1
Fitri Apriani, 2013 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Meningkatkan mutu pendidikan adalah tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan, terutama bagi guru SD yang
merupakan ujung tombak dalam pendidikan dasar. Guru SD adalah orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas yang dapat bersaing di zaman pesatnya perkembangan teknologi. Guru yang berperan sebagai agen pembelajaran harus mampu
mengikuti perubahan yang bersifat positif dalam dunia pendidikan. Termasuk perubahan paradigm proses pembelajaran yang sedang
mendunia ini. Perubahan paradigma dari paradigm behaviorisme menjadi paradigm konstruktivisme ini memicu guru agar mampu menjadi fasilitator
dan pemberi inspirasi belajar bagi siswa. Dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Departemen Pendidikan Nasional Depdiknas menetapkan kurikulum pendidikan yang saat ini berlaku di Indonesia adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP adalah kurikulum
operasional yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan
Fitri Apriani, 2013 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan
BSNP.
Terdapat beberapa mata pelajaran di dalam KTSP, salah satunya yaitu Matematika. Sujono Goesbas: http:goesbas.blogspot.com2011
mengemukakan beberapa pengertian Matematika, salah satunya yaitu: Matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang
eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan
masalah yang berhubungan dengan bilangan.
Salah satu materi pembelajaran dalam mata pelajaran Matematika yaitu mengenai Bilangan Bulat. Bilangan Bulat merupakan materi yang
cukup penting dan konsepnya harus ditanamkan secara konkret kepada siswa SD. Melihat pentingnya pembelajaran tentang Bilangan Bulat pada
Sekolah Dasar maka seorang guru SD dituntut secara profesional dapat menanamkan konsep dasar Bilangan Bulat tersebut pada semua siswanya
hingga mencapai pembelajaran tuntas. Sebenarnya cukup banyak pelaksanaan
pembelajaran bilangan
bulat yang
ilustrasi dan
penyampaiannya kurang tepat dan juga tidak sesuai atau tidak memperhatikan taraf berpikir siswa. Padahal dalam usia sekolah dasar,
proses abstraksi siswa masih perlu dibantu dengan media lain yang dapat memperlihatkan hasil operasi hitung secara realistik.
Permasalahan pembelajaran matematika yang dirasakan sulit dipahami oleh siswa kelas IV SDN Cibeunying kecamatan Lembang
Kabupaten Bandung Barat dalam proses pembelajaran adalah kemampuan siswa dalam proses penjumlahan bilangan bulat yang diketahui dari hasil
ulangan harian. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa kelas IV SDN Cibeunying pada
mata pelajaran Matematika materi Penjumlahan Bilangan Bulat masih
Fitri Apriani, 2013 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
kurang yaitu sebanyak 50 siswa mendapatkan nilai di bawah rata-rata sedangkan KKM pada mata pelajaran Matematika saat ini adalah 62.
Banyak faktor yang bisa menjadi penyebab kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran matematika tentang materi Penjumlahan
Bilangan Bulat, diantaranya yaitu : 1 Cara mengajar yang dilakukan guru masih menggunakan metode yang kurang bervariatif, 2 Guru tidak
menggunakan alat peraga yang sesuai, 3 Penggunaan media kurang tepat, atau bahkan mungkin tidak memakai media apapun, 4 Guru kurang
memotivasi siswa supaya lebih aktif untuk mengikuti proses pembelajaran, 5 Proses pembelajaran masih berpusat pada guru Teacher Center. Untuk
mengatasi hal-hal tersebut seharusnya guru harus bisa menerapkan berbagai macam model, metode, pendekatan, alat peraga, dan media yang
dapat membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Salah satu alternatif pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran tentang Bilangan Bulat adalah pendekatan konstruktivisme,
yaitu pendekatan pembelajaran yang mengajak siswa untuk berpikir dan mengkonstruksi ide atau konsep dalam memecahkan suatu permasalahan
secara bersama-sama sehingga didapatkan suatu penyelesaian yang akurat. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nurhadi
http:www.sekolahdasar.net.html, 2012 bahwa: Konstruktivisme merupakan landasan berpikir pembelajaran
kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang
terbatas. Dalam proses pembelajaran siswa membangun sendiri pengetahuan mereka melalui keterlibatan aktif dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan konstruktivisme merupakan pembelajaran yang lebih mengutamakan
Fitri Apriani, 2013 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pengalaman langsung dan keterlibatan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Karena, kelebihan dari pendekatan konstruktivisme ini
dapat menanamkan sikap siswa agar membangun pengetahuannya sendiri, sehingga siswa dapat berperan aktif dalam berfikir untuk menyelesaikan
permasalahan dalam pembelajaran yang dihadapinya. Salah
satu teori
belajar yang
mendukung pendekatan
konstruktivisme adalah teori asimilasi Ausubel Suparno, 1997:60 yang menjelaskan bagaimana belajar bermakna terjadi, yaitu “bila siswa
mengasimilasikan apa yang ia pelajari dengan pengetahuan yang ia miliki sebelumnya”. Teori belajar bermakna Ausubel ini sangat dekat dengan inti
pokok konstruktivisme. Karena keduanya menekankan pentingnya asimilasi pengalaman baru ke dalam struktur kognitif yang dimiliki siswa.
Dengan menerapkan
pendekatan konstruktivisme
dalam pembelajaran Matematika siswa tidak hanya sekedar menerima informasi
dari guru saja, karena dalam proses pembelajarannya pendekatan pembelajaran konstruktivisme mengarahkan siswa belajar dengan
mengembangkan mind-on activities keterampilan intelektual, hands-on activities
keterampilan manual dan learning by doing belajar sambil berbuat. Dalam konstruktivisme dan penelitian menurut Suparno
1997:77 “Konstruktivisme dapat sangat membantu penelitian tentang proses belajar dan juga tentang kesulitan yang dialami siswa ketika
belajar”. Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan Penelitian Tindakan
Kelas PTK dengan judul:
“Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Bilangan
Bulat ”. Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar
Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 20122013.
Fitri Apriani, 2013 Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Bilangan Bulat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
B. Rumusan Masalah