64
membasahi mesin tersebut supaya adukan beton yang sebenarnya tidak berkurang. Setelah ± 30 detik, campuran tersebut di buang. Untuk beton normal, langkah
pertama masukkan agregat halus dan semen selama ± 30 detik supaya agregat halus dan semen tercampur rata. Kemudian air dimasukkan sebagian-sebagian ke
dalam molen secara menyebar, hal ini dilakukan supaya air tidak hanya tercampur di beberapa tempat dan menyebabkan adukannya tidak rata menggumpal.
Selanjutnya masukkan batu pecah dan biarkan mesin molen selama ± 1 menit sampai campuran beton benar-benar tercampur secara merata dan homogen.
Adukan yang sudah tercampur merata, dituangkan ke dalam sebuah pan besar yang tidak menyerap air. Campuran beton dimasukkan ke dalam cetakan
silinder yang berukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan cara dibagi dalam tiga tahapan, dimana masing-masing tahapan diisi 13 bagian dari cetakan
silinder dan pelat lalu dipadatkan dengan menggunakan alat vibrator. Setelah umur beton 24 jam, cetakan silinder dan balok dibuka dan mulai
dilakukan perawatan beton dengan cara direndam dalam bak perendaman sampai pada masa yang direncanakan untuk melakukan pengujian. Perendaman dilakukan
dengan cara merendam benda uji pada bak perendaman selama 28 hari penuh, dimana benda uji harus sepenuhnya terendam air.
3.6 Penggunaan abu vulkanik sinabung sebagai subsitusi semen
Abu vulkanik sinabung digunakan sebagai pengganti semen dengan persentase yang ditentukan sedemikian rupa sehingga diharapkan suatu jumlah
atau persentase yang tepat. Persentase ditentukan berdasarkan volume semen yang mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan
penggunaan abu vulkanik sebagain bahan subsitusi semen terhadap campuran
Universitas Sumatera Utara
65
beton, mortar dan lain-lain. Dengan pertimbangan tersebut ditentukan bahwa campuran beton untuk penelitian ini dibuat dalam beberapa variasi. Varisai
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
variasi Semenkg
Pasirkg Batu
pecahkg Abu
vuilkanikkg
I 15,5
28,5 43,3
II 14,9
28,5 43,3
0,6 III
14,35 28,5
43,3 1,15
IV 14,08
28,5 43,3
1,42
Tabel 3.1 Komposisi campuran beton untuk benda uji silinder
3.7. Pengujian Sampel
Pengujian dilakukan setelah umur beton 28 hari, dilakukan pengujian kuat tekan, kuat tarik belah, dan absorbsi beton. Pengujian kekuatan tekan beton dan
tarik belah berdasarkan ASTM C39-86 dilakukan di laboratorium teknologi beton departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Komposisi Kimia Abu Vulkanik
Pengujian dilakukan di Program Studi Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera utara. Hasil pengujian
komposisi abu vulkanik sinabung dirangkum dalam tabel 4.1 berikut.
Tabel 4.1 Komposisi Kimia Abu Vulkanik Sinabung
Parameter Hasil
Sat Metode
Silika Si 73,74
Gravimetri Besi Fe
0,072 Spektrofotometr
Aluminium 7,048
Gravimetri Kalsium
0,739 Titrimetri
Magnesium 0.122
Titrimetri Kadar air
4,969 Gravimetri
4.2 Komposisi Kimia Semen
Dengan tempat pengujian dan metode yang sama sampel semen juga diuji komposisi kimianya. Hasil dari pengujian komposisi kimia untuk semen adalah
dirangkum dalam tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Komposisi Kimia Semen
Parameter Hasil
Sat Metode
Silika Si 28,19
Gravimetri Besi Fe
0,041 Spektrofotometr
Aluminium 9,857
Gravimetri Kalsium
9,579 Titrimetri
Magnesium 1,002
Titrimetri Kadar air
1,475 Gravimetri
4.3 Uji Kuat Tekan Beton
Pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 28 hari yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran perkembangan kekuatan tekan beton dengan
Universitas Sumatera Utara
67
menggunakan bahan subsitusi abu vulkanik sinabung. Hasil uji kuat tekan beton
dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.3
Kuat Kokoh Tekan Beton
Variasi benda uji Berat rata-rata
kg Kuat tekan
rata-rata terhadap
beton normal
Variasi I Beton 12,56
20,63 Variasi II Subsitusi
12,72 21,47
4,072 Variasi III Subsitusi
12,88 19,91
-3,490 Variasi IV Subsitusi
13,12 19,62
-4,896
Hasil uji kuat kokoh tekan masing-masing variasi dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.1 Grafik kuat tekan
206,3 214,7
199,1 196,2
25 50
75 100
125 150
175 200
225 250
5 10
15 20
25 30
K u
a t
Te k
an MP
a
Persentase Abu vulkanik Sinabung
Pengaruh subsitusi abu vulaknik sinabung terhadap kuat tekan beton
Universitas Sumatera Utara
68
Hasil pengujian kuat tekan menunjukkan untuk subsitusi abu vulkanik sinabung sebesar 10 terjadi peningkatan kuat tekan beton sebesar 4,072 dari
beton normal. Namun untuk variasi selanjutnya cenderung terjadi penurunan kuat tekan beton walau hanya sedikit. Pada variasi II dimana subsitusi semen sebesar
20 terjadi penurunan sebesar 3,490 jika dibandingkan dengan beton normal, dan seterusnya untuk subsitusi 25 terjadi penurunan sebesar 4,896.
4.4 Uji Kuat Tarik Belah Beton