Variabel Penelitian Populasi dan Sampel

Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Desain penelitian yang digunakan, yaitu desain pretes-postes yang dimodifikasi berdasarkan desain pretes-postes dari Fraenkel, Wallen, Hyun 2012, hlm. 275 dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.2 Desain Pretes-Postes Kelompok Pretest Perlakuan Postest Eksperimen 1 O X 1 O Eksperimen 2 O X 2 O Keterangan: O : pra-responpos-respon soal dan skala yang digunakan sama X 1 : perlakuan pada kelas eksperimen 1 menggunakan model PBM X 2 : perlakuan pada kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran penemuan terbimbing ------ : subjek tidak dikelompokkan secara acak

B. Variabel Penelitian

Penelitian ini mengkaji perbandingan kemampuan koneksi matematis dan mathematics self-efficacy antara siswa yang belajar melalui model PBM dengan siswa yang belajar melalui penemuan terbimbing di SMP. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model PBM dan penemuan terbimbing. Variabel terikat, yaitu kemampuan koneksi matematis dan tingkat mathematics self-efficacy. Keterkaitan antara variabel bebas dan terikat disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini. Tabel 3.3 Keterkaitan antara Variabel Penelitian Koneksi K Mathematics Self Efficacy MSE Model Pemb. PBM PBM Model Pemb. Penemuan Terbimbing PT Model Pemb. PBM PBM Model Pemb. Penemuan Terbimbing PT K-PBM K-PT MSE-PBM MSE-PT Keterangan: K-PBM adalah kemampuan koneksi matematis siswa di kelas model PBM. K-PT adalah kemampuan koneksi matematis siswa di kelas model pembelajaran penemuan terbimbing. MSE-PBM adalah mathematics self-efficacy siswa di kelas model PBM. MSE-PT adalah mathematics self-efficacy siswa di kelas model pembelajaran penemuan terbimbing. Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII salah satu SMP di Bandung, semester genap Tahun Pelajaran 20142015. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive, yaitu berdasarkan pertimbangan guru di sekolah tersebut. Hal ini bertujuan agar tidak mengganggu jadwal pelajaran yang sudah ada di sekolah tersebut dan mempermudah dalam urusan administratif. Dari segi kemampuan, sekolah yang dipilih adalah sekolah dengan kategori menengah. Hal ini dengan pertimbangan pada sekolah kategori menengah model pembelajaran yang dipilih dapat diterapkan. Siswa yang berada di sekolah tersebut memiliki kemampuan yang heterogen sehingga diharapkan pada tahap implementasi dapat dilihat respon dari siswa yang pintar hingga siswa yang kurang pintar. Alasan pemilihan kelas VIII adalah dikarenakan materi matematika yang diperoleh kelas VIII memadai untuk melihat kemampuan koneksi matematis siswa. Apabila dipilih siswa kelas VII materi matematika yang diperoleh belum cukup memadai sedangkan jika dipilih kelas IX dikhawatirkan mengganggu persiapan Ujian Nasional siswa dan tidak mendapatkan izin dari sekolah. Selain itu, umumnya siswa SMP kelas VIII masih berada pada masa remaja. Pada masa ini terjadi proses pencarian jati diri dan pertumbuhan self-efficacy.

D. Bahan Ajar

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

1 8 197

PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING DI SMAN 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT.

0 4 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENEMUAN TERBIMBING DI SMP NEGERI 5 STABAT.

2 20 47

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA GEOGEBRA DI SMPN 22 MEDAN.

2 6 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

0 1 54

Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing.

1 5 63

PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY ANTARA SISWA MTs YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA DIDAKTIS DAN BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI.

17 43 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KECEMASAN MATEMATIS SISWA KELAS VII.

15 51 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

0 0 44

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING - repository UPI T MTK 1207189 Title

0 0 3