Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sevila 1993: 74 menjelaskan bahwa pendekatan studi kasus sangat berguna untuk meneliti, mencari kesimpulan, dan menemukan pola
kecenderungan serta arah lain yang dapat digunakan dalam membuat dugaan- dugaan pertumbuhan dan perkembangan di masa yang akan datang.
B. Definisi Konseptual
1. Pendidikan Agama Islam PAI
Seperangkat pembelajaran pada bidang studi yang dibelajarkan dengan dukungan komponen pendidikan. Pendidikan agama Islam merupakan mata
pelajaran yang membimbing siswa agar berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam.
2. Berbasis Multikulturalisme
Pendidikan yang berlandaskan pada aspek keragaman baik dari segi agama, etnis, suku, dan ras. Pembelajaran mesti memberdayakan hidup. Siswa
mesti dibantu untuk kian mampu hidup sebagai manusia bermartabat, bersama manusia lain, dan memperlakukan mereka dengan bermartabat pula.
3. Toleransi
Penghargaan terhadap sesama manusia dalam konteks kehidupan harmonis. Toleransi juga merupakan kemampuan untuk menghormati sifat dasar,
keyakinan, dan perilaku yang dimiliki oleh orang lain.
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
C. Lokasi dan Subyek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini memilih lokasi di SMA Negeri 3 Palu dengan beberapa pertimbangan.
Pertama, sekolah ini merupakan salah satu sekolah percontohan yang berada di kota Palu dan sekolah yang mampu mengembangkan pendidikan
berbasis keunggulan lokal. Kedua, sekolah ini memiliki siswa, guru, tenaga administrasi dari berbagai
etnis, suku, dan agama yang beragam, yang menjadikan sekolah ini sebagai prioritas peneliti. Suasana kondusif yang ditampilkan sekolah ini juga kegiatan
pembelajaran. Hal ini menjadi inti dari penelitian tentang kehidupan multikultural. Ketiga, kesiapan dan kesediaan pihak sekolah yang memberi izin untuk
melakukan penelitian serta mengharapkan hasil temuan penelitian ini dapat dijadikan bahan pemikiran, dasar pertimbangan, umpan balik, serta evaluasi
terhadap kebijakan-kebijakan, strategi-strategi, serta implementasi pembinaan pendidikan agama Islam berbasis multikulturalisme di sekolah.
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian dalam penelitian kualitatif menurut Nasution 1996: 32 adalah “Sumber yang dapat memberikan informasi, dapat berupa hal, peristiwa,
manusia, situasi yang diobservasi atau yang dapat diwawancarai”.
Sedangkan yang menjadi subyek penelitian adalah siswa SMA Negeri 3 Palu, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bidang studi Pendidikan Agama Islam,
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
pegawai Tata Usaha, petugas keamanan, pegawai kantin, orang tua, dan beberapa orang masyarakat yang tempat tinggalnya berdekatan dengan lokasi penelitian.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti menggunakan beragam metode pengumpulan data seperti observasipengamatan, wawancara,
dan analisis dokumen. Mc Millan Schumacher Sugiyono, 2006: 253 mengemukakan bahwa “Pengumpulan data dalam penelitian kualitatif
mengandalkan teknik pengamatan berperan serta, wawancara, dan dokumen” Sejalan dengan itu Miles dan Huberman Cresswell, 1994: 143
mengemukakan bahwa: Menentukan ukuran yang harus dipertimbangkan peneliti dalam pengumpulan
data, yaitu latar tempat penelitian akan berlangsung, pelaku orang yang akan diamati dan diwawancarai, peristiwa apa yang diamati dan diwawancarai,
dan proses sifat kejadian yang dilakukan di dalam latar.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Observasi
Observasi, merupakan teknik yang memungkinkan peneliti mencari inferensi kesimpulan ihwal makna dan sudut pandang responden, kejadian,
peristiwa, atau proses yang diamati. Tujuan dari observasi adalah peneliti melihat sendiri pemahaman yang
tidak terucapkan tacit understanding, bagaimana teori digunakan langsung theory-in-use, dan sudut pandang responden yang mungkin tidak tercungkil
lewat wawancara atau survai Alwasilah, 2009: 155. Aspek yang diobservasi
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
meliputi; sudut pandang responden, kejadian, peristiwa atau proses yang diamati. Sedangkan observasi menurut Moleong 2008: 175 adalah:
...Pengamatan memungkinkan peneliti merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subyek sehingga memungkinkan pula peneliti menjadi sumber
data; pengamatan memungkinkan pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya maupun dari pihak subjek.
Manfaat dari teknik observasi berdasarkan dasar-dasar metodologi
penelitian Patton, 1998: 136-138 yaitu, sebagai berikut: a.
Merupakan alat yang murah, mudah dan langsung untuk mengadakan penelitian terhadap berbagai macam fenomena sosial yang terjadi.
b. Para responden yang sangat sibuk pada umumnya tidak berkberatan jika ia
diamati. Ia akan berkeberatan jika diminta untuk mengisi daftar pertanyaan melalui angket, atau berkeberatan untuk diwawancarai, karena
kesibukannya.
c. Banyak peristiwa psikis penting yang tidak mungkin dapat diperoleh
dengan cara menggunakan teknik quisioner dan wawancara, tetapi hal ini dapat diperoleh dengan cara menggunakan teknik observasi atau
pengamatan secara langsung. Teknik ini dilaksanakan oleh peneliti guna mengamati kebijakan kepala
sekolah dalam hal pembinaan pendidikan agama Islam berbasis multikulturalisme. Pengamatan tehadap proses pembelajaran kurikuler maupun ekstra kurikuler,
interaksi guru dan siswa dalam dan di luar kelas, pergaulan antar siswa di dalam dan di luar kelas. Begitu pula, peneliti mengamati konteks pelayanan yang
berbasis nilai-nilai multikultural, yakni mengamati jika ada diskriminasi terhadap agama atau suku tertentu.
2. Wawancara.
Teknik ini dilaksanakan dengan metode tanya-jawab. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan yang menghendaki jawaban dari responden. Tujuan dari
teknik ini adalah untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
lewat observasi Alwasilah, 2009: 154. Maksud mengadakan wawancara, seperti yang ditegaskan Lincoln dan Guba Moleong, 2008: 186 antara lain:
Mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian, dan lain-lain kebulatan; merekonstruksi kebulatan-
kebulatan demikian sebagai yang dialami masa lalu; memproyeksikan kebulatan-kebulatan sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang
akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik dari manusia maupun bukan manusia
triangulasi; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota.
Dalam penelitian ini, peneliti melaksanakan tanya-jawab dengan beberapa informan. Hal ini peneliti lakukan untuk mendapatkan informasi atau data tentang
penerapan PAI Berbasis Multikulturalisme di SMA Negeri 3 Palu. Informasi ini didapatkan dengan melakukan wawancara kepada kepala sekolah mengenai
kebijakan-kebijakan apa yang ditempuh oleh beliau dalam mengaktualisasikan PAI Berbasis Multikulturalisme dengan tujuan mendapatkan informasi yang
konkrit tentang pengembangan nilai-nilai toleransi di SMA Negeri 3 Palu. Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui tahap-
tahap pelaksanaan PAI Berbasis Multikulturalisme di SMA 3 Palu. Siswa sebagai peserta didik juga sebagai informan untuk menerangkan tentang pergaulan,
kondisi pembelajaran. Sedangkan kepada staf administrasi, diharapkan untuk memberikan informasi tentang administrasi persekolahan, pelayanan administrasi
dapat teraktualkan dalam pelayanan kepada guru dan siswa.
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
3. Dokumentasi.
Pengadaan dokumentasi dalam penelitian untuk mendukung data-data penelitian. Dokumentasi itu dapat berupa dokumen teks, fotografi, Raport,
Silabus dan RPP. Dalam penelitian ini, teknik ini digunakan dengan menganalisis data yang
berupa RPP, daftar nilai, daftar hadir siswa, daftar hadir guru. Yang bertujuan untuk mensinkronkan tatalaksana pengelolaan pendidikan di SMA Negeri 3 Palu
dengan tata kelola sistem Pendidikan Nasional.
E. Sumber Data
Adapun yang menjadi sumber data dalam mendapatkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari manusia, peristiwa atau suasana, dan
dokumen yang ada di lingkungan SMA Negeri 3 Palu. Sumber data dari manusia meliputi informan, yaitu: Kepala sekolah, guru,
siswa, karyawan, petugas keamanan, serta informan lain yang mendukung penelitian ini.
Sumber data berupa peristiwa satau suasana adalah setiap peristiwa atau suasana yang terkait dengan aktivitas keseharian yang terdiri dari interkasi guru
dan siswa, interkasi antar siswa, interkasi siswa dengan karyawan yang berhubungan dengan penerapan PAI berbasis Multikultural dalam pengembangan
nilai toleransi di SMA Negeri 3 Palu. Hasil analisis dokumen juga merupakan sumber data yang dapat menunjang hasil penelitian.
Minannur, 2013 Penerapan Pendidikan Agama Islam Berbasis Multikulturalisme Dalam Pengembangan Nilai
Toleransi Di Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
F. Teknik Analisis Data