A alisis Se a is

A alisis Se a is

Landasan Teori: Analisis Semantis 91

Analisis semantis adalah suatu analisis teks ditinjau dari teori semantik. Semantik adalah salah satu disiplin ilmu bahasa yang mempelajari tentang arti atau meaning kata dan kalimat. 92 Sehingga fokus analisis semantis adalah pada arti atau meaning sebuah kata bukan kata itu sendiri. Misalnya, kata “house” terjemahan ekuivalen di dalam kamus adalah au.lh dan tanpa pengecualian segala sesuatu yang dimengerti oleh istilah bahasa Inggris “house”ijuga sama dengan kata au.lh. Selanjutnya, apakah kata au.lh adalah “a large or small house,”i“a private house,”iatau “an official residence ”idapat dipertanyakan. Terlebih lagi au.lh tidak pernah digunakan untuk mengindikasikan “the household”iyaitu “the people”iseperti kalimat “My house and I will serve the Lord.”iKetika hal ini dipertimbangkan, maka sebetulnya kamus lebih berfokus pada terjemahan ekuivalen ketimbang arti atau makna. Johanes P. Louw menegaskan bahwa,

In semantics the concern should be with meaning rather than words, for words only partially overlap between languages. A semantic analysis must therefore, begin with the related meanings of different words rather than with the different meanings of the same word. This means that linguistically it is important that we must analyze meanings and the words signifying them rather than words and meanings they have. Meaning is a set of relations for which a verbal symbol is a sign. Therefore, when someone says “this word means this or that”ior “this word has the meaning …,”iwhat must be understood is that “this word is a token or symbol for this or that meaning. ”iIf meaning (and not the word) is our starting point, the fact that words between languages only partially overlap becomes a natural phenomenon, since each language talks about a particular meaning in its own way. Yet, all languages can talk about the same meaning, and for that

matter about all meanings. 93

Louw juga menegaskan, “Words can be identical in meaning in some contexts, more accurately, they can be symbols for the same meaning, and in other contexts they stand apart. Words such these are

only partially interchangeable. ” 94 Sebagai contoh kata-kata yang bersinonim, mereka saling melengkapi ( overlap) di dalam konteks tertentu.

Mempelajari arti atau meaning sebaiknya dalam bentuk studi konsep daripada studi kata. Meaning tidak bergantung pada satu kata melainkan kata-kata lain yang berelasi. David Alan Black menyatakan,

It is a central concern of semantics that a clear distinction be maintained between words as linguistics units and the concepts associated with them. Although words have been used by the

91 Lihat juga Louw, Semantics of New Testament Greek , 1-158. 92 Lihat juga Louw, Semantics of New Testament Greek , 1-4, 67-68. 93 Louw, Semantics of New Testament Greek , 44-45. 94 Louw, Semantics of New Testament Greek , 45.

biblical writers to express religious meanings, concepts involves the use of far more elaborate structures than individual words. All languages have several ways of expressing a concept, and rarely does a concept consist of only one word. For example, the concept of “righteous”iincludes the Greek words dikaioj, agaqoj, a;gioj, kaqaroj, kaloj, and o;sioj. A word study of dikaioj alone, therefore, would hardly be sufficient as a basis for a discussion of the full and complete concept of ‘righteous’i

in the New Testament. 95

Arti di sini menjadi sebuah konsep yang disebut dengan konsep wacana. Berbeda dengan konsep leksikal. Ada dua macam konsep yaitu konsep leksikal dan konsep wacana. Perhatikan penjelasan di bawah ini.

Ada dua pendekatan dalam menjelaskan apa arti atau meaning suatu kata. Pertama, pendekatan tradisional (disebut juga concept orientated approaches to word sense) menguraikan arti sebuah kata ( lexical sense). Cotterell dan Turner menuliskan, “Roughly speaking, the descriptive sense of a word is taken to be the bundle of meaning we might otherwise call the concept denoted by the word. Accordingly, if we want to know the sense of the word ‘cup,’iwe sit down and puzzle out a definition of ‘cup’ithat encompasses its characteristic and distinctive features. This is then regarded

as the sense of the word cup. ” 96 Pendekatan tradisional ini menghasilkan arti leksikal sebagai tipe khusus dari konsep yang disebut konsep leksikal. Cotterell dan Turner menjelaskan bahwa, "Concept-orientated approaches to defining senses are clearly able to build on the fact that lexical senses are a special type of concept. Concept is a cognitive construct, a discrete bundle of meanings composing an independent unit of meaning with a central, or prominent element, further defined by

other delimiting elements." 97 Misalnya, arti leksikal sepeda menjadi konsep sepeda (konsep leksikal) dengan memperhatikan komponen utamanya yaitu alat transportasi atau kendaraan dan dijelaskan oleh beberapa unsur pembatas seperti dua roda, untuk satu orang, memiliki pedal, dan stang untuk mengarahkan. Pertama, pendekatan tradisional ---> studi kata menghasilkan konsep leksikal. Kedua, pendekatan semantic domain --> studi konsep dengan substitutional.

Mengapa konsep itu disebut konsep wacana? Karena meaning dari microstructure terdapat di dalam macrostructure atau wacana. Arti sebuah kata (microstructure) ada di dalam sebuah wacana keseluruhan. Di dalam semantik, meaning atau arti suatu bahasa melampaui arti kata, frasa, maupun klausa atau kalimat. Semantics is more than the meaning of words and sentences. Wacana dalam bentuk paragraf mencakup dan mengatur struktur mikro teks. Konsep wacana paling tepat dianalisis dengan pendekatan rentangan semantis/ semantic domain approach. Kostenberger menegaskan bahwa, “Concept need to be seen as more than collocations of words. Transcending their lexical dimension, concept function as discourse concepts and must be studied in relation to

the associations attached to them in their contexts. ” 98

Studi konsep berarti meaning ada di dalam wacana dan menggunakan relations of meaning ( relations of meaning ada dua yaitu syntagmatic (the various meanings of the same lexical units)

95 David Alan Black, Linguistics for Students of New Testament Greek (Grand Rapids: Baker Books, 1995), 171.

96 Peter Cotterell dan Max Turner, Linguistics & Biblical Interpretation, 146. 97 Peter Cotterell dan Max Turner, Linguistics & Biblical Interpretation , 151. 98 Andreas J. Kostenberger, The Mission of Jesus & the Disciples According to the Fourth Gospel

(Grand Rapids: William B. Eerdmans, 1998), 26.

dan substitutional (the related meanings of different lexical units --> semantic domain approach). 99 Unit semantis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa akan dianalisis dengan kategori semantis, pengelompokkan kata ( grouping of words atau immediate constituents), dan transformasi struktur luar ( surface structure) ke dalam struktur dalam (deep structure) yang menghasilkan terjemahan dinamis. 100

Kategori semantis berbeda dengan kategori tata bahasa umumnya 101 yang dibagi atas 4 yaitu objek (

object), peristiwa (event), abstrak (abstract), dan relasi (relation). 102 Objek adalah ‘entities’i seperti semua kelompok benda. Peristiwa adalah semua jenis tindakan atau kegiatan. Abstrak

merupakan penjelasan atau pendeskripsian kualitas atau kapasitas dari objek dan atau peristiwa serta menjelaskan hubungan antara objek dan peristiwa, seperti ‘merah,’i‘cantik,’i‘tiga,’i‘kemarin,’i ‘banyak’idan sebagainya. Selanjutnya, relasi merupakan jenis khusus dari abstrak yang mengindikasikan posisi seperti ‘atas,’i‘samping,’ideixis seperti ‘ini,’i‘itu,’idan menjelaskan relasi logis seperti ‘sehingga,’i‘tetapi,’i‘walaupun’idan sebagainya.

Pengelompokkan kata atau “immediate constituents”imerupakan pengelompokan unsur-unsur yang menjadi milik bersama. Sebagai contoh “the garden”iadalah sebuah pengelompokkan kata yang dapat digabungkan dengan “in”iuntuk membentuk pengelompokkan kata lebih besar. Dengan cari ini, kalimat dapat dibangun menjadi satu unit utuh seperti berikut 103 :

The children play in the garden

Selanjutnya, istilah struktur dalam ( deep structure) menunjuk pada “the basic syntactic pattern in which a meaning is expressed, ” 104 dan struktur luar ( surface structure) menunjuk pada “the particular form in which a meaning is expressed in a text.” 105 Perubahan struktur luar ke struktur dalam akan disebut transformasi. Transformasi menunjuk pada different structures related to the same meaning. 106 Sebagai contoh di dalam kalimat Yunani dari Yohanes 13:20 dapat dibagi dalam tiga pengelompokkan kata:

o` evme. lamba,nwn lamba,nei to.n pe,myanta, meÅ

Untuk menentukan pengelompokkan kata dari kalimat ini, kata-kata yang memiliki hubungan terdekat satu dengan yang lain dikelompokkan bersama. Frasa o` evme. lamba,nwn ‘he who accepts me’i

99 Lihat juga penjelasan Louw, Semantics of New Testament Greek , 59-60; Cotterell dan Turner, Linguistics & Biblical Interpretation, 154-55, dan Kostenberger, The Mission of Jesus & the Disciples

According to the Fourth Gospel, 26.

100 Di dalam buku ini penulis hanya akan menganalisis unit semantis pada bentuk klausa.Lihat juga Louw, Semantics of New Testament Greek , 67-89.

101 Disebut juga grammatical categories atau parts of speech.

102 Louw, Semantics of New Testament Greek , 65-66. 103 Louw, Semantics of New Testament Greek , 70. 104 Louw, Semantics of New Testament Greek , 73. 105 Louw, Semantics of New Testament Greek , 73. 106 Louw, Semantics of New Testament Greek , 72.

berkonstruksi partisip yang berfungsi sebagai subjek dari kalimat. Sebagai subjek, frasa itu didasarkan pada kalimat (outoj) lamba,nei eme ‘he accepts me’.iPerubahan dari ‘he who accepts me’ike

‘he accepts me’iatau sebaliknya disebut dengan transformasi dan dapat dibuat strukturnya: o` evme. lamba,nwn menjadi:

outoj mewakili o`

lamba,nei eme

Jadi, dapat dikatakan bahwa o` evme. lamba,nwn merupakan struktur luar yang didasarkan struktur dalam (outoj) lamba,nei eme.

Meaning di dalam struktur mikro bergantung pada pengelompokkan kata (contoh: They are flying planes), dan hubungan semantis dengan kata lain yang mengikuti (contoh: Dia bisa bertahan hidup walaupun terkena bisa ular), serta pemilihan struktur luar ketika ada lebih dari satu yang bisa digunakan (lihat contoh Efesus 1:7). 107

Pada bagian ini penulis akan membahas beberapa sampel teks PB dengan fokus pada unit semantis dalam bentuk kata, frasa, dan klausa sehingga pemilihan teks terbatas pada klausa bukan pada paragraf. Adapun langkah-langkah analisis adalah membuat terjemahan secara literal 108  mengidentifikasi teks ke dalam kategori semantis  pengelompokkan kata  transformasi struktur luar ( surface structure) ke dalam struktur dalam (deep structure) yang menghasilkan terjemahan dinamis 109  membuat konsep teologis berdasarkan transformasi teks tersebut sehingga pembaca dapat memahami dan menemukan aplikasi dari teks yang dianalisis.

107 Lihat Louw, Semantics of New Testament Greek , 76-77. 108 Penulis mengikuti terjemahan literal versi Revised Standard Version (RSV). 109 Mengidentifikasi teks ke dalam kategori semantis, pengelompokkan kata, dan transformasi

menghasilkan terjemahan dinamis. Penulis tidak menuliskan secara teknis di dalam buku ini.

Sa pel Teks

Galatia 5:16-17

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Siapakah "Fulanan" Dalam Surah Al-Furqan Ayat 28?

5 75 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65