8
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan suatu manfaat, baik manfaat akademis maupun manfaat praktis.
1.4.1 Manfaat teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademik dalam memperkaya sumber referensi ilmu tentang kepariwisataan,
khususnya yang menyangkut tentang ekowisata yang saat ini menjadi salah satu sektor andalan pariwisata Indonesia. Selain itu, tema dari penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi peneliti-peneliti lain untuk menambah pemahaman tentang pentingnya mengkaji kesesuaian prinsip-prinsip ekowisata dalam pengembangan
ekowisata serta menentukan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menciptakan ekowisata yang berkelanjutan di Kawasan Taman Wisata Alam
Bukit Tangkiling Kecamatan Bukit Batu Kota Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah.
1.4.2 Manfaat praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih kepada masyarakat yang berada di Kelurahan Tangkiling Kecamatan Bukit
Batu dalam mengelola ekowisata menuju pariwisata berkelanjutan pada khususnya, dan Kota Palangka Raya pada umumnya dalam membuat
pertimbangan maupun kebijakan dalam pengembangan pariwisata khususnya ekowisata. Mengingat bahwa Kecamatan Bukit Batu memiliki alam dan budaya
yang berpotensi untuk dijadikan sebagai daya tarik ekowisata.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN
MODEL PENELITIAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian ini belum pernah diadakan sebelumnya, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yang dijadikan sebagai
pembanding antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang diangkat penulis, sehingga akan menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Adapun penelitian-
penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian dari Astiti 2003, Sutiarso 2004, Danendra 2005, Sulistyawati 2011 dan Geovani
2014. Penelitian Astiti 2003 tentang “Penerapan Tri Hita Karana dalam
Pengembangan Ekowisata pada Waka Gangga Resort Tabanan” menunjukkan bahwa penerapan Tri Hita Karana dalam pengembangan ekowisata lebih banyak
mempunyai kekuatan sawah yang luas berterasering dan pemandangan laut, peluang kegiatan penanam padi, perahu dan memancing, kelemahan tanpa
memperhatikan daya dukung lingkungan alam, sosial dan budaya masyarakat lokal.
Penelitian yang dilakukan oleh Sutiarso 2004 tentang “Ekowisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur” menyebutkan bahwa
pariwisata di Bromo berbasis pada masyarakat lokal Tengger. Melalui keterlibatan masyarakat lokal dalam usaha-usaha yang terkait dengan pariwisata
kepemilikan kuda, jeep, dan homestay, masyarakat lokal dapat menikmati