Uji Validitas Skala Mathematics Self-Efficacy

Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tingkat Kesukaran

Arikunto 2012 menyatakan bahwa “soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar”. Soal yang terlalu mudah tidak memberikan tantangan bagi siswa. Soal yang terlalu sukar dapat menyebabkan siswa putus asa dan tidak bersemangat dalam mengerjakan soal. Pada hasil perhitungan menggunakan bantuan Software MiniStep 3.78 tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari nilai logit item measure. Soal diurutkan dari tingkat kesulitan tersulit hingga termudah. Berikut ini urutan tingkat kesulitan tes kemampuan koneksi matematis. Tabel 3.12 Hasil Uji Tingkat Kesulitan Tes Kemampuan Koneksi Matematis Item Measure 5 1,05 2 0,01 4 -0,21 3 -0,36 1 -0,49 Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa soal nomor 5 merupakan soal tersulit atau soal yang paling sedikit siswa dapat mengerjakannya. Diikuti dengan soal nomor 2, 4, dan 3. Soal termudah atau soal yang paling banyak siswa dapat mengerjakannya adalah soal nomor 1.

2. Skala Mathematics Self-Efficacy

a. Uji Validitas

Sama halnya dengan tes kemampuan koneksi matematis, skala mathematics self-efficacy juga dilakukan uji validitas teoritik dan empirik. Uji validitas teoritik dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari satu dosen ahli bidang psikologi di Universitas Pendidikan Indonesia UPI menggunakan daftar ceklis untuk menyatakan ítem-item yang dibuat sudah sesuai dengan dimensi dan indikator yang diukur. Berdasarkan validitas teoritik tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki antara lain: 1 Memperbaiki pemilihan kalimat agar lebih mudah dipahami oleh siswa dan tidak menimbulkan makna ganda. Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2 Pernyataan yang digunakan hanya pernyataan positif dengan pertimbangan bahwa keyakinan tidak memuat keyakinan negatif. Perbedaannya hanyalah tingkat atau taraf keyakinan saja, mulai dari keyakinan tertinggi hingga keyakinan terendah. Setelah melakukan revisi berdasarkan saran-saran yang diberikan pada saat uji validitas teoritik dan mendapatkan persetujuan dari ahli, dilakukan uji validitas empirik dengan cara mengujicobakan skala mathematics self-efficacy kepada siswa non subjek penelitian. Hasil uji validitas skala mathematics self- efficacy dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.13 Hasil Uji Validitas Skala Mathematics Self-efficacy No Soal Outfit MNSQ Outfit ZSTD Pt Mean Corr Kesimpulan Keterangan 1 0,45 -2,8 0,76 Diterima Digunakan 2 0,74 -1,1 0,59 Diterima Digunakan 3 0,73 -1,2 0,66 Diterima Digunakan 4 0,53 -2,4 0,65 Diterima Digunakan 5 0,55 -2,3 0,68 Diterima Digunakan 6 0,76 -1,1 0,56 Diterima Digunakan 7 0,53 -2,3 0,56 Diterima Digunakan 8 0,66 -1,6 0,53 Diterima Digunakan 9 0,6 -1,9 0,69 Diterima Digunakan 10 0,67 -1,5 0,5 Diterima Digunakan 11 1,07 0,4 0,47 Diterima Digunakan 12 0,8 -0,8 0,51 Diterima Digunakan 13 2,83 5,5 0,49 Direvisi Digunakan 14 1,99 3,4 0,54 Direvisi Digunakan 15 1,66 2,4 0,54 Direvisi Digunakan 16 0,67 -1,5 0,74 Diterima Digunakan 17 1,42 1,6 0,54 Diterima Digunakan 18 0,67 -1,5 0,69 Diterima Digunakan 19 0,61 -2,0 0,71 Diterima Digunakan 20 1,29 1,3 0,41 Diterima Digunakan 21 1,37 1,6 0,37 Diterima Digunakan 22 1,51 2,1 0,46 Diterima Digunakan Berdasarkan kriteria validitas ítem ites pada Tabel 3.7, maka ítem pernyataan nomor 13, 14, dan 15 memiliki nilai MNSQ dan ZSTD yang berada di luar jangkauan kriteria pernyataan yang dapat digunakan. Oleh karena itu, ketiga ítem tersebut tidak memenuhi kriteria dan perlu direvisi. Namun, dikarenakan ítem nomor 13 sampai dengan ítem nomor 16 merupakan pernyataan yang sejenis Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dan berhubungan maka peneliti memutuskan untuk merevisi juga ítem nomor 16. Revisi yang dilakukan adalah memperbaiki tata bahasa pada pernyataan tersebut. Revisi yang dilakukan dapat dilihat pada Tabel 3.14 berikut. Tabel 3.14 Revisi Skala Mathematics Self-Efficacy No. Pernyataan Pernyataan Revisi JIKA DIBERIKAN 5 SOAL TENTANG BANGUN RUANG SISI DATAR, … 13. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar paling sedikit 1 soal. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar 1 soal. 14. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar paling sedikit 2 soal. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar 2 soal. 15. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar paling sedikit 3 soal. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar 3 soal. 16. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar paling sedikit 4 soal. … saya ….. mampu menyelesaikan dengan benar 4 soal.

b. Uji Reliabilitas

Hasil yang diperoleh berdasarkan uji reliabilitas skala mathematics self- efficacy adalah sebagai berikut. Tabel 3.15 Hasil Uji Reliabilitas Skala Mathematics Self-efficacy Nilai Reliabilitas Klasifikasi Reliabilitas Tes Crobanch Alpha 0,90 Bagus Sekali Reliabilitas Item 0,83 Bagus Koefisien reliabilitas tes dan reliabilitas ítem pada skala mathematics self- efficacy berturut-turut adalah 0,90 dan 0,83. Berdasarkan klasifikasi nilai reliabilitas pada Tabel 3.9 dan Tabel 3.10, nilai tersebut termasuk dalam klasifikasi bagus sekali dan bagus. Hal ini berarti instrumen skala mathematics self-efficacy akan memberikan hasil yang hampir sama jika diujikan kembali kepada siswa. Ummi Hasanah, 2015 Perbandingan Kemampuan Koneksi Matematis Dan Mathematics Self-Efficacy Antara Siswa yang Memperoleh Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Penemuan Terbimbing Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

Penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

1 8 197

PERBEDAAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-REGULATED LEARNING SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN PENEMUAN TERBIMBING DI SMAN 1 BINJAI KABUPATEN LANGKAT.

0 4 29

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENEMUAN TERBIMBING DI SMP NEGERI 5 STABAT.

2 20 47

PERBEDAAN PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DAN SELF EFFICACY ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN GEOGEBRA DENGAN TANPA GEOGEBRA DI SMPN 22 MEDAN.

2 6 51

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KREATIVITAS MATEMATIK ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING BERBASIS MASALAH OPEN-ENDED DENGAN SISWA YANG MENDAPAT PEMBELAJARAN EKSPOSITORI.

0 1 54

Perbandingan Kemampuan Representasi dan Pemecahan Masalah Matematik Antara Siswa yang Mendapat Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Siswa yang Mendapat Pembelajaran Penemuan Terbimbing.

1 5 63

PERBANDINGAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SERTA SELF-EFFICACY ANTARA SISWA MTs YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA DIDAKTIS DAN BERBASIS KURIKULUM 2013 MELALUI PENDEKATAN INVESTIGASI.

17 43 41

PENGARUH PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS DAN KECEMASAN MATEMATIS SISWA KELAS VII.

15 51 43

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KONEKSI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING.

0 0 44

PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA YANG MEMPEROLEH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING - repository UPI T MTK 1207189 Title

0 0 3