Pengolahan dan Analisis Data

catatan lapangan, serta nilai siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan tes formatif individu. Analisis data baik yang bersifat kualitatif ataupun yang bersifat kuantitatif sebelumnya dianalisis kemudian dideskripsikan dengan menampilkan hasil data yang kemudian dipresentasikan dan akan ditarik sebuah kesimpulan. Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorikan, kemudian peneliti mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, diantaranya : a. Menganalisis data dari hasil tes pra siklus untuk mengukur pemahaman awal siswa. b. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan. c. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus. d. Menganalisis data dari hasil belajar siswa pada setiap siklus. Untuk mengukur pemahaman siswa, peneliti menggunakan pedoman skala penilaian yang diadaptasi dari Sudjana 2009:77 dengan modifikasi penulis sendiri yang tertera pada tabel 3.1, yaitu sebagai berikut : Tabel 3.1 Pedoman Nilai Nilai Kategori 80-100 Baik 55-75 Cukup Kurang dari 55 Kurang Ica Anisa Purnama, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaataan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana di Kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran stad yaitu penyampaian tugas dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis dan penghargaan. Meskipun dalam pelaksanaannya sebaiknya tahap pembagian kelompok dilakukan di awal pelajaran atau bahkan di luar jam pelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa hanya 52,58 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,5 kemudian pada siklus II 73,06 selanjutnya pada siklus III didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,74. Dilihat dari prosentase ketuntasan siswa juga menunjukkan peningkatan, pada pra siklus hanya 45 14 siswa saja, kemudian pada siklus I61,3 19 siswa, siklus II 84 26 siswa, dan pada siklus III 96,8 30 siswa. Dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dalam pembelajaran IPA pada materi Ica Anisa Purnama, 2014 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara berkelompok. Peningkatan ini dapat dilihat dari peningkatan pengalaman belajar berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif yang diperoleh siswa. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah komulatif nilai yang diperoleh setiap kelompok berdasarkan penilaian LKPD, nilai membuat karya sederhana periskop, kaleidoskop,lup, dan nilai pengamatan kerja terlampir.

B. Saran

Memperhatikan hasil penelitian, temuan dan analisis yang telah dilakukan selama pelaksanaan di lapangan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahay dalam karya sederhana untuk meninggkatkan hasil belajar siswa di kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014 ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan dari hasil penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Model pembelajaran kooperatif tipe stad dapat menjadi salah satu pilihan alternatif yang tepat bagi guru pemula yang ingin menerapkan pembelajaran berkelompok, karena dirasa paling sederhana tetapi cukup membantu siswa belajar optimal dalam pembelajaran yang menjadikan teman sebaya sebagai tutor. 2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad memerlukan waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran konvensional, oleh sebab itu pengaturan waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi perwakilan kelompok perlu dibuat secara cermat. 3. Sebaiknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe stad perlu dipersiapkan lebih matang lagi, terutama pada saat pembagian kelompok