Pe gu pula da Hasil
Pe gu pula da Hasil
Pendahuluan Perumpamaan penangkap ikan adalah kelanjutan dari perumpamaan mutiara paling
berharga yang khusus disampaikan Tuhan Yesus kepada murid-murid-Nya. Perumpamaan ini oleh sebagian besar penafsir dipahami sebagai pengajaran penghakiman pada akhir zaman. Armand Barus juga melihat perumpamaan ini mengajarkan penghakiman yang meliputi aspek kekinian dan keakanan. Penghakiman sedang terjadi sekarang dan akan terjadi pada akhir zaman. Kesimpulan demikian karena melihat atau menonjolkan sisi karakter nelayan atau penangkap ikan. Nelayan membawa tema pengumpulan untuk pemisahan dan pemisahan. Dengan bahasa dan pendekatan yang sedikit berbeda, penulis lebih melihat perumpamaan ini mengajarkan usaha pengumpulan semua orang yang memberikan hasil pada akhir zaman. Pembacaan seperti ini bukan hanya menonjolkan sisi karakter tapi juga sisi peristiwa awal hingga akhir cerita. Tulisan ini mencoba untuk meresponi dan memberikan satu tafsiran baru yang berbeda dengan Barus. Berikut analisis perumpamaan ini dengan tesis karakter dan peristiwa sebagai pembawa tema perumpamaan.
Teks 36
47 Πάλινiὁμοίαiἐστὶνiἡ βασιλείαiτῶνiοὐρανῶνiσαγaνd βληθείσd εἰςiτbνiθάλασσανiκαὶ ἐκiπαντὸςiγένουςi συναγαγούσd· 48 ἣνiὅτεiἐπληρώθηiἀναβιβάσαντεςiἐπὶ τὸνiαἰγιαλὸνiκαὶ καθίσαντεςiσυνέλεξανiτὰ καλὰ εἰςi
ἄγγη, τὰ δὲ σαπρὰ LξωiLβαλον. 49 οὕτωςiLσταιiἐνiτῇ συντελείᾳ τοῦ αἰῶνος· ἐξελεύσονταιiοἱ ἄγγελοιiκαὶ ἀφοριοῦσινiτοὺςiπονηροὺςiἐκiμέσουiτῶνiδικαίων 50 καὶ βαλοῦσινiαὐτοὺςiεἰςiτbνiκάμινονiτοῦ πυρός· ἐκεῖ
Lσταιiὁ κλαυθμὸςiκαὶ ὁ βρυγμὸςiτῶνiὀδόντων.
Penelitian Naskah Teks Matius 13:47-50 adalah teks Yunani yang stabil menurut UBS4 dan NA 27 karena
tidak memperlihatkan adanya masalah tekstual yang memerlukan penelitian naskah.
Terjemahan Literal
47 Lagi, Kerajaan Surga itu sama seperti sebuah pukat yang dilabuhkan ke dalam laut dan mengumpulkan semua jenis ikan; 48 ketika pukat itu penuh, mereka menariknya ke tepi pantai
dan duduk mengumpulkan ikan-ikan yang baik ke dalam pasu, namun ikan yang tidak baik mereka buang. 49 Demikian itu akan terjadi di akhir zaman; para malaikat akan datang dan memisahkan orang-orang jahat di antara orang-orang benar, 50 dan akan melemparkan mereka ke dalam dapur mati; di sanalah akan terdapat ratapan and kertakan gigi.
36 Versi GNT atau UBS4.
Terjemahan Dinamis
47 Lagi, hal Kerajaan Surga itu diumpamakan seperti cerita berikut. Ada para nelayan melabuhkan sebuah pukat ke dalam laut dan semua jenis ikan itu terjaring ke dalam pukat
tersebut. 48 Ketika pukat itu penuh ikan, para nelayan menariknya ke tepi pantai. Lalu, mereka duduk dan mengumpulkan ikan-ikan yang baik ke dalam pasu. Namun, mereka membuang ikan-ikan yang tidak baik. 49 Hal yang sama akan terjadi di akhir zaman yaitu para malaikat akan datang dan memisahkan orang-orang yang berbuat jahat dari orang-orang yang berbuat benar. 50 Lalu, para malaikat akan melemparkan orang-orang yang berbuat jahat tersebut ke dalam neraka. Di sanalah mereka akan meratap dan mengertakan gigi mereka.
Struktur Perumpamaan
Perumpamaan di atas dibagi menjadi dua bagian besar yaitu:
A. Pengajaran Perumpamaan: - Pembukaan perumpamaan: Kerajaan Surga sama seperti narasi perumpamaan - Penjelasan perumpamaan: Hal yang sama akan terjadi di akhir zaman yaitu:
1. Para malaikat akan datang.
2. Para malaikat akan memisahkan orang-orang yang berbuat jahat dari orang- orang yang berbuat benar.
3. Para malaikat akan melemparkan orang-orang yang berbuat jahat tersebut ke dalam neraka.
4. Di neraka mereka akan meratap dan mengertakan gigi mereka.
B. Narasi Perumpamaan: - Cerita yang dibangun dari peristiwa-peristiwa berikut ini:
1. Ada para nelayan melabuhkan sebuah pukat ke dalam laut.
2. Pukat itu penuh dengan semua jenis ikan.
3. Para nelayan menarik pukat tersebut ke tepi pantai.
4. Para nelayan duduk.
5. Para nelayan mengumpulkan ikan-ikan yang baik ke dalam pasu.
6. Para nelayan membuang ikan-ikan yang tidak baik.
Survei Pustaka 37 Para ahli menafsirkan perumpamaan ini dari berbagai fokus pembacaan seperti pada
nelayan, jala, dan ikan. Pertama, sebagian penafsir fokus pada nelayan yaitu tindakan nelayan menangkap dan memisahkan ikan (Dodd, Jeremias, Hultgren, Bruner, dan Barus). Barus menyatakan fokus pembacaan perumpamaan ditujukan pada karakter nelayan sebagai pembawa pokok ajaran. Nelayan-nelayan menangkap segala jenis ikan dengan jala dan setelah jala penuh mereka memisahkan ikan halal atau dapat dimakan dan ikan haram atau tidak dapat dimakan. Selang waktu penangkapan dan pemisahan ikan relatif singkat. Nelayan membawa tema pengumpulan untuk pemisahan. Penjelasan perumpamaan memberi penekanan pada aspek
37 Armand Barus telah melakukan sejumlah tinjauan pustaka yang komprehensif di sini. Lihat artikel Armand Barus, “Penghakiman Semua Manusia: Matius 13:47- ,”i Diktat Kuliah Eksposisi
Perumpamaan , (2007): 3-8.
pemisahan. Perumpamaan penangkap ikan menghasilkan dua tema: pengumpulan untuk pemisahan dan pemisahan. Tema sentral perumpamaan penangkap ikan adalah penghakiman meliputi semua manusia. Penghakiman sedang berlangsung sekarang dan akhir zaman. Penolakan manusia terhadap Injil sebagai pemisahan dapat dikatakan sebagai suatu bentuk penghakiman masa kini. Pemisahan orang benar dan orang jahat adalah penghakiman pada
akhir zaman yang dilakukan oleh para malaikat turun dari surga. 38 Kedua, fokus pada jala (Blomberg) yaitu jala menjadi simbol untuk penghimpunan semua manusia yang dilakukan Allah pada akhir zaman. Ketiga, fokus pada ikan yaitu perumpamaan berbicara tentang gereja sebagai komunitas di mana orang jahat dan baik berada, dan tentang dunia di mana orang jahat dan baik hidup berdampingan (Davies-Allison, Hagner, Gundry, Wenham).
Analisis Narasi Perumpamaan
Tujuan menganalisis narasi perumpamaan adalah mendapatkan tema atau pokok cerita perumpamaan. Premis/tesis dalam studi perumpamaan ini adalah gabungan antara tokoh (karakter) dan peristiwa (prolog (mulai cerita) – konflik (puncak/perumitan cerita) – epilog (akhir cerita)) menghasilkan tema atau pokok cerita. Analisis narasi ini akan dibagi dalam tiga tahap yaitu analisis peristiwa, tokoh, dan peristiwa dan tokoh.
Analisis Peristiwa Analisis peristiwa dilakukan dengan tiga tahap. Pertama, peristiwa awal yaitu peristiwa
para nelayan melabuhkan pukat ke dalam laut untuk menangkap ikan-ikan. Peristiwa awal ini bisa disebut usaha menangkap ikan. Selanjutnya, peristiwa memasuki puncak atau konflik yaitu segala jenis ikan masuk ke dalam pukat dan kemudian pukat itu pun penuh dengan ikan-ikan. Pukat ini pun ditarik ke tepi pantai. Peristiwa puncak ini bisa disebut hasil sementara menangkap ikan. Terakhir, peristiwa memasuki akhir cerita atau epilog yaitu para nelayan duduk mengumpulkan ikan-ikan yang baik ke dalam pasu dan membuang ikan-ikan yang tidak baik. Peristiwa epilog ini bisa disebut hasil akhir menangkap ikan. Ringkasnya, peristiwa prolog sampai epilog adalah peristiwa penangkapan ikan yang memperoleh hasil yakni ikan-ikan yang baik.
Analisis Tokoh Tokoh di dalam narasi perumpamaan cuma satu yaitu kelompok nelayan. Apa karakter
dari tokoh nelayan ini? Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh para nelayan di dalam peristiwa- peristiwa di atas adalah hal yang wajar atau keseharian karena itu adalah mata pencaharian yang mereka kerjakan sehari-hari. Menangkap ikan meliputi proses menebar pukat, mengumpulkan ikan, menarik pukat ke tepi pantai, mengumpulkan ikan yang baik, dan membuang ikan yang tidak baik. Ringkasnya adalah menebar, mengumpulkan, dan memisahkan ikan-ikan untuk memperoleh hasil yaitu ikan-ikan yang baik. Lalu, berdasarkan tindakan-tindakan tersebut nelayan membawakan karakter usaha atau upaya menangkap ikan.
38 Barus, “Penghakiman Semua Manusia: Matius 13:47- ,”i -8.
Analisis Peristiwa dan Tokoh
Dalam analisis ini kita akan mendapatkan tema narasi perumpamaan. Tema dibangun dari peristiwa dan karakter. Peristiwa di dalam narasi adalah peristiwa penangkapan ikan yang memperoleh hasil yaitu ikan-ikan yang baik. Karakter dari tokoh adalah usaha atau upaya menangkap ikan. Jadi, tema narasi perumpamaan adalah usaha menangkap ikan yang membawakan hasil.
Konsep Teologis Berdasarkan struktur perumpamaan di atas, pengajaran di dalam perumpamaan terdiri
atas pembukaan dan penjelasan perumpamaan. Tema pengajaran sekaligus menjadi tema perumpamaan. Tema pengajaran terdiri atas bagian pembukaan dan penjelasan perumpamaan. Pembukaan perumpamaan sama dengan tema narasi perumpamaan. Oleh karena itu, tema pengajaran sama dengan tema narasi perumpamaan yang ditambah dengan penjelasan perumpamaan. Tema narasi perumpamaan adalah usaha menangkap ikan yang membawakan hasil. Penjelasan perumpamaan menekankan peristiwa pemisahan orang benar dari orang jahat pada akhir zaman. Penjelasan perumpamaan memberikan penjelasan tambahan yaitu tentang peristiwa di akhir zaman. Peristiwa di akhir zaman sama dengan peristiwa epilog di dalam narasi yaitu peristiwa yang mengindikasikan atau menekankan hasil. Penjelasan perumpamaan memberikan penjelasan tambahan tentang hasil. Jadi, tema pengajaran perumpamaan adalah usaha mengumpulkan berbagai macam orang yang akan membawakan hasil pada akhir zaman. Kerajaan Surga adalah pengumpulan berbagai macam orang di dalamnya yang akan memberikan hasil pada akhir zaman. Jelas, pengumpulan berbagai macam orang dilakukan pada masa kini
dan baru akan kelihatan hasilnya pada akhir zaman. 39 Kerajaan Surga di sini berbicara tentang misi gereja yang sedang mengumpulkan atau menjadikan semua orang menjadi murid-murid Yesus. Hasilnya baru akan terlihat pada akhir zaman yaitu pemisahan orang-orang benar (yaitu murid-murid Yesus yang sejati) dari orang- orang jahat (yaitu mereka yang menolak Yesus atau bukan murid Yesus) sehingga yang tersisa adalah orang-orang benar. Hasil pada akhir zaman adalah orang-orang benar dan penghakiman terhadap orang-orang jahat. Ringkasnya, Kerajaan Surga adalah usaha mengumpulkan atau menawarkan semua orang untuk menerima Yesus yang akan membawakan hasil pada akhir zaman.
Ringkasan
Perumpamaan ini mengajarkan dua aspek penting tentang rahasia Kerajaan Surga. Pertama, aspek pengumpulan yaitu penawaran kepada semua orang untuk menerima Yesus dan menjadi murid Yesus. Kedua, aspek hasil yaitu pemisahan orang benar dari orang jahat.
Aplikasi Perumpamaan ini mengajarkan tentang pewartaan atau misi Injil kepada semua orang
tanpa memandang latar belakang sosial, budaya, politik, ekonomi. Pewartaan Injil menunjukkan
39 Bandingkan dengan tafsiran Barus, “Penghakiman Semua Manusia: Matius 13:47- ,”i .
Kerajaan Surga sedang bekerja mengumpulkan atau memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menerima Yesus. Siapa yang paling berperan di dalam pewartaan Injil? Tentu gereja atau semua orang percaya yang telah menerima Yesus. Gereja harus menyadari bahwa Kerajaan Surga akan sedang bekerja jika setiap umat melakukan pewartaan Injil. Pewartaan Injil akan membawakan hasil pada akhir zaman nanti. Hasil pada akhir zaman memberikan dua peringatan sekaligus. Pertama, gereja sebagai pewarta Injil haruslah sungguh-sungguh menjadi murid Yesus yang benar karena pada akhir zaman nanti akan ada pemisahan yang akan dilakukan oleh para malaikat. Orang yang mengaku murid Yesus, namun hidup tidak seperti Yesus maka akan dipisahkan dari mereka yang menjadi murid Yesus sejati. Mereka yang bukan murid Yesus sejati akan dibuang ke dalam neraka. Kedua, kepada semua orang yang belum/tidak menerima Yesus atau menolak Yesus walaupun sudah mendengarkan Injil. Jika pada akhir zaman datang, maka mereka akan dipisahkan dari orang benar dan dibuang ke dalam neraka.
Sa pel Teks
Maius : -