Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit

16 menghasilkan berbagai produk turunan yang dapat dikembangkan sebagai produk setengah jadi dan produk jadi. Produk setengah jadi meliputi Oleo Pangan minyak goreng, margarin dan shortening dan Oleokimia asam lemak, alkohol dan gliserin. Sedangkan produk jadi terdiri dari sabun dan kosmetika Basyar, A.H, 1999. Kelapa sawit yang pada saat itu dibiarkan tumbuh liar di hutan-hutan telah dikenal oleh penduduk Afrika Barat sebagai tanaman pangan yang penting, yang diproses dengan sangat sederhana menjadikan minyak dan tuak sawit. Disamping itu kelapa sawit mulai diperhitungkan sebagai penghasil produk dagangan sehingga di Eropa mulai muncul Pabrik atau Industri sabun dan margarin yang menggunakan bahan baku minyak sawit mentah CPO; Crude palm Oil dan minyak inti sawit PKO; Palm Kernel Oil untuk proses operasionalnya. Oleh karena itu, maka timbullah keinginan para pemilik Industri sabun dan margarin untuk mendirikan Pabrik Minyak Sawit di daerah tersebut Tim Penulis PS, 1998.

2.1.2. Varietas dan Bagian Tanaman Kelapa Sawit

Berdasarkan ketebalan tempurung dan daging buah, dikenaln lima variaetas kelapa sawit, yaitu : 1. Dura Tempurung cukup tebal antara 2-8 mm dan tidak terdapat lingkaran sabut pada bagian luar tempurung.Daging buah relative tipis dengan persentase daging buah terhadap buah bervariasi antara 35-50.Kernel daging biji biasanya besar dengan kandungan minyak yang rendah. Universitas Sumatera Utara 17 Dari empat pohon induk yang tumbuh di Kebun Raya Bogor, varietas ini kemudian menyebar ketempat lain, antara lain ke negara Timur Jauh. Dalam persilangan, varietas Dura dipakai sebagai pohon induk betina. 2. Pisifera Ketebalan tempurung sangat tipis, bahkan hampir tidak ada tetapi daging buahnya tebal.Persentase daging buah terhadap buah cukup tinggi, sedangkan daging buah tipis. Jenis Pisifera tidak dapat diperbanyak tanpa menghilangkan dengan jenis yang lain. Varietas ini dikenal sebagai tanaman batina yang steril sebab bungan betina gugur pada fase dini.Oleh sebab itu, dalam persilangan dipakai sebagai pohon induk jantan.Penyerbukan silang antara Pisifera dengan Duraakan menghasilkan varietas Tenera. 3. Tenera Varietas ini mempunyai sifat-sifat yang berasal dari kedua induknya, yaitu Dura dan Pisifera.Varietas inilah yang banyak ditanam diperkebunan-perkebunan pada saat ini. Tempurung sudah menipis, ketebalannya berkisar antara 0,5-4 mm, dan terdapat lingkaran serabut disekelilingnya. Persentase daging buah terhadap buah tinggi antara 60-96.Tandan buah yang dihasilkan oleh Tenera lebih banyak daripada Dura, tetapi ukuran tandannya relatif lebih kecil. 4. Macro Carya Tempurung sangat tebal sekitar 5 mm, sedangkan daging buahnya tipis sekali. Universitas Sumatera Utara 18 5. Diwikka-wakka Varietas ini mempunyai ciri khas dengan adanya dua lapisan daging buah.Diwikka-wakka dapat dibedakan menjadi Diwikka-wakkadura, Diwikka- wakkafera dan Diwikka-wakkatenera.Dua varietas kelapa sawit yang disebutkan terakhir ini jarang dijumpai dan kurang begitu dikenal di Indonesia. Perbedaan ketebalan daging buah kelapa sawit menyebabkan perbedaan persentase atau rendemen minyak yang dikandungnya.Rendemen minyak tinggi terdapat pada varietas Tenera yaitu sekitar 22-24, sedangkan pada varietas Dura antara 16-18.Jenis kelapa sawit yang diusahakan tentu saja yang mengandung rendemen minyak tinggi sebab minyak sawit merupakan hasil olahan yang utama.Sehingga tidak mengherankan jika lebih banyak perkebunan yang menanam kelapa sawit dari varietas Tenera Tim Penulis PS, 1998.

2.1.3. Pengolahan Buah Kelapa Sawit