Manfaat teoritis Manfaat praktis

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN

MODEL PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian ini belum pernah diadakan sebelumnya, namun ada beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yang dijadikan sebagai pembanding antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang diangkat penulis, sehingga akan menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Adapun penelitian- penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai acuan adalah penelitian dari Astiti 2003, Sutiarso 2004, Danendra 2005, Sulistyawati 2011 dan Geovani 2014. Penelitian Astiti 2003 tentang “Penerapan Tri Hita Karana dalam Pengembangan Ekowisata pada Waka Gangga Resort Tabanan” menunjukkan bahwa penerapan Tri Hita Karana dalam pengembangan ekowisata lebih banyak mempunyai kekuatan sawah yang luas berterasering dan pemandangan laut, peluang kegiatan penanam padi, perahu dan memancing, kelemahan tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan alam, sosial dan budaya masyarakat lokal. Penelitian yang dilakukan oleh Sutiarso 2004 tentang “Ekowisata di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Jawa Timur” menyebutkan bahwa pariwisata di Bromo berbasis pada masyarakat lokal Tengger. Melalui keterlibatan masyarakat lokal dalam usaha-usaha yang terkait dengan pariwisata kepemilikan kuda, jeep, dan homestay, masyarakat lokal dapat menikmati 10 langsung hasil pariwisata melalui keterlibatan tersebut. Hal yang menarik dalam penelitian ini bahwa masyarakat lokal tetap mendapatkan keuntungan ekonomi secara langsung dari pariwisata di daerahnya dengan mengontrol dengan ketat terhadap kepemilikan jasa-jasa pariwisata. Hal ini merupakan kunci utama untuk mendapatkan kesejahteraannya. Pemanfaatan Taman Nasional untuk tujuan pariwisata secara finansial dan ideologis dapat didukung sepanjang tidak merusak lingkungan. Pemanfaatan pariwisata itu penting untuk mendukung eksistensi Taman Nasional dan juga eksistensi masyarakat lokal yang tinggal di kawasan tersebut. Menurut Cochrane dalam Sutiarso, 2004:13 yang meneliti wisata alam Bromo-Tengger mengatakan bahwa kegiatan pariwisata alam tidak mungkin secara sendirian dapat mendukung konservasi pada area yang ditargetkan. Dukungan pemerintah dalam bentuk peraturan-peraturan dan insentif masih esensial dilakukan. Unsur nilai-nilai tradisional yang hidup di masyarakat, perencanaan yang terintegrasi, dan dorongan pemegang kebijakan dalam wujud peraturan-peraturan dan insentif sangat penting dilakukan sehingga pengembangan dan pengelolaan suatu wilayah dapat menekan bahkan menghilangkan konflik-konflik kepentingan sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya yang mungkin terjadi. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Danendra 2005 dengan judul “Evaluasi Perkembangan Kawasan Pariwisata Lovina di Kabupaten Buleleng”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi perkembangan kawasan pariwisata Lovina di Kabupaten Buleleng untuk menuju pariwisata