Ke a pua Meraih Kese pata Pali g Berharga

Ke a pua Meraih Kese pata Pali g Berharga

Pendahuluan

Perumpamaan mutiara yang paling berharga adalah kelanjutan dari perumpamaan harta terpendam yang khusus disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Perumpamaan ini oleh sebagian besar penafsir dipahami sebagai pengajaran tentang komitmen total. Armand Barus juga melihat perumpamaan ini mengajarkan komitmen atau penyerahan total karena fokus pembacaan diarahkan pada karakter pedagang mutiara. Menurut penulis, karakter pedagang mutiara bukanlah komitmen atau penyerahan total melainkan kemampuan pedagang menangkap atau meraih kesempatan langka yang berharga. Narasi perumpamaan ini mengajarkan kemampuan seperti apa yang dimiliki pedagang untuk meraih kesempatan tersebut. Pembacaan berikut ini bukan hanya menonjolkan sisi karakter tapi juga sisi peristiwa awal hingga akhir cerita. Tulisan ini mencoba untuk meresponi dan memberikan satu tafsiran baru yang berbeda dengan Barus. Berikut analisis perumpamaan ini dengan tesis karakter dan peristiwa sebagai pembawa tema perumpamaan.

Teks 32

45 Πάλινiὁμοίαiἐστὶνiἡ βασιλείαiτῶνiοὐρανῶνiἀνθρώπῳ ἐμπόρῳ ζητοῦντιiκαλοὺςiμαργαρίτας· 46 εὑρὼνiδὲ ἕναiπολύτιμονiμαργαρίτηνiἀπελθὼνiπέπρακενiπάνταiὅσαiεἶχενiκαὶ Sγόρασενiαὐτόν.

Penelitian Naskah

Teks Matius 13:45-46 adalah teks Yunani yang stabil menurut UBS4 dan NA 27 karena tidak memperlihatkan adanya masalah tekstual yang memerlukan penelitian naskah.

Terjemahan Literal

45 Lagi Kerajaan Surga adalah sama seperti seorang pedagang mencari mutiara-mutiara bagus. 46 Ketika dia menemukan satu mutiara yang sangat berharga, dia pergi menjual seluruh yang dia

miliki dan membeli mutiara itu.

Terjemahan Dinamis

45 Selain itu, hal Kerajaan Surga diumpamakan seperti cerita berikut. Ada seorang pedagang mencari mutiara-mutiara bagus. 46 Selanjutnya, di tengah pencarian dia menemukan satu

mutiara yang sangat berharga. Dia memutuskan untuk menjual seluruh hartanya dan membeli mutiara tersebut.

32 Versi GNT atau UBS4

Struktur Perumpamaan

Perumpamaan di atas dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:

A. Pengajaran Perumpamaan: - Pembukaan perumpamaan: Kerajaan Surga sama seperti narasi perumpamaan

B. Narasi Perumpamaan: - Cerita yang dibangun dari peristiwa-peristiwa berikut ini:

1. Ada seorang pedagang mencari mutiara-mutiara bagus.

2. Di tengah pencarian, dia menemukan satu mutiara yang sangat berharga

3. Dia memutuskan untuk menjual seluruh hartanya.

4. Dia membeli mutiara tersebut.

Survei Pustaka 33 Pada umumnya ada dua macam cara penafsiran terhadap perumpamaan ini. Pertama,

sebagian penafsir memfokuskan pada mutiara (Davies-Allison, Simon Kistemaker). Kerajaan surga diidentikkan dengan mutiara sangat berharga. Untuk memperoleh Kerajaan Surga ada harga yang harus dibayar. Kedua, sebagian lagi memfokuskan pada pedagang (Jeremias, Gundry, Hultgren, Keener, Wenham, Barus). Biasanya tindakan pedagang menjual seluruh miliknya dipahami sebagai pengurbanan. Tindakan menjual seluruh harta miliknya untuk mendapatkan apa yang ditemukan dipahami sebagai suatu pengurbanan. Barus menyatakan mencari mutiara adalah hal biasa, menemukan mutiara indah merupakan hal tidak biasa. Sehingga menemukan mutiara yang sangat berharga adalah hal luar biasa. Menjual seluruh milik lebih tidak biasa lagi. Inilah alasan mengapa fokus pembacaan terarah pada tindakan pedagang yang menjual seluruh milik. Dengan memperhitungkan tindakan pedagang yang sepenuh hati dan tanpa lelah mencari mutiara berharga dan kemudian dengan sepenuh hati memilikinya, maka tema komitmen lebih tepat menggambarkan pesan perumpamaan. Komitmen total atau penyerahan total. Inilah pesan perumpamaan pedagang mutiara. 34

Analisis Narasi Perumpamaan Tujuan menganalisis narasi perumpamaan adalah mendapatkan tema atau pokok cerita

perumpamaan. Premis/tesis dalam studi perumpamaan ini adalah gabungan antara tokoh (karakter) dan peristiwa (prolog (mulai cerita) – konflik (puncak/perumitan cerita) – epilog (akhir cerita)) menghasilkan tema atau pokok cerita. Analisis narasi ini akan dibagi dalam tiga tahap yaitu analisis peristiwa, tokoh dan peristiwa dan tokoh.

Analisis Peristiwa

Dalam analisis peristiwa dimulai dari peristiwa awal sampai akhir. Peristiwa awal meliputi ada seorang pedagang mencari mutiara-mutiara bagus. Peristiwa awal atau prolog ini terus berlanjut pada konflik atau puncak cerita yaitu ketika dalam pencarian, si pedagang menemukan

33 Armand Barus telah melakukan sejumlah tinjauan pustaka yang komprehensif di sini. Lihat artikel Armand Barus, “Keutamaan Hidup Manusia: Matius 13:45- ,”i Diktat Kuliah Eksposisi

Perumpamaan (2007): 3-6. 34 Barus, “Keutamaan Hidup Manusia: Matius 13:45- ,”i .

satu mutiara yang sangat berharga, kemudian dia pergi dan memutuskan menjual seluruh harta miliknya. Dan peristiwa akhir atau epilognya adalah si pedagang membeli mutiara tersebut.

Analisis Tokoh

Tokoh dalam cerita ini hanya satu yaitu si pedagang mutiara. Karakter seperti apa yang melekat pada tokoh tersebut? Perhatikan apa yang dilakukan oleh tokoh dalam peristiwa- peristiwa di atas. Seorang pedagang mutiara menjalankan mata pencaharian dengan mencari mutiara-mutiara dari satu tempat ke tempat lain. Mutiara-mutiara yang diperoleh akan dijual untuk mendapatkan keuntungan tentunya. Mencari mutiara di berbagai tempat adalah pekerjaan utama/seharian seorang pedagang. Namun ketika dia mencari dan menemukan ada satu mutiara sangat berharga yang berbeda dengan mutiara lainnya. Itu adalah sebuah kesempatan dan dia mampu berjuang meraih kesempatan itu. Karakter utama dari tokoh si pedagang mutiara ini adalah dia memiliki kemampuan meraih kesempatan paling berharga. Hal ini dapat dilihat diakhir peristiwa, dia mendapatkan mutiara tersebut dengan cara menjual seluruh hartanya dan membeli mutiara itu. Menjual seluruh hartanya merupakan kemampuan paling penting untuk meraih kesempatan langka tersebut.

Analisis Peristiwa dan Tokoh

Dalam analisis ini kita akan mendapatkan tema narasi perumpamaan. Tema dibangun dari peristiwa dan karakter. Peristiwa awal sampai akhir adalah seorang pedagang mutiara mencari mutiara – mutiara berharga, menemukan 1 mutiara paling berharga, dan meraih 1 mutiara tersebut. Karakter dari tokoh adalah kemampuan meraih kesempatan paling berharga. Jadi, tema cerita ini adalah kemampuan meraih kesempatan paling berharga yang membawakan hasil. “Kemampuan meraih kesempatan paling berharga”imerupakan karakter utama tokoh di dalam cerita dan “membawakan hasil”imerupakan peristiwa awal hingga akhir di dalam cerita.

Konsep Teologis

Berdasarkan struktur di atas, bagian pengajaran perumpamaan hanya terdiri atas pembukaan perumpamaan tanpa ada penjelasan perumpamaan. Tema pengajaran perumpamaan adalah tema narasi perumpamaan. Tema pengajaran perumpamaan merupakan tema perumpamaan. Tema narasi perumpamaan adalah kemampuan meraih kesempatan paling berharga. Tema ini sekaligus menjadi tema perumpamaan . Kerajaan Surga sama seperti kemampuan menangkap atau meraih kesempatan paling berharga. Tema ini melengkapi tema perumpamaan sebelumnya (Mat 13:44). Tema perumpamaan sebelumnya menekankan kemampuan memilih dan mendapatkan sesuatu yang lebih berharga. Tema perumpamaan bagian ini menekankan kemampuan memanfaatkan setiap kesempatan berharga yang muncul. Kerajaan Surga adalah harta dan kesempatan yang paling berharga dari semua hal apapun di dunia. Jadi, kedua perumpamaan ini pada intinya mengajarkan setiap umat harus memiliki kemampuan membedakan dan menangkap hal yang paling berharga.

Meraih kesempatan paling berharga tidaklah mudah. Ketika kesempatan paling berharga datang, seringkali umat Allah tidak menyadarinya. Kerajaan Surga adalah kesempatan paling berharga. Pertanyaannya adalah apakah umat Allah menyadarinya untuk kemudian meraihnya? Untuk meraih Kerajaan Surga, umat Allah harus menyadari bahwa Kerajaan Surga adalah Meraih kesempatan paling berharga tidaklah mudah. Ketika kesempatan paling berharga datang, seringkali umat Allah tidak menyadarinya. Kerajaan Surga adalah kesempatan paling berharga. Pertanyaannya adalah apakah umat Allah menyadarinya untuk kemudian meraihnya? Untuk meraih Kerajaan Surga, umat Allah harus menyadari bahwa Kerajaan Surga adalah

merupakan satu-satunya respons wajar. 35

Ringkasan

Di dalam cerita perumpamaan, kemampuan meraih satu mutiara paling berharga dengan cara menjual seluruh hartanya dan membeli mutiara tersebut. Perumpamaan ini mengajarkan kepada setiap umat Allah haruslah memiliki kemampuan meraih kesempatan paling berharga yaitu Kerajaan Surga. Kesempatan paling berharga tidak boleh disia-siakan. Kemampuan meraih kesempatan paling berharga adalah dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus.

Aplikasi

Untuk meraih kesempatan berharga yaitu Kerajaan Surga haruslah disertai komitmen atau penyerahan total termasuk harta benda yang kita miliki. Segala aspek hidup kita harus diserahkan kepada Kristus yang adalah Raja Kerajaan Surga. Contoh paling praktis adalah sudah seberapa besar kita berkurban untuk Kerajaan Allah baik itu materi, waktu, pikiran dan tenaga kita.

35 Barus, “Keutamaan Hidup Manusia: Matius 13:45- ,”i .

Sa pel Teks

Maius : -

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Siapakah "Fulanan" Dalam Surah Al-Furqan Ayat 28?

5 75 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65