PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM

KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas SDN 01 Ciheulang Semester II Tahun Ajaran 2013/2014 Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh Ica Anisa Purnama

0802020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA

MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM

KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR SISWA

Oleh Ica Anisa Purnama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Ica Anisa Purnama 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar

Siswa” ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

Ica Anisa Purnama NIM. 0802020


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan anugerah-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasullullah SAW beserta sahabatnya hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaatan Sifat-Sifat Cahaya dalam

Karya Sederhana untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa” penelitian tindakan

kelas di SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kab upaten Bandung yang disusun sebagai salah satu persyaratan mengikuti ujian sidang sarjana pada program studi pendidikan guru sekolah dasar Universitas Pendidikan Indonesia.

Penulis menyadari akan kekurangan dalam skripsi ini, baik dari segi isi maupun dari segi penulisan yang diakibatkan oleh keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sebagai masukan bagi penulis.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya untuk perbaikan pembelajaran IPA di sekolah dasar.

Bandung, Agustus 2014


(6)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT

CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Oleh Ica Anisa Purnama

0802020

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kegiatan pembelajaran di salah satu SD di Kecamatan Ciparay dimana hampir semua guru masih melaksanakan pembelajaran yang konvensional sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe stad. Dengan begitu, muncul permasalahan: “Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa?”. Permasalahan tersebut dirinci ke dalam pertanyaan: (1) Bagaimanakah penerapan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana?, dan (2) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe stad?. Dengan demikian, maka tujuan yang hendak dicapai: (1) Memperoleh gambaran mengenai penerapan langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana, dan (2) Memperoleh gambaran mengenai peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe stad. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis & Mc. Taggart, terdiri atas tiga siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V B SDN 01 Ciheulang, yang berjumlah 31 siswa. Hasil penelitian pada siklus pertama nilai rata-rata mencapai 64,5. Pada siklus kedua mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata mencapai 73,06. Pada siklus ketiga nilai rata-rata meningkat menjadi 82,74. Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan begitu, ada beberapa saran yang hendak disampaikan, yaitu: (1) Bagi guru, pengaturan waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi perwakilan kelompok perlu dibuat


(7)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara cermat, (2) Sebaiknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe stad perlu dipersiapkan lebih matang lagi, terutama pada saat pembagian kelompok, (3) Sebaiknya setiap pertemuan anggota kelompoknya dirubah agar pembelajaran kelompok dapat berjalan dengan baik dan seimbang.

ABSTRACT

THE APPLICATION OF STAD – COOPERATIVE LEARNING MODELS IN SCIENCE LEARNING ON MATERIAL OF THE USE OF THE LIGHT CHARACTERISTICS IN A SIMPLE WORK TO INCREASE STUDENTS

ACHIEVEMENT By

Ica Anisa Purnama 0802020

The background of this research is learning activity in an Elementary School in district Ciparay where almost all teachers use conventional learning method which causes the students achievement is low. One of learning models which can increase students achivement is STAD – cooperative learning models. Thus, the problem appears: “how to apply the steps of STAD – cooperative learning models in science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work to increase students achievement?”. This problem is specified into questions: (1) how to apply the steps of STAD – cooperative learning models in science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work?, and (2) how is the progress of the students achievement science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work by using STAD – cooperative learning models?. Thus, the aim that will be achieved is: (1) obtaining illustration about the application of STAD – cooperative learning models in science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work, and (2) obtaining illustration about the progress of the students achievement in science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work by using STAD – cooperative learning models. This research uses experimental study method according to Kemmis & Mc. Taggart, it consists of three cycles. The subject of study is class of V B in SDN 01 Ciheulang which has 31 students. The result of the first cycle, the students scores in average is 64.5. on the second cycle, there is improvement with the average score 73.06. On the third cycle, the average score increses up to 82.74. based on the results above, it can be concluded that the application of STAD – cooperative learning models in science learning on material of the use of the light characteristics in a simple work can increase students achievement. Thus, there are some suggestions recomended, those are: (1) for teachers, they better to make a time management in


(8)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

implementation of group discussion and presentation of group delegates, (2) they better to prepare every steps of STAD – cooperative learning models more conscientiously, especially when making groups of the students, (3) they better to change the group members in every lesson to make the learning in group can be implemented well and fairly.


(9)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu CONTENTDAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMA KASIH... ii

ABSTRAK ...iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...3

C. Hipotesis Tindakan ...3

D. Tujuan Penelitian...4

E. Manfaat Penelitian ...4

F. Definisi Operasional...5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Model Pembelajaran Kooperatif ...6

B. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD...10

C. Hasil Belajar ...14

D. Konsep Dasar IPA di Sekolah Dasar ...16


(10)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dalam Materi

Pemanfaatan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ...21

B. Model Penelitian ...22

C. Subjek Penelitian ...23

D. Prosedur Penelitian...23

E. Instrumen Penelitian ...30

F. Pengolahan dan Analisis Data ...31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ... 33

B. Deskripsi Penyelenggaraan ...34

C. Hasil Penelitian Siklus I ...37

D. Hasil Penelitian Siklus II ...41

E. Hasil Penelitian Siklus III ...45

F. Pembahasan ...47

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan...52

B. Saran ...53

DAFTAR PUSTAKA ...54 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(11)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

2.1 Perhitungan Perkembangan Skor Individu ... 12

2.2 Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ... 13

3.1 Pedoman Nilai ... 32

4.1 Hasil Pra Siklus ... 33

4.2 Penerapan Langkah-Langkah STAD ... 35

4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 37

4.4 Analisis Soal Kuis I ... 38

4.5 Penilaian Hasil Diskusi dan Praktek Kelompok Siklus I ... 40

4.6 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 41

4.7 Analisis Soal Kuis II ... 42

4.8 Penilaian Hasil Diskusi dan Praktek Kelompok Siklus II ... 44

4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 45


(12)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Periskop ... 17

2.2 Sketsa Cara Kerja Periskop ... 18

2.3 Kaleidoskop ... 18

2.4 Lup ... 18

2.5 Cara Kerja Lup ... 19

3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart... 22


(13)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

Grafik Hal

4.1 Hasil Pra Siklus ... 34

4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 38

4.3 Analisis Soal Kuis I ... 39

4.4 Penilaian Hasil Diskusi dan Praktek Kelompok Siklus I ... 41

4.5 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 42

4.6 Analisis Soal Kuis II ... 43

4.7 Penilaian Hasil Diskusi dan Praktek Kelompok Siklus II ... 45

4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 46

4.9 Penilaian Hasil Diskusi dan Praktek Kelompok Siklus III ... 47


(14)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.11 Perbandingan Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ...49

4.12 Perbandingan Hasil Belajar Kelompok ... 50

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Hal I.1 Soal Pra Siklus ... 56

I.2 Pedoman Penskoran Pra Siklus ... 57

I.3 Data Hasil Nilai Pra Siklus ... 60

II.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 61

II.2 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Siklus I ... 68

II.3 Bahan Diskusi Kelompok Siklus I ... 71

II.4 Pedoman Penskoran Hasil Diskusi Kelompok Siklus I ... 72

II.5 Kisi-Kisi Soal Kuis I ... 73


(15)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

II.7 Pedoman Penskoran Kuis I ... 75

II.8 Data Hasil Nilai Kuis I ... 77

II.9 Skor Perkembangan Individu dan Penghargaan Kelompok Siklus I ... 78

III.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 79

III.2 LKPD Siklus II ... 85

III.3 Bahan Diskusi Kelompok Siklus II ... 87

III.4 Pedoman Penskoran Hasil Diskusi Kelompok Siklus II ... 88

III.5 Kisi-kisi Soal Kuis II ... 89

III.6 Soal Kuis II Individual ... 90

III.7 Pedoman Penskoran Kuis II ... 91

III.8 Data Hasil Nilai Kuis II ... 93

III.9 Skor Perkembangan Individu dan Penghargaan Kelompok Siklus II ... 94

IV.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 95

IV.2 LKPD Siklus III ... 101

IV.3 Bahan Diskusi Kelompok Siklus III ... 103

IV.4 Pedoman Penskoran Bahan Diskusi Kelompok Siklus III ... 104

IV.5 Kisi-Kisi Soal Kuis III ... 106

IV.6 Soal Kuis III Individual ... 107

IV.7 Pedoman Penskoran Kuis III ... 108

IV.8 Data Hasil Nilai Siklus III ... 110

IV.9 Skor Perkembangan Individu dan Penghargaan Kelompok Siklus III ... 111


(16)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu V Rubrik Penilaian Membuat Karya atau Model

Secara Kelompok ... 112

VI Rubrik Pengamatan Kerja Siswa ... 113

VII Dokumentasi ... 116

VIII Hasil Penelitian Pra Siklus ... 123

IX Hasil Penelitian Siklus I ... 136

X Hasil Penelitian Siklus II ... 160

XI Hasil Penelitian Siklus III ... 182


(17)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA


(18)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan awal belajar siswa di kelas kemudian bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan selama ini, serta bagaimana hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Metode yang digunakan peneliti dalam proses pengambilan data adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan melalui pendekatan kualitatif.

Metodologi kualitatif adalah prosedurpenelitian yang menghasilkan data deskriptifberupa kata-kata tertulis/lisan dari orang- orangatau perilaku yang dapat diamati. Pendekatanini diarahkan pada latar dan individu secaraholistik. (http://pasca.undiksha.ac.id/e- learning/staff/dsnmateri/6/1-14.pdf)

McNiff (Arikunto et al, 2010:102) mengemukakan dalam bukunya yang berjudul Action Research Principles and Practicebahwa’PTK merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagainya’. Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan bukan hanya lamunan peneliti semata.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif partisipatif, kolaboratif dan spiral, yang memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan sistem, metode kerja, proses, isi, kompetensi dan situasi.


(19)

22

B. Model Penelitian

Model PTK yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Tagart. Model penelitian ini dilaksanakan melalui empat kegiatan yang pelaksanaannya dilakukan secara berulang-ulang (siklus). Keempat kegiatan ini adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Desain penelitian yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart Pelaksanaan PTK dimulai dengan siklus pertama yang terdiri dari empat kegiatan. Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan dari tindakan


(20)

23

yang dilaksanakan pada siklus pertama tersebut, guru menentukan rancangan untuk siklus kedua.

Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan kegiatan sebelumnya apabila ditujukan untuk mengulangi kesuksesan atau untuk meyakinkan/menguatkan hasil. Akan tetapi, umumnya kegiatan yang dilakukan pada siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan terdahulu yang tentu saja ditujukan untuk memperbaiki berbagai hambata n atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama.

Dengan menyusun rancangan untuk siklus kedua, maka guru dapat melanjutkan dengan tahap-tahap kegiatan seperti pada siklus pertama. Jika sudah selesai dengan siklus kedua dan guru belum merasa puas, dapat melanjutkan dengan siklus ketiga, yang cara dan tahapannya sama dengan siklus sebelumnya. Tidak ada ketentuan tentang berapa kali siklus harus dilakukan. Banyaknya siklus tergantung dari kepuasan peneliti sendiri, namun disarankan sebaiknya tidak kurang dari dua siklus.

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VB SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014. Jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian sebanyak 31 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Usia siswa antara 11-12 tahun. Bahasa ibu yang digunakan siswa sehari- hari adalah bahasa sunda. Alasan peneliti memilih kelas V, karena siswa kelas V sudah mampu berinteraksi dan bekerja sama dengan baik dalam kelompok.

Latar belakang ekonomi masyarakat sebagian besar dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Hal tersebut dapat dilihat dari absensi harian siswa yang menunjukkan bahwa orangtua wali murid sebagian besar adalah petani, pedagang dan wiraswasta.


(21)

24

Prosedur yang ditempuh dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan menggunakan model siklus berulang dan berkelanjutan yang berpatokan pada model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Tagart seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Pelaksanaan PTK pada penelitian ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Setiap siklusnya terdiri dari tahap perencanan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Adapun rincian kegiatan pada setiap tahapnya adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Permintaan izin dari Kepala Sekolah SDN 01 Ciheulang.

b. Observasi dan wawancara untuk mengetahui kondisi dan situasi SDN 01 Ciheulang secara keseluruhan, terutama siswa kelas V yang akan dijadikan subjek penelitian.

c. Identifikasi permasalahan

Kegiatan ini dilakukan untuk mengkaji buku sumber kelas V, model-model pembelajaran dan membuat perencanaan sesuai dengan model-model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

d. Mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

e. Membuat kesepakatan bersama wali kelas dalam pemanfaatan waktu pelaksanaan pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini pelaksanaan dilakukan oleh peneliti sendiri sebagai guru sekaligus praktisi dalam pembelajaran di kelas. Dalam hal ini selaku praktisi peneliti melakukan tindakan pembelajaran kooperatif tipe STAD, pada pembelajaran IPA di kelas V B sekaligus menjadi observer bertugas yang mengamati pembelajaran.

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD dilakukan dalam tiga siklus. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan sebagai berikut :


(22)

25

a. Perencanaan penelitian

1) Pada siklus pertama, peneliti merencanakan rencana pembelajaran.

2) Merencanakan bahan soal pra siklus berupa soal essay, untuk menentukan nilai awal siswa.

3) Merencanakan bahan diskusi dan tugas untuk kegiatan kelompok melakukan praktek.

4) Merencanakan bentuk tes formatif atau kuis I untuk individu. 5) Merencanakan pengelompokkan siswa dalam kegiatan

pembelajaran di kelas. b. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. 2) Guru dan siswa berdoa untuk memusatkan perhatian. 3) Guru mengecek kehadiran siswa.

4) Guru memberikan tes awal berupa soal pra siklus kepada siswa secara individu untuk mendapatkan skor dasar atau nilai awal siswa sesuai dengan tahapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

5) Guru melakukan apersepsi.

6) Guru menyajikan materi pembelajaran dengan metode ceramah mengenai cara membuat suatu karya atau model sederhana berupa periskop.

7) Guru mendemonstrasikan cara membuat periskop sederhana. 8) Siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok yang masing- masing

terdiri dari 6-7 anggota yang heterogen.

9) Setiap kelompok diberi lembar kerja dan petunjuk untuk membuat periskop sederhana.

10) Setiap kelompok melakukan praktek cara membuat periskop sederhana.


(23)

26

1) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab dalam kelompoknya mengenai pertanyaan yang ada dalam lembar kerja.

2) Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kerja kelompoknya di depan kelas.

3) Kelompok lain memberikan tanggapan tentang presentasi dari kelompok lain yang mendapat giliran presentasi.

4) Guru memberikan koreksi tentang tanggapan dan jawaban siswa dan memberikan penguatan tentang materi periskop.

5) Guru melakukan tanya-jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.

6) Siswa secara individu mengerjakan kuis I untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran. d. Refleksi

1) Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa. 2) Peneliti merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3) Peneliti mengevaluasi hasil kerja siswa dalam tugas kelompok. 4) Peneliti mengevaluasi hasil kerja siswa dalam bentuk soal pra

siklus dan kuis I Individu.

5) Hasil refleksi dari siklus I yang masih memiliki kekurangan akan diperbaiki dalam kegiatan siklus berikutnya.

Siklus II

a. Perencanaan penelitian

1) Pada siklus kedua, peneliti merencanakan rencana pembelajaran. 2) Merencanakan bentuk tes dan tugas untuk kegiatan kelompok

melalui praktek.

3) Merencanakan bentuk tes formatif atau kuis II untuk individu. b. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. 2) Guru dan siswa berdoa untuk memusatkan perhatian.


(24)

27

3) Guru mengecek kehadiran siswa.

4) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk dalam siklus I.

5) Guru melakukan apersepsi.

6) Guru menyajikan materi pembelajaran dengan metode ceramah mengenai cara membuat suatu karya atau model sederhana berupa kaleidoskop.

7) Guru mendemonstrasikan cara membuat kaleidoskop sederhana. 8) Setiap kelompok diberi lembar kerja dan petunjuk untuk

membuat kaleidoskop sederhana.

9) Setiap kelompok melakukan praktek cara membuat kaleidoskop sederhana.

c. Observasi

1) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab dalam kelompoknya mengenai pertanyaan yang ada dalam lembar kerja.

2) Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kerja kelompoknya di depan kelas.

3) Kelompok lain memberikan tanggapan tentang presentasi dari kelompok lain yang mendapat giliran presentasi.

4) Guru memberikan koreksi tentang tanggapan dan jawaban siswa dan memberikan penguatan tentang materi kaleidoskop.

5) Guru melakukan tanya-jawab tentang hal-hal yang belum dipahami siswa.

6) Siswa secara individu mengerjakan kuis II untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran. d. Refleksi

1) Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa. 2) Peneliti merefleksi mengenai kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.


(25)

28

4) Peneliti mengevaluasi hasil kerja siswa dalam bentuk soal kuis II Individu.

5) Hasil refleksi dari siklus II yang masih memiliki kekurangan akan diperbaiki dalam kegiatan siklus berikutnya.

Siklus III

a. Perencanaan penelitian

1) Pada siklus ketiga, peneliti merencanakan rencana pembelajaran.

2) Merencanakan bentuk tes dan tugas untuk kegiatan kelompok melalui praktek.

3) Merencanakan bentuk tes formatif atau kuis III untuk individu. b. Kegiatan Pendahuluan

1) Guru membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. 2) Guru dan siswa berdoa untuk memusatkan perhatian. 3) Guru mengecek kehadiran siswa.

4) Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan kelompok yang telah dibentuk dalam siklus I.

5) Guru melakukan apersepsi.

6) Guru menyajikan materi pembelajaran dengan metode ceramah mengenai cara membuat suatu karya atau model sederhana berupa kaca pembesar (lup).

7) Guru mendemonstrasikan cara membuat kaca pembesar (lup) sederhana.

8) Setiap kelompok diberi lembar kerja dan petunjuk untuk membuat kaca pembesar (lup) sederhana.

9) Setiap kelompok melakukan praktek cara membuat kaca pembesar (lup) sederhana.

c. Observasi

1) Guru membimbing siswa untuk berdiskusi dan melakukan tanya jawab dalam kelompoknya mengenai pertanyaan yang ada dalam lembar kerja.


(26)

29

2) Perwakilan kelompok menyampaikan hasil diskusi dan kerja kelompoknya di depan kelas.

3) Kelompok lain memberikan tanggapan tentang presentasi dari kelompok lain yang mendapat giliran presentasi.

4) Guru memberikan koreksi tentang tanggapan dan jawaban siswa dan memberikan penguatan tentang materi kaca pembesar (lup). 5) Guru melakukan tanya-jawab tentang hal-hal yang belum

dipahami siswa.

6) Siswa secara individu mengerjakan kuis III untuk mengukur kemampuan kognitif siswa setelah mengikuti pembelajaran. d. Refleksi

1) Peneliti menyimpulkan hasil pembelajaran bersama siswa. 2) Peneliti merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah

dilaksanakan.

3) Peneliti mengevaluasi hasil kerja siswa dalam tugas kelompok. 4) Peneliti mengevaluasi hasil kerja siswa dalam bentuk soal kuis

III Individu.

5) Hasil refleksi dari siklus III yang masih memiliki kekurangan akan diperbaiki dalam kegiatan siklus berikutnya.

3. Observasi

Observasi yang dimaksud dalam hal ini adalah observasi terbuka yaitu observasi yang apabila sang pengamat melakukan pengamatannya dengan mengambil kertas pensil, kemudian mencatatkan segala sesuatu yang terjadi di kelas dalam bentuk catatan lapangan.

4. Refleksi Tindakan

Dalam tahap ini peneliti dan observer mendiskusikan hasil pengamatan pada pelaksanaan tindakan siklus yang telah dilakukan, tentang hal- hal yang dirasakan sudah berjalan dengan baik dan kelemahan-kelemahan pelaksanaan pembelajaran yang sudah dirancang. Hasil refleksi sebagai masukan untuk merancang pembelajaran pada tindakan selanjutnya.


(27)

30

Jika penelitian dilakukan melalui beberapa siklus, maka refleksi terakhir peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain untuk melanjutkan dalam kesempatan lain.

E. Instrumen Penelitian

Dalam tahap ini, untuk memperoleh kebenaran yang objektif dalam pengumpulan data maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti akan terefleksikan dengan baik. Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi dalam sebuah penelitian diartikan sebagai pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan melibatkan seluruh indera untuk mendapatkan data. Instrumen observasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa catatan lapangan. Menurut Muhadi (2011: 132) catatan lapangan (field notes) dalam penelitian adalah bukti otentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif. Catatan lapangan ini dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi terhadap subjek atau objek penelitian tindakan kelas.

2. Tes Formatif

Tes formatif yang akan digunakan selama penelitian adalah soal essay

untuk mengukur pemahaman siswa setelah mengikuti pembelajaran dan untuk mendapatkan hasil belajar secara individu.

3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Lembar kerja peserta didik yang digunakan selama penelitian ini adalah petunjuk-petunjuk cara membuat atau merancang karya atau model periskop, kaleidoskop dan lup dari bahan sederhana dan bahan diskusi secara berkelompok. Lembar kerja peserta didik dibuat untuk mendapatkan hasil belajar secara kelompok sebagaimana yang diterapkan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD.


(28)

31

Rubrik adalah perangkat pemberian skor yang secara eksplisit menyatakan kinerja yang diharapkan bagi tugas-tugas yang diberikan atau bagi suatu hasil karya siswa (Warsono, 2012: 279). Adapun rentang skor/nilai yang digunakan dalam penelitian ini dimuali dari nol (0), 1, 2, dan 3. Pada penelitian ini rubrik digunakan untuk menilai hasil karya siswa dan untuk mengamati kerja siswa dalam kelompok yang merupakan penerapan dari prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif.

F. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Pada dasarnya prosedur pengolahan data dilakukan sepanjang penelitian secara berkelanjutan dari hasil pendahuluan, pelaksanaan, dan akhir pelaksanaan program tindakan. Pengo lahan data merupakan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dalam menyusun dan mengkaji data yang diperoleh sehingga mampu menyajikan informasi untuk menjawab masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini.

Setelah data terkumpul dari hasil penelitian, hal ya ng selanjutnya dilakukan adalah pengolahan data. Dalam pengolahan data peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Mengumpulkan data dari tes formatif yang dituangkan dalam format penilaian kerja individu siswa dan mengumpulkan data dari hasil kerja kelompok yang dituangkan dalam format penilaian kelompok. b. Mengidentifikasi data dari tes formatif yang dituangkan dalam

bentuk format penilaian tes formatif individu.

c. Menganalisis data dari hasil kerja kelompok yang dituangkan dalam tes kinerja dalam bentuk tugas kelompok.

d. Menyiapkan hasil penelitian 2. Analisis Data

Data yang terkumpul kemudian dianalisis, data-data tersebut berasal dari beberapa sumber yang telah dikumpulkan yaitu dari hasil observasi berupa


(29)

32

catatan lapangan, serta nilai siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan tes formatif individu.

Analisis data baik yang bersifat kualitatif ataupun yang bersifat kuantitatif sebelumnya dianalisis kemudian dideskripsikan dengan menampilkan hasil data yang kemudian dipresentasikan dan akan ditarik sebuah kesimpulan.

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorikan, kemudian peneliti mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, diantaranya :

a. Menganalisis data dari hasil tes pra siklus untuk mengukur pemahaman awal siswa.

b. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan. c. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus.

d. Menganalisis data dari hasil belajar siswa pada setiap siklus. Untuk mengukur pemahaman siswa, peneliti menggunakan pedoman skala penilaian yang diadaptasi dari Sudjana (2009:77) dengan modifikasi penulis sendiri yang tertera pada tabel 3.1, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pedoman Nilai

Nilai Kategori

80-100 Baik

55-75 Cukup


(30)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaataan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana di Kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran stad yaitu penyampaian tugas dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis dan penghargaan. Meskipun dalam pelaksanaannya sebaiknya tahap pembagian kelompok dilakukan di awal pelajaran atau bahkan di luar jam pelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata

kelas dan prosentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa hanya 52,58 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,5 kemudian pada siklus II 73,06 selanjutnya pada siklus III didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,74. Dilihat dari prosentase ketuntasan siswa juga menunjukkan peningkatan, pada pra siklus hanya 45% (14 siswa) saja, kemudian pada siklus I61,3% (19 siswa), siklus II 84% (26 siswa), dan pada siklus III 96,8% (30 siswa). Dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dalam pembelajaran IPA pada materi


(31)

53

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara berkelompok. Peningkatan ini dapat dilihat dari peningkatan pengalaman belajar berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif yang diperoleh siswa. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah komulatif nilai yang diperoleh setiap kelompok berdasarkan penilaian LKPD, nilai membuat karya sederhana (periskop, kaleidoskop,lup), dan nilai pengamatan kerja (terlampir).

B. Saran

Memperhatikan hasil penelitian, temuan dan analisis yang telah dilakukan selama pelaksanaan di lapangan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahay dalam karya sederhana untuk meninggkatkan hasil belajar siswa di kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014 ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan dari hasil penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe stad dapat menjadi salah satu pilihan alternatif yang tepat bagi guru pemula yang ingin menerapkan pembelajaran berkelompok, karena dirasa paling sederhana tetapi cukup membantu siswa belajar optimal dalam pembelajaran yang menjadikan teman sebaya sebagai tutor.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad memerlukan waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran konvensional, oleh sebab itu pengaturan waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi perwakilan kelompok perlu dibuat secara cermat.

3. Sebaiknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe stad perlu dipersiapkan lebih matang lagi, terutama pada saat pembagian kelompok


(32)

54

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena biasanya siswa akan kebingungan dalam memilih-milih teman untuk menjadikannya satu kelompok sehingga waktu pembelajaran menjadi tersita. 4. Sebaiknya setiap pertemuan anggota kelompoknya dirubah agar pembelajaran


(33)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admiyawati, C. dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Arikunto, S., Suhardjono, &Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Riani, T. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Konsep Cahaya dan Alat Optik Kelas V SDN 2 CiwarugaKab. Bandung Barat.(Skripsi) PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Rositawaty, S. & Muharam, A. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Warsono &Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Kireyinha. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. [online]. Tersedia di: http://kireyinha.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html .

Oktaviandy, N. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (Suatu Reflektif dalam Perbaikan Kualitas Pembelajaran). [online]. Tersedia di:

http://navelmangelep.wordpress.com/2012/03/19/penelitian-tindakan-kelas-suatu-reflektif-dalam-perbaikan-kualitas-pembelajaran/


(34)

55

Puji, R. (2013). Macam-Macam Alat Optik. [online]. Tersedia di:

http://softilmu.blogspot.com/2013/12/alat-alat-optik.html. Diakses 29 Mei 2014.

Risal, M. (2011). Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif. [online]. Tersedia di: http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-model-pembelajaran-kooperatif.html

Rosid, C. A. (2013). Pengertian dan Prinsip Kerja Lup. [online]. Tersedia di:

http://ceceabdulrasid.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-prinsip-kerja-lup.html. Diakses 16 mei 2014.


(1)

32

catatan lapangan, serta nilai siswa dalam kegiatan belajar kelompok dan tes formatif individu.

Analisis data baik yang bersifat kualitatif ataupun yang bersifat kuantitatif sebelumnya dianalisis kemudian dideskripsikan dengan menampilkan hasil data yang kemudian dipresentasikan dan akan ditarik sebuah kesimpulan.

Semua data yang diperoleh terlebih dahulu dikategorikan, kemudian peneliti mendeskripsikan data yang telah dikumpulkan, ada beberapa hal yang dilakukan peneliti, diantaranya :

a. Menganalisis data dari hasil tes pra siklus untuk mengukur pemahaman awal siswa.

b. Mendeskripsikan perencanaan pelaksanaan tindakan. c. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus.

d. Menganalisis data dari hasil belajar siswa pada setiap siklus. Untuk mengukur pemahaman siswa, peneliti menggunakan pedoman skala penilaian yang diadaptasi dari Sudjana (2009:77) dengan modifikasi penulis sendiri yang tertera pada tabel 3.1, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Pedoman Nilai

Nilai Kategori

80-100 Baik

55-75 Cukup


(2)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan mengenai Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pembelajaran IPA Materi Pemanfaataan Sifat-Sifat Cahaya dalam Karya Sederhana di Kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan langkah-langkah pembelajaran stad yaitu penyampaian tugas dan motivasi, pembagian kelompok, presentasi dari guru, kegiatan belajar dalam tim, kuis dan penghargaan. Meskipun dalam pelaksanaannya sebaiknya tahap pembagian kelompok dilakukan di awal pelajaran atau bahkan di luar jam pelajaran. 2. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata

kelas dan prosentase ketuntasan siswa pada setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata siswa hanya 52,58 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 64,5 kemudian pada siklus II 73,06 selanjutnya pada siklus III didapat nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu 82,74. Dilihat dari prosentase ketuntasan siswa juga menunjukkan peningkatan, pada pra siklus hanya 45% (14 siswa) saja, kemudian pada siklus I61,3% (19 siswa), siklus II 84% (26 siswa), dan pada siklus III 96,8% (30 siswa). Dari peningkatan nilai rata-rata kelas dan prosentase ketuntasan tersebut dapat dikatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dalam pembelajaran IPA pada materi


(3)

53

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemanfaatan sifat-sifat cahaya dalam karya sederhana dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa secara berkelompok. Peningkatan ini dapat dilihat dari peningkatan pengalaman belajar berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran kooperatif yang diperoleh siswa. Ini terbukti dengan meningkatnya jumlah komulatif nilai yang diperoleh setiap kelompok berdasarkan penilaian LKPD, nilai membuat karya sederhana (periskop, kaleidoskop,lup), dan nilai pengamatan kerja (terlampir).

B. Saran

Memperhatikan hasil penelitian, temuan dan analisis yang telah dilakukan selama pelaksanaan di lapangan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada pembelajaran IPA materi pemanfaatan sifat-sifat cahay dalam karya sederhana untuk meninggkatkan hasil belajar siswa di kelas V B SDN 01 Ciheulang Kecamatan Ciparay Kabupaten Bandung Semester 2 Tahun Pelajaran 2013-2014 ada beberapa hal yang dapat peneliti sarankan dari hasil penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran kooperatif tipe stad dapat menjadi salah satu pilihan alternatif yang tepat bagi guru pemula yang ingin menerapkan pembelajaran berkelompok, karena dirasa paling sederhana tetapi cukup membantu siswa belajar optimal dalam pembelajaran yang menjadikan teman sebaya sebagai tutor.

2. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad memerlukan waktu yang lebih banyak daripada pembelajaran konvensional, oleh sebab itu pengaturan waktu untuk pelaksanaan diskusi kelompok dan presentasi perwakilan kelompok perlu dibuat secara cermat.

3. Sebaiknya setiap tahapan-tahapan pembelajaran kooperatif tipe stad perlu dipersiapkan lebih matang lagi, terutama pada saat pembagian kelompok


(4)

54

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karena biasanya siswa akan kebingungan dalam memilih-milih teman untuk menjadikannya satu kelompok sehingga waktu pembelajaran menjadi tersita. 4. Sebaiknya setiap pertemuan anggota kelompoknya dirubah agar pembelajaran


(5)

Ica Anisa Purnama, 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI PEMANFAATAN SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM KARYA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Admiyawati, C. dkk. (2008). IPA 5 Salingtemas. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas.

Arikunto, S., Suhardjono, &Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Riani, T. (2012). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Konsep Cahaya dan Alat Optik Kelas V SDN 2 CiwarugaKab. Bandung

Barat.(Skripsi) PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Rositawaty, S. & Muharam, A. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam

untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat

Perbukuan Depdiknas.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Samatowa, U. (2010). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks. Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI.

Warsono &Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Kireyinha. (2011). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. [online]. Tersedia di: http://kireyinha.blogspot.com/2011/07/model-pembelajaran-kooperatif-tipe-stad.html .

Oktaviandy, N. (2012). Penelitian Tindakan Kelas (Suatu Reflektif dalam

Perbaikan Kualitas Pembelajaran). [online]. Tersedia di:

http://navelmangelep.wordpress.com/2012/03/19/penelitian-tindakan-kelas-suatu-reflektif-dalam-perbaikan-kualitas-pembelajaran/


(6)

55

Puji, R. (2013). Macam-Macam Alat Optik. [online]. Tersedia di: http://softilmu.blogspot.com/2013/12/alat-alat-optik.html. Diakses 29 Mei 2014.

Risal, M. (2011). Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif. [online]. Tersedia di: http://www.artikelbagus.com/2011/06/kelebihan-dan-kelemahan-model-pembelajaran-kooperatif.html

Rosid, C. A. (2013). Pengertian dan Prinsip Kerja Lup. [online]. Tersedia di: http://ceceabdulrasid.blogspot.com/2013/03/pengertian-dan-prinsip-kerja-lup.html. Diakses 16 mei 2014.