36
timbulnya kredit macet. Untuk itu harus diperhitungkan apakah misalnya jaminan danatau asuransi barang atau kredit sudah cukup aman untuk
menutupi risiko tersebut. Disamping prinsip-prinsip tersebut di atas, maka beberapa prinsip lain dalam hal
pemberian kredit yang berhubungan dengan debitur yang harus diperhatikan oleh suatu bank adalah sebagai berikut :
21
1. Prinsip matching.
Yaitu harus selalu match antara pinjaman dengan aset perseroan. Jangan sekali-kali memberikan suatu pinjaman yang berjangka waktu pendek untuk
kepentingan pembiayaan investasi yang berjangka waktu panjang, karena hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya mismatch.
2. Prinsip kesamaan valuta.
Maksudnya penggunaan dana yang didapatkan dari suatu kredit sedapat- dapatnya haruslah digunakan untuk membiayai atau investasi dalam mata
uang yang sama, sehingga risiko gejolak nilai valuta dapat dihindari meskipun untuk itu tersedia apa yang disebut dengan currency hedging.
3. Prinsip perbandingan antara pinjaman dengan modal.
Maksudnya mestilah ada hubungan yang prudent antara jumlah pinjaman dengan besarnya modal. Jika pinjamannya yang terlewat besar disebut
perusahaan yang high gearing. Sebaliknya jika pinjamannya lebih kecil
21
Ibid., hal 28-29
37
dibandingkan modal disebut low gearing. Post permodalan earnings yang akan didapat oleh perusahaan tidak fixed, yaitu dalam bentuk deviden,
sementara cost terhadap suatu pinjaman yaitu dalam bentuk bunga relatif tetap. Karena itu kelangsungan suatu perusahaan akan terancam jika antara
jumlah pinjaman dengan besarnya modal tidak reasonable.
4. Prinsip perbandingan antara pinjaman dengan assets.
Alternatif lain untuk menekan risiko dari suatu pinjaman adalah dengan memperbandingkan antara besarnya pinjaman dengan assets, yang juga
dikenal dengan gearing ratio.
F. Jenis-Jenis Kredit Perbankan
Jenis-jenis kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dari berbagai sudut, yaitu sebagai berikut :
22
1. Kredit dari sudut tujuannya.
Kredit ini terdiri atas : a Kredit konsumtif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses konsumtif. b Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk
memperlancar jalannya proses produksi.
22
Thomas Suyatno et.al., Op. Cit. hal. 25-30
38
c Kredit perdagangan, yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi. Kredit perdagangan tersebut
dapat terdiri atas :
1 Kredit perdaganngan dalam negeri 2 Kredit perdagangan luar negeri
2. Kredit dilihat dari sudut jangka waktunya.