tenaga kerjanya yang telah bertahun-tahun bekerja di perusahaan, dan sekaligus merupakan tanggung jawab tenaga kerja untuk hari tuanya sendiri.
Berdasarkan ketentuan pasal 29 Undang-Undang Nomor 3 Tahun1992 tentang Jaminan Sosial Tenga Kerja memberi sanksi kepada perusahaan yang tidak
memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, antara lain: 1.
Pengusaha yang tidak memenuhi ketentuan sebagaiman dikenakan denda sebesar 2 untuk setiap bulan keterlambatan yang dihitung dari iuran
yang seharusnya dibayar. 2.
Pengusaha yang tidak memenuhi ketentuan sebagaiman dimaksud dalam pasal 26 Undang-undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja dikenakan 1 dari jumlah jaminn sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini, untuk setiap hari keterlambatan dan
dibayarkan kepada tenaga kerja yang bersangkutan Kansil, 1997: 55-56.
2.6. Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua adalah Jaminan yang memberikan kepastian dan keamanan terhadap resiko-resiko ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus penerimaan
penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari resiko sosial. Santunan berupa uang yang dibayarkan secara sekaligus atau berkala atau sebagian dan berkala
kepada tenaga kerja karena: 1.
Telah mencapai usia 55 lima puluh lima tahun atau; 2.
Cacat total tetap setelah ditetapkan oleh dokter. Usia pensiun 55 tahun atau cacat total tetap dapat mengakibatkan terputusnya
upah karena tidak mampu lagi bekerja. Akibat terputusnya upah tersebut dapat
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan kerisauan bagi pekerja dan mempengaruhi pekerja sewaktu mereka bekerja, terutama bagi mereka yang penghasilannya rendah.
Program Jaminan Hari Tua dapat dibedakan antara program manfaat pasti dan program iuran pasti yaitu:
1. Program manfaat pasti defined benefit, yaitu program yang manfaatnya
ditetapkan dalam ketentuan yang mengaturnya, sedangkan iuran disesuaikan dengan manfaat tersebut.
2. program iuran pasti defined contribution, yaitu Iurannya ditentukan dalam
ketentuan yang mengaturnya, sedangkan manfaat bergantung pada akumulasi iuranan hasil pengembangan Wahab, 2001: 144-145.
Badan penyelenggara PT. Jamsostek menetapkan besarnya Jaminan Hari Tua paling lambat 30 hari sebelum tenaga kerja mencapai usia 55 lima puluh lima
tahun dan memberitahukan kepada yang bersangkutan. Ketentuan ini dimaksudkan agar Jaminan Hari Tua dapat dibayarkan kepada tenaga kerja tepat pada waktunya,
selain untuk memberi kesempatan kepada tenaga kerja untuk memilih cara pembayaran Jaminan Hari Tua, baik secara berkala maupun sekaligus.
Menurut Undang-Undang No 3 tahun 1992, besarnya iuran jaminan hari tua ditetapka sebagai berikut:
1. Perusahaan menanggung iuran sebesar 3,70.
2. Tenaga kerja menanggung iuran sebesar 2. Wahab, 2001: 156.
Pembayaran Jaminan Hari Tua kepada tenaga kerja dapat dilakukan: 1.
Secara sekaligus apabila jumlah Jaminan Hari Tua yang harus dibayarkan kurang dari Rp. 3.000.000,-tiga juta rupiah atau
Universitas Sumatera Utara
2. Secara berkala apabila seluruh jumlah Jaminan Hari Tua mencapai
Rp.3.000.000,-tiga juta rupiah atau lebih, dan dilakukan paling lama 5lima tahun.
Pembayaran Jaminan Hari Tua secara berkala yang dimaksud diatas dilakukan atas pilihan tenaga kerja yang bersangkutan dan bukan ditetapkan oleh
Badan Penyelenggara. Apabila tenaga kerja meninggalkan wilayah Indonesia untuk selama-lamanya pembayaran Jaminan Hari Tua dilakukan sekaligus Kansil, 1997:
79. Berdasarkan pengajuan permintaan pencairan dana tersebut maka badan
penyelenggara menetapkan syarat dan ketentuan pengajuan pencairan dana Jaminan Hari Tua, yaitu:
Syarat kelengkapan berkas 1.
KTP SIM yang masih berlaku 2.
Kartu keluarga alamat harus sesuai KTPSIM 3.
Kartu peserta Jamsostek 4.
Surat keterangan berhenti bekerja dari perusahaan 5.
Saldo Jamsostek jika ada Ketentuan
1. Kepesertaan Jamsostek minimal sudah 5 tahun 1 bulan
2. Sudah berhenti dari perusahaan minimal 1 bulan.
Tenaga kerja yang akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya dapat mengajukan permintaan pembayaran Jaminan Hari Tua dengan meneyerahkan
kartu peserta dan mengisi formulir 5 Jamsostek dan disertai dengan bukti-bukti sebagai berikut:
1. Pernyataan tidak bekerja lagi di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
2. Photo copy paspor.
3. Photo copy visa bagi tenaga kerja Warga Negara Indonesia.
Sama halnya dengan tenaga kerja yang menyandang cacat total tetap untuk selamanya, berhak mengajukan permintaan pembayaran Jaminan Hari Tua Jamsostek
dan disertai dengan bukti-bukti sebagai berikut: 1.
Kartu peserta. 2.
Surat keterangan dokter Kansil, 1997: 116-117.
2.7. Kesejahteraan Sosial