Analisis, Refleksi dan Revisi
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada tahap eksplorasi, siswa ribut saat pembagian kelompok. Hal ini terjadi karena peneliti membentuk kelompok
pada saat pembelajaran. Ketika mengerjakan LKS, masing-masing kerja kelompok kerja samanya kurang. Siswa yang kurang pandai
mengandalkan siswa yang pandai. Padahal seharusnya anak- anak akan memperoleh banyak pengalaman yang berharga, jika
belajar dan bekerja secara berkelompok itu terdiri dari beberapa anggota kelompok yang berbeda kemampuannya. Mereka akan
saling membantu dan mengajari, sehingga kemampuan siswa akan meningkat.
Pada tahap diskusi dan penjelasan konsep, siswa melaporkan hasil kerjanya di depan kelas dengan volume suara
yang kecil dan ada siswa yang melakukan kegiatan di luar pembelajaran. Hal ini menyebabkan kurang responnya siswa
memberi tanggapan ataupun bertanya. Tahap terakhir, pengembangan konsep dan aplikasi. Siswa
kesulitan dalam menyimpulkan materi yang telah dibahas. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan mengungkapkan
gagasannya. Dari hasil pengamatan, diperoleh data bahwa siswa senang
dengan pembelajaran yang telah dialami. Karena siswa mendapat ilmu dan wawasan lebih banyak. Siswa tidak merasa kesulitan
dalam mengikuti pembelajaran, dikarenakan siswa mudah
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menjawab soal-soal yang diberikan guru. Proses pembelajaran kurang efektif dikarenakan keberanian
siswa dalam mengungkapkan pendapatnya kurang, pembelajaran kurang tertib dan siswa masih melakukan kegiatan di luar
pembelajaran. Peneliti harus membiasakan siswa lebih disiplin dan dibiasakan berbicara dengan jelas pada saat melaporkan hasil
kerjanya di depan kelas.
a Aktivitas Siswa
Berdasarkan pengamatan oleh observer pada proses pembelajaran selama siklus I ini diperoleh hasil aktivitas siswa
yang dapat dilihat pada Tabel 4.6
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.6 Hasil Analisis Aktivitas Siswa pada Siklus I
No Aspek yang di observasi
Penilaian Keterangan
B C K
1. Keaktifan dalam
pembelajaran -
Berdiskusi dalam kelas dan kelompok
- Mengerjakan tugas yang
diberikan oleh guru C
C Cukup
Cukup
2. Menunjukan adanya
motivasi dalam belajar -
Bersemangat dalam mengerjakan tugas
- Sungguh-sungguh dalam
diskusi C
K Cukup
Kurang
3. Perhatian terfokus pada
situasi pembelajaran -
Keseriusan dalam mengerjakan tugas
- Toleransi terhadap siswa
lain dalam kelompok C
K Cukup
Kurang
4. Keinginan dan keterampilan
dalam bertanya -
Bertanya dalam pembelajaran di kelas
- Bertanya pada guru
K Kurang
5. Keberanian mengeluarkan
pendapat -
Mengeluarkan pendapat dalam kelompok dan
dalam kelas -
Menanggapi dan menghargai pendapat
orang lain dalam kelompok
K K
Kurang Kurang
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b Aktivitas Guru
Adapun analisis terhadap respon guru dalam pelaksanaan tindakan pada siklus satu sebagai berikut:
Tabel 4.7 Hasil Analisis Aktivitas Guru pada Siklus I
No. Aktivitas Guru
Penilaian Keterangan
B C
K
1. Apersepsi
C Cukup
2. Penjelasan materi
C Cukup
3. Penggunaan media
pembelajaran C
Cukup 4.
Pemberian kesempatan kepada siswa untuk aktif
K Kurang
5. Pengelolaan kegiatan
diskusi K Kurang
6. Kemampuan melakukan
evaluasi C
Cukup 7.
Menyimpulkan materi pembelajaran
C Cukup
8. Menutup pembelajaran
C Cukup
Dari Tabel diatas dapat di jelaskan terhadap aspek guru dalam apersepsi yang dilakukan terbilang cukup. Penjelasan
materi dan penggunaan media pembelajaran terbilang cukup. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk aktif dan
pengelolaan kegiatan diskusi masih kurang. Kemampuan melakukan evaluasi terbilang cukup. Menyimpulkan materi
pembelajaran dan menutup pembelajaran masih terbilang cukup.
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c Hasil Belajar
1 Analisis kelompok
Analisis kelompok dilakukan terhadap hasil kegiatan kelompok maupun aktivitas pada saat kegiatan kelompok
itu berlangsung Berikut adalah nilai hasil kelompok pada siklus I,
dengan rata-rata nilai 62,5.
Tabel 4.8 Hasil Analisis Nilai Kelompok Siklus I
No. Kelompok
Nilai Ket.
1. I
50 2.
II 80
3. III
60 4.
IV 60
Jumlah 250
Rata-rata 62,5
Berdasarkan data pada Tabel 4.8, hanya 1 kelompok yang dinyatakan lulus, dan 3 kelompok belum
lulus.
2 Analisis Individu
Tes individual
dilaksanakan pada
akhir pembelajaran untuk mengukur kemampuan individual
siswa dalam mengerjakan soal-soal. Adapun analisis hasil post tes secara rinci, diuraikan dalam Tabel 4.9 berikut ini:
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4.9 Hasil Analisis Nilai Post tes Siklus I
No. Nama Siswa
Nilai Ket.
1. AS
60 Belum tuntas
2. DJ
60
Belum tuntas
3. DM
70
Tuntas
4. DK
50 Belum tuntas
5. FS
60 Belum tuntas
6. IS
60 Belum tuntas
7. IY
80
Tuntas
8. IM
90
Tuntas
9. IR
70 Tuntas
10. KO
60 Belum tuntas
11. KF
80 Tuntas
12. NF
70 Tuntas
13 MC
50
Belum tuntas
14. MM
50
Belum tuntas
15. RI
80 Tuntas
16. RR
60 Belum tuntas
17. SP
70 Tuntas
18. SI
80
Tuntas
19. SS
80
Tuntas
20. YW
60 Belum tuntas
Jumlah 1340
Rata-rata 67
Dari data hasil post test dapat disimpulkan bahwa ada 10 orang siswa 50 yang dinyatakan berhasil dan
sisanya 10 orang siswa 50 dinyatakan belum berhasil, sedangkan nilai rata-rata dari tes evaluasi tindakan I
adalah 67. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap tindakan
I, menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran dengan
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menggunakan metode konstruktivisme belum sesuai dengan harapan dan masih ada kekurangan.
2 Refleksi
Kegiatan pembelajaran pada siklus I sudah sesuai dengan rencana pembelajaran. Kegiatan pembelajaran tersebut ditempuh
melalui empat tahapan tahap apersepsi, eksplorasi, diskusi dan penjelasan konsep dan terakhir tahap pengembangan konsep dan
aplikasi. Walaupun masih ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki agar proses pmbelajaran selanjutnya berjalan dengan
baik dan lancar. Pada tahap apersepsi peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan, hanya 10 siswa yang menjawab dan mau mengungkapkan pendapatnya. Selebihnya siswa hanya diam. Siswa
masih malu, ragu-ragu dan tidak percaya diri dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pada tahap eksplorasi, siswa ribut. Sehingga suasana kelas terlihat tidak kondusif. Saat mengerjakan LKS secara berkelompok,
kerja sama di antara masing-masing kelompok masih kurang. Hanya siswa yang pintar saja yang mengerjakan LKS, siswa
lainnya melakukan kegiatan di luar pembelajaran, seperti bermain-main dan mengobrol.
Pada tahap diskusi dan penjelasan konsep, siswa dalam melaporkan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Volume suara
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
yang dikeluarkan sangan kecil. Sehingga siswa yang lainnya responnya kurang dan yang terjadi suasana gaduh Selain itu pada
menyimpulkan materi yang telah dibahas, siswa merasa kesulitan. Supaya hal tersebut tidak terjadi pada siklus selanjutnya
maka peneliti akan berusaha terus memotivasi siswa dan selalu memberikan reinforcement. Peneliti akan lebih tegas dalam
mentertibkan siswa. Tentunya dengan cara-cara yang mendidik dan sopan. Dan memberitahukan pada siswa yang melaporkan
hasil kerjanya di depan kelas presentasi, harus mengeluarkan volume suara yang lebih keras. Kepada siswa yang melakukan
kegiatan di luar pembelajaran, peneliti akan menasehati siswa tersebut agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Berdasarkan catatan lapangan, lembar observasi, terdapat beberapa temuan penting yang diperoleh dari hasil pelaksanaan
siklus I. Temuan-temuan penting tersebut dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 4. 10 Temuan Esensial pada Kegiatan Siklus I
No. Tahap
Pembelajaran Temuan Esensial
Faktor Penyebab
1. Apersepsi
Hanya sedikit sekali siswa mengungkapkan
pendapatnya. Takut salah dan merasa
malu
2.
Eksplorasi kelompok, kerja sama
siswa kurang. Saat pembagian
kelompok ribut. Siswa bermain- main,
mengobrol, dan saling mengandalkan.
Guru tidak mempersiapkan
pembagian kelompok sebelum pembelajaran.
3. Diskusi dan
penjelasan konsep
Saat diskusi kelas, siswa yang
melaporkan hasil kerjanya dengan
volume suara yang kecil.
Tidak ada siswa yang memberi tanggapan
ataupun bertanya kepada siswa yang
melaporkan hasil kerjanya.
Siswa tidak terbiasa berbicara di depan
kelas.
Bingung, malu dan tidak percaya diri.
Volume suara siswa pelapor sangat rendah
4.
Pengembangan konsep dan
aplikasi Siswa kesulitan
dalam menyimpulkan
materi Siswa belum terbiasa
3 Revisi
Dilihat dari kekurangan-kekurangan pada tindakan I langkah selanjutnya adalah mengadakan revisi yang hasilnya, 1 Guru
hendaknya memberikan bimbingan dan arahan sehingga temuan yang dihasilkan tetap mengacu pada kurikulum pembelajaran. 2
Yaya Sutisna,2013 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
guru memberikan pemahaman kembali kepada siswa tentang materi tumbuhan hijau. 3 memperbaiki rencana pembelajaran.