PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BRI PERSERO TBK. CABANG SEMARANG PATTIMURA Penetapan pasar sasaran Proses pemberian putusan kredit

70 PT. Bank Rakyat Indonesia Persero yang didirikan sejak tahun 1895 didasarkan pelayanan pada masyarakat kecil sampai sekarang tetap konsisten, yaitu dengan fokus pemberian fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan penyaluran KUK pada tahun 1994 sebesar Rp 6.419,8 milyar yang meningkat menjadi Rp 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada tahun 1999 sampai bulan September sebesar Rp 20.466 milyar. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor InspeksiSPI, 170 Kantor Cabang Dalam Negeri, 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI Unit dan 357 Pos Pelayanan Desa.

2. PROSEDUR DAN PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BRI PERSERO TBK. CABANG SEMARANG PATTIMURA

Pasal 1 angka 2 Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan memberikan definisi mengenai bank sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit 71 danatau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pemberian kredit adalah merupakan salah satu usaha dari Bank, termasuk juga usaha yang dilakukan oleh BRI Kantor Cabang Semarang Pattimura yaitu menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan tabungan, deposito dan giro yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian kredit. PT. BRI Persero Tbk. Cabang Semarang Pattimura dalam melaksanakan pemberian kredit kepada masyarakat telah mempunyai standar yang harus dilaksanakan yaitu prosedur perkreditan yang sehat yang disusun sesuai dengan SK Direksi Bank Indonesia Nomor 27162DIR tanggal 31 Maret 1995 tentang Pedoman Penyusunan Kebijaksanaan Perkreditan Bank PPKPB. Prosedur pemberian kredit yang sehat yaitu proses pemberian kredit yang harus mengikuti tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Penetapan pasar sasaran

Yaitu sekelompok nasabah dalam suatu industri, segmen ekonomi, pasar, atau suatu daearah geografis yang memiliki ciri-ciri tertentu yang diinginkan dan dipandang perlu untuk pengalokasian usaha dan biaya pemasaran dalam mencari peluang-peluang bisnis baruperusahaan bisnis. Tujuan penetapan pasar sasaran adalah agar pemberian kredit dapat dilakukan secara lebih terarah dan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki BRI sehingga dapat memberikan keuntungan yang optimal. 72

2. Proses pemberian putusan kredit

Adalah dengan tahapan sebagai berikut : a. Prakarsa kredit dan permohonan kredit; b. Analisis dan evaluasi kredit; c. Negosiasi kredit; d. Penetapan struktur dan tipe kredit; e. Rekomendasi dan pemberian putusan kredit; f. Kelengkapan paket kredit; g. Pemberian putusan kredit.

3. Proses realisasi kredit