersial seluruh lingkungan industri dan produksi barang atau jasa termasuk BUMN dan
BUMD serta atau wirausahawan beserta jaringannya yang dapat melakukan tanggung jawab sosialnya. Dunia usaha yang melakukan usaha kesejahteraan sosial lebih populer dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR), dan biasa dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, contohnya Pertamina, Unilever, Telkom, Bank Mandiri, Aqua, Djarum, dan lain sebagainya. Namun untuk kapasitas di desa, yang biasa melakukan UKS adalah dari jenis perusahaan kecil menengah seperti perusahaan meubel kayu, perusahaan keripik, perusahaan genting, dan lain sebagainya.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut: a)Perorangan atau Keluarga b)Dikaderkan oleh masyarakat setempat c)Memiliki dana, menghimpun dana, mencarikan dana untuk kepentingan kegiatan usaha kesejahteraan sosial.
5. Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WKSBM) Menurut Kementerian Sosial Republik Indonesia, WKSBM adalah
sistem kerja sama anta keperangkatan kepelayanan sosial diakar rumput yang terdiri atas usaha kelompok, lembaga maupun jaringan pendukungnya. Wahana ini berupa jejaring kerja daripada kelembagaan sosial komunitas lokal, baik yang tumbuh melalui proses alamiah dan tradisional maupun lembaga yang sengaja dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat pada tingkat lokal, sehingga dapat menumbuhkembangkan sinergi lokal dalam pelaksanaan tugas di bidang usaha kesejahteraan sosial.
WKSBM dibangun dalam upaya menggali, menghimpun, mengembangkan dan mengarahkan sumberdaya yang ada terutama di tingkat lokal untuk mencapai tujuan bersama dalam mengembangkan masyarakat. Dengan demikian di dalam WKSBM terjadi sinergi sumber daya yang pada awalnya masih tersebar di berbagai keperangkatan pelayanan masyarakat.
Terjadinya sumber daya yang dimiliki ditingkat lokal dan sistem sumber akan meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membangun dirinya. Hal ini merupakan iklim yang kondusif bagi terwujudnya pembangunan masyarakat yang dilandasi oleh kepercayaan diri dan keswadayaan baik secara sosial, budaya, ekonomi, maupun politik. Kondisi tersebut selanjutnya akan mewujudkan tata kehidupan dan penghidupan yang diliputi oleh ketahanan sosial masyarakat.
6. Keperintisan dan Kepahlawanan Perintis Kemerdekaan
Perintis kemerdekaan adalah mereka yang telah berjuang mengantarkan bangsa Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan, diakui dan disyahkan sebagai perintis kemerdekaan. Janda/duda perintis kemerdekaan adalah isteri/suami yang ditinggal(meninggal dunia) oleh perintis kemerdekaan dan telah disahkan sebagai janda, duda perintis kemerdekaan. Keluarga pahlawan adalah suami/isteri (warakawuri) pahlawan, anak kandung, anak angkat yang diangkat berdasarkan perundang-undangan yang berlaku. Apabila pahlawan yang bersangkutan belum/tidak berkeluarga maka yang menjadi keluarga adalah orang tuanya.