Envelopment Analysis DEA, Stochastic Frontier Approach SFA, dan Distribution Free Approach DFA.
Dengan demikian diharapkan BPD menjadi garda terdepan pembangunan ekonomi daerah untuk mendukung program pemerintah menciptakan lapangan
kerja sehingga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat daerah yang secara kolektif akan menurunkan tingkat kemiskinan secara nasional dan meningkatkan
kesejahteraan bangsa. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk meneliti dengann judul
Analisis Efisiensi Bank Pemerintah Daerah di Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pengaruh CAR Capital Adequacy Ratio terhadap BOPO Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BPD di Indonesia. 2. Apakah pengaruh NIM Net Interest Margin terhadap BOPO Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BPD di Indonesia. 3. Apakah pengaruh ROA Return On Average Asset terhadap BOPO Biaya
Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BPD di Indonesia.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh CAR Capital Adequacy Ratio terhadap
terhadap BOPO Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BPD di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Untuk mengetahui pengaruh NIM Net Interest Margin terhadap terhadap BOPO Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional
BPD di Indonesia. 3. Untuk mengetahui pengaruh ROA Return On Asset terhadap terhadap
BOPO Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional BPD di Indonesia.
Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama nasabah Bank
pemerintah Daerah BPD di Indonesia. 2. Penelitian ini juga bermanfaat bagi Bank Pemerintah Daerah BPD yang
ada di Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan informasi
dalam melakukan penelitian masa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perbankan Indonesia
Bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan yang menyediakan berbagai jasa keuangan. Kegiatan utama dari bank
adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.
Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam perekonomian terutama dalam sistem pembayaran moneter. Secara umum bank
didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit serta memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Stuart dalam anonim 2009 mendefinisikan bank sebagai badan usaha yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan kredit baik dengan alat pembayarannya sendiri maupun uang yang diperolehnya dari pihak lain maupun dengan jalan memperedarkan
alat-alat penukar baru berupa uang giral. Dengan demikian bank merupakan perantara keuangan financial intermediaries sehingga menimbulkan interaksi
antara kreditur dan debitur. Menurut George dalam anonim 2008, Bank memiliki tiga karakteristik khusus yang berbeda dalam fungsinya jika
dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya, pertama terkait dengan fungsi bank sebagai lembaga kepercayaan untuk menyimpan dana masyarakat, baik
dalam penciptaan uang dan dalam mekanisme pembayaran dalam sistem perkenomian. Kedua sebagai lembaga intermediasi keuangan, perbankan berperan
khusus dalam memobilisasi simpanan masyarakat untuk disalurkan dalam bentuk
Universitas Sumatera Utara
kredit dan pembiaayaan lain dalam dunia usaha. Ketiga sebagai lembaga penanaman aset finansial, bank memiliki peranan penting dalam mengembangkan
pasar keuangan terutama pasar uang domestik dan valuta asing. Bank berperan dalam mentransformasikan aset finansial seperti simpanan masyarakat ke dalam
bentuk finansial aset lain yaitu kredit dan surat-surat berharga yang dikeluarkan pemerintah dan Bank Sentral. Bank Indonesia 2006 mengkategorikan fungsi
Bank sebagai financial intermedieries dalam 3 tiga hal yakni : 1. Sebagai lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan. 2. Sebagai lembaga yang menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk
kredit. 3. Melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang.
Fungi perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun, penyalur dan pelayanan jasa dalam lalu lintas dan peredaran uang di masyarakat yang bertujuan
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan
kesejahateraan rakyat banyak. Berdasarkan Undang-undang No. 10 tahun 1998 tentang perbankan, bank didefinisikan sebagai Badan Usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman kredit dan atau bentuk lainnya dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf hidup orang banyak. Sedangkan perbankan menurut Undang- Undang tersebut adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup
Universitas Sumatera Utara
kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
2.1.1 Fungsi Bank
Adapun secara spesifik bank-bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agent of develovment dan agen of services Arlan Widiantara:2012.
1. Agent Of Trust Yaitu lembaga yang landasannya kepercayaan. Dasar utama kegiatan perbankan
adalah kepercayaan trust , baik dalam penghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana-dananya di bank apabila dilandasi
kepercayaan. Dalam fungsi ini akan di bangun kepercayaan baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut
kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana,
penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut. 2. Agent Of Development
Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan bank berupa penghimpun dan penyalur dana sangat diperlukan bagi lancarnya
kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan
konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan investasi , distribusi dan konsumsi tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi, distribusi, dan konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
3. Agent Of Services Yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Disamping
melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa yang ditawarkan
bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
2.2 Efisiensi
Efisiensi merupakan salah satu parameter pengukur kinerja dari sebuah organisasi yang didalam penelitian ini adalah bank. Efisiensi dapat juga
diterjemahkan sebagai kemampuan suatu organisasi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan benar dengan perhitungan rasio perbandingan antara input dan
output. Dimana efisiensi adalah bagaimana menggunakan input yang minimal
dengan menghasilkan output yang semaksimal mungkin.
Ada beberapa jenis efisiensi dalam perbankan, antara lain efisiensi dalam skala dimana suatu bank dapat dikatakan efisiensi dalam skala adalah ketika suatu
bank mampu beroperasi dalam skala yang konstan, efisiensi dalam cakupan disini agar efisiensi dalam cakupan tercapai adalah ketika suatu bank mampu beroperasi
pada diversifikasi lokasi, efisiensi teknis dimana suatu bank dalam menyatakan suatu hubungan antara input dan output pada proses produksinya, dan efisiensi
alokasi dimana agar efisiensi alokasi ini tercapai suatu bank harus mampu untuk menentukan berbagai output yang dapat memaksimalkan keuntungan.
Menurut Pernomo dan Darmawan 2000, suatu perusahaan dapat dikatakan efisien apabila: 1 Mempergunakan jumlah unit input yang lebih
sedikit dibandingkan jumlah unit input yang dipergunakan oleh perusahaan lain
Universitas Sumatera Utara
dengan menghasilkan jumlah output yang sama, 2 Menggunakan jumlah unit input yang sama, tetapi dapat menghasilkan jumlah output yang lebih besar.
Perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang berkembang di Indonesia dituntut untuk memiliki kinerja yang baik. Salah satu cara untuk
mengukur kinerja perbankan adalah efisiensi, dimana efisiensi perbankan dapat dilihat dari penggunaan input dan output yang digunakan dalam kegiatan
operasional bank. Menurut Pass dan Lowes 1997, efisiensi merupakan hubungan antara
faktor input factor inputs yang langka dengan output outputs barang dan jasa. Hubungan ini dapat diukur secara fisik efisiensi teknik technological efficiency
atau secara biaya efisiensi ekonomi economic efficiency. Konsep efisiensi dipergunakan sebagai kriteria dalam penilaian seberapa baik pasar
mengalokasikan sumberdaya. Kinerja pasar merupakan efisiensi dari suatu pasar market dalam
menggunakan sumberdaya yang langka untuk memenuhi permintaan konsumen akan barang dan jasa, yaitu seberapa baik suatu pasar telah memberikan kontribusi
pada optimisasi kesejahteraan ekonomi. Elemen-elemen kunci dari kinerja pasarmencakup :
Universitas Sumatera Utara
a efisiensi produksi productive efficiency b efisiensi distribusi distributive efficiency, yaitu kemampuan suatu pasar
untuk memproduksi dan mendistribusikan produk-produknya dengan biaya yang paling rendah.
c efisiensi alokasi allocative efficiency, yaitu tingkat di mana harga pasar yang dibebankan pada para pembeli konsisten dengan biaya penawaran termasuk
pengembalian suatu laba normal normal profit pada para pemasok. d kemajuan teknologi technological progressiveness, kemampuan para
pemasok untuk selalu memperkenalkan teknik-teknik distribusi dan produksi baru yang hemat biaya dan memperkenalkan produk-produk superior.
e kinerja produk product performance, yaitu kualitas dan keanekaragaman produk yang ditawarkan oleh para pemasok. Dalam teori pasar theory of
markets, kinerja pasar ditentukan oleh interaksi dari struktur pasar market structure dan perilaku pasar marketconduct, sementara kinerja pasar itu sendiri
memiliki pengaruh terhadap struktur dan perilaku pasar. Efisiensi pengalokasian allocative efficiency merupakan suatu aspek dari
kinerja pasar market performance yang menunjukkan pengalokasian yang optimum dari sumberdaya yang langka untuk memproduksi barang dan jasa yang
sesuai dengan permintaan konsumen. Hal ini dicapai ketika tingkat harga pasardan keuntungan konsisten dengan biaya sumberdaya riil untuk menyediakan
produk tersebut. Lebih khusus, kesejahteraan konsumen optimum apabila harga dari setiap produk sama dengan biaya terendah dari sumberdaya dalam
Universitas Sumatera Utara
menyediakan produk tersebut, ditambah keuntungan normal yang diterima oleh perusahaan.
Efisiensi produksi productive efficiency merupakan sebuah aspek dari kinerja pasar market performance yang menunjukkan efisiensi suatu pasar
dalam memproduksi produk-produk pada biaya yang serendah mungkin dalam jangka panjang dengan menggunakan teknologi yang ada. Efisiensi produksi
tercapai apabila output diproduksi dalam pabrik dengan skala optimal dan terdapat suatu keseimbangan antara penawaran dan permintaan pasar jangka panjang.
Efisiensi distribusi distribution efficiency merupakan suatu aspek dari kinerja pasar market performance yang menunjukkan efisiensi efficiency suatu
pasar dalam mendistribusikan output dari pemasok ke konsumen. Biaya distribusi termasuk pengangkutan, pergudangan, biaya penanganan, bersama-sama dengan
margin keuntungan dari distributor. Sebagai tambahan, pemasok menimbulkan biaya penjualan atau selling cost periklanan atau advertising dan biaya-biaya lain
dari pembedaan produk atau product differentiation dalam mengusahakan dan mempertahankan secara terus menerus permintaan akan produk mereka. Efisiensi
distribusi yang optimal diperoleh apabila biaya distribusi fisik minimum dan biaya penjualan dipertahankan pada tingkat yang paling rendah untuk mempertahankan
total permintaan pasar secara terus menerus. Menurut Hadad, et. al 2003, efisiensi merupakan salah satu parameter
kinerja yang secara teoritis merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal
dengan input yang ada merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat
Universitas Sumatera Utara
pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada, atau
mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output tertentu. Efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu parameter kinerjayang cukup
populer, banyak digunakan karena merupakan jawaban atas kesulitan kesulitan dalam menghitung ukuran-ukuran kinerja. Sering kali, perhitungan tingkat
keuntungan menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk dalam kriteria“sehat” atau berprestasi dari sisi peraturan. Sebagaimana diketahui, industri perbankan
adalah industri yang paling banyak diatur oleh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia perbankan. Capital Adequacy RatioCAR, Reserve
Requirement, Legal Lending Limit dan kredibilitas para pengelola bank adalah contoh peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi kriteria kinerja didunia
perbankan. Sedangkan dengan menggunakan metode parametrik, ada dua pendekatan untuk menghitung efisiensi, yaitu Stochastic Frontier Approach
SFA dan Distribution Free Approach DFA. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Febryani dan Zulfadin 2003,
kinerja perusahaan dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan. Dalam konteks perbankan, kinerja merupakan cerminan dari
kemampuan sebuah bank dalam mengelola dan mengalokasikan dananya Febryani dan Zulfadin, 2003. Ramli dalam Mirnawati 2007 menyatakan bahwa
efisiensi perbankanberperan bagi kehidupan makro dan mikro bangsa Indonesia. Peranan efisiensi perbankan dari sisi makro yaitu melalui kegiatan utamanya
dalam pasar finansial berupa mobilisasi dana dan penyaluran kredit. Lembaga
Universitas Sumatera Utara
perbankan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas dana tetapi juga dapat mendorong perkembangan sektor-sektor ekonomi lainnya. Bahkan penyaluran
kredit konsumsi mempunyai dampak positif bagi dunia usaha karena ikut membantu peningkatan permintaan terhadap berbagai jenis produk dan jasa.
Peranan efisiensi perbankan ditinjau dari sisi mikro menggambarkan kemampuan bank yang bersangkutan dalam mengelola input untuk menghasilkan output.
Bank-bank yang tidak efisien bisa tersingkir dari pasar karena tidak mampu bersaing dengan kompetitornya, baik dari segi harga pricing maupun kualitas
produk dan pelayanan Mirnawati, 2007. Menurut Farrel dalam Coelli et. al 1998, efisiensi teknis mencerminkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan output yang maksimum dengan jumlah input tertentu. Menurut Hassan 2003, sebuah perusahaan dikatakan lebih
efisien secara teknis daripada perusahaan lainnya jika perusahaan tersebut menghasilkan output yang relatif lebih banyak dengan menggunakan input dalam
jumlah yang sama. Inefisiensi teknis disebabkan oleh manajemen dan dapat dikendalikan dengan manajemen. Sumber inefisiensi teknis dapat berupa
inefisiensi teknis murni terkait dengan input atau skala inefisiensi terkait dengan output.
Menurut Farrel dalam Yudistira 2003, skala efisiensi adalah hubungan antara biaya produksi rata-rata per unit dan volume bank. Jadi, suatu bank
dikatakan memiliki skala ekonomi saat peningkatan outputnya diikuti dengan biaya produksi per unit yang lebih rendah
.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Konsep Efisiensi