Pedoman Observasi Tahap Persiapan Tahap Pelaksanaan

Hari Firmansyah, 2013 Puisi Sawer Turun Tanah Di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Pedoman Observasi

Berikut ini merupakan pedoman observasi yang digunakan dalam penelitian ini. No Hal yang diamati Kemungkinan jawaban keterangan I II II IV 1 Penutur 2 Peserta 3 Waktu penuturan 4 Tempat penuturan 5 Suasana penuturan 6 Media penuturan 7 Tata cara penuturan Tabel 3.1 Pedoman Observasi 3.5 Prosedur Penelitian

3.5.1 Tahap Persiapan

Tahap persiapan merupakan tahap pertama dalam prosedur penelitian. Tahap ini adalah menentukan objek penelitian terlebih dahulu. Setelah objek penelitian ditentukan, penulis selanjutnya mencari informasi mengenai objek penelitian. Setelah itu, penulis melakukan kajian pustaka untuk menentukan pendekatan apakah yang paling sesuai dengan objek penelitian.

3.5.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan setelah objek penelitian ditentukan, penulis mencari informasi terlebih dahulu mengenai kapan dilaksanakannya upacara sawér turun tanah di Desa Tanjungjaya. Selain itu, penulis mencari informasi mengenai objek penelitian dengan cara mewawancara indung berang yang merupakan sumber data dalam penelitian ini. Setelah diketahui kapan pelaksanaan upacara sawér turun tanah, penulis melakukan perekaaman pada saat PSTT dituturkan. Selanjutnya, penulis melakukan perekaman ulang kepada juru sawér di luar pertunjukan upacara sawér turun tanah, karena pada perekaman sebelumnya ada beberapa bagian suara yang kurang jelas. Setelah itu, hasil perekaman tersebut ditranskripsikan. Kemudian, untuk memudahkan pemahaman mengenai objek Hari Firmansyah, 2013 Puisi Sawer Turun Tanah Di Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penelitian, penulis mentransliterasikan rekaman yang sudah ditranskripsikan ke dalam bahasa Indonesia. Setelah itu, penulis melakukan analisis terhadap data- data yang sudah diperoleh. Analisis tersebut meliputi: analisis struktur, analisis proses penciptaan, analisis konteks penuturan, analisis fungsi, dan analisis makna. Tahap terakhir adalah penulis menarik kesimpulan dari hasil-hasil analisis tersebut.

3.5.3 Tahap Pelaporan

Dokumen yang terkait

STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, SIMBOL, MAKNA, DAN FUNGSI MANTRA PERKAWINAN PADA MASYARAKAT ADAT RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG SERTA UPAYA PELESTARIANNYA.

6 8 38

Kajian Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, Fungsi, Dan Nilai Dalam Puisi Pupujian Di Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Serta Pelestariannya.

0 3 35

ANALISIS STRUKTUR, PROSES PENCIPTAAN, KONTEKS PENUTURAN,FUNGSI, DAN MAKNA TEKS MITE PELET MARONGGE SERTA PEMANFAATANNYA DALAM PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA.

12 37 62

CARITA MAUNG PADJAJARAN DI KECAMATAN SURADE: Struktur, Proses Penciptaan, Konteks Penuturan, Fungsi, dan Makna.

1 5 40

TRADISI BERTANI JAGUNG MASYARAKAT MUNA: Kajian Struktur Kegiatan, Struktur Teks, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan dan Fungsi Mantra serta Model Pembelajarannya di SMA.

7 77 62

TEMBANG CIANJURAN PANGAPUNGAN (WANDA PAPANTUNAN) DALAM TRADISI MAMAOS DI LEMBAGA KEBUDAYAAN CIANJUR (LKC): Analisis Struktur, Konteks Pertunjukan, Proses Penciptaan, Fungsi dan Makna.

11 92 46

ANALISIS LEGENDA DEWI BUNGUR SARI, OPAT JAWARA PALEDANG, DAN BUYUT KUNTA MANGLAYANG JEUNG BUYUT KUNTA PALASARA DI MASYARAKAT UJUNGBERUNG BANDUNG : Struktur, Konteks Penuturan, Proses Penciptaan, dan Fungsi.

1 2 34

LAGU DOLANAN DI HEGARMANAH: STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI.

0 7 31

MANTRA DALAM UPACARA PESONDO: KAJIAN STRUKTUR TEKS, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN DAN FUNGSI SERTA KEMUNGKINAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA LISAN DI SMA.

7 34 59

MANTRA RITUAL BABARIT: NILAI BUDAYA, STRUKTUR, KONTEKS PENUTURAN, PROSES PENCIPTAAN, DAN FUNGSI SERTA PELESTARIANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR APRESIASI SASTRA DI SMA.

5 53 75