Prinsip atau asas konsensualitas. Prinsip atau asas kekuatan mengikat persetujuan. Prinsip atau asas kebebasan berkontrak.

18 Ciri khas hukum perjanjian atau hukum kontrak yaitu dalam hal kebebasan, kesetaraan, dan keterikatan kontraktual. Prinsip-prinsip atau asas-asas fundamental yang menguasai hukum kontrak adalah : 11

1. Prinsip atau asas konsensualitas.

Persetujuan-persetujuan dapat terjadi karena persesuaian kehendak consensus para pihak. Pada umumnya persetujuan-persetujuan itu dapat dibuat secara “bebas bentuk” dan dibuat tidak secara formal tetapi konsensual. Asas ini menyangkut terjadinya sebuah persetujuan. Mengenai asas konsensualitas ini diatur dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang mengatur mengenai syarat sahnya suatu perjanjian, dimana salah satu syaratnya adalah kata sepakat dari merekapara pihak yang mengikatkan diri dalam suatu perjanjian. Arti asas konsensualitas ialah pada dasarnya perjanjian dan perikatan yang timbul karenanya itu sudah dilahirkan sejak detik tercapainya kesepakatan. 12

2. Prinsip atau asas kekuatan mengikat persetujuan.

Menegaskan bahwa para pihak harus memenuhi apa yang telah merupakan ikatan mereka satu sama lain dalam persetujuan yang mereka adakan. Asas ini menyangkut akibat persetujuan. Asas kekuaan mengikat diatur dalam Pasal 1315 KUH Perdata demikian: “pada umumnya tak seorang dapat mengikatkan diri atas nama diri sendiri atau meminta ditetapkannya suatu janji dari pada untuk dirinya sendiri.” 11 Johannes Ibrahim, Cross Default Cross Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Bandung: Refika Aditama 2004, hal 12 12 Subekti, Hukum Perjanjian Jakarta: Intermasa 1979, hal 15 19 Subekti mengatakan bahwa asas tersebut dinamakan asas kepribadian suatu perjanjian. Mengikatkan diri ditujukan pada memikul kewajiban-kewajiban atau menyanggupi melakukan sesuatu, sedangkan minta ditetapkan suatu janji, ditujukan pada memperoleh hak-hak atas sesuatu atau dapat menuntut sesuatu. 13

3. Prinsip atau asas kebebasan berkontrak.

Asas ini memperkenankan para pihak membuat suatu persetujuan sesuai dengan pilihan bebas masing-masing dan setiap orang mempunyai kebebasan untuk membuat kontrak dengan siapa saja yang dikehendakinya, selain itu para pihak dapat menentukan sendiri isi maupun persyaratan-persyaratan suatu persetujuan dengan pembatasan bahwa persetujuan tersebut tidak boleh bertentangan dengan sebuah ketentuan undang-undang yang bersifat memaksa, ketertiban umum, dan kesusilaan. Asas ini terutama berurusan dengan isi persetujuan. Asas kebebasan berkontrak tersebut tersirat dalam Pasal 1338 KUH Perdata sebagai berikut : “Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang membuatnya”. Sedangkan dasar hukum dalam pemberian suatu kredit menurut Munir Fuady adalah sebagai berikut : 14

1. Perjanjian diantara para pihak.