Penyediaan Sampel Pembuatan Larutan Pereaksi

30 − Crude Palm Stearin − Refined Bleached Deodorized Palm Stearin − Alkohol absolute − KOH Pellet − Serbuk Phenolfthalein PP − HCl 0,5 N − Aquadest − HCl p 37 − Kristal H 2 C 2 O 4

3.2. Persiapan Analisa

3.2.1. Penyediaan Sampel

Sampel yang diperlukan untuk analisa Bilangan Penyabunan adalah Crude Palm Stearin dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin. Sebelum dilakukan analisa, maka sampel Crude Palm Stearin dan Refined Bleached Deodorized Palm Stearin dipersiapkan terlebih dahulu dengan cara memanaskan sampel didalam Oven pada suhu 80 C selama 15 menit agar sampel homogen dan mudah dalam melakukan penimbangan. Universitas Sumatera Utara 31

3.2.2. Pembuatan Larutan Pereaksi

3.2.2.1. Prosedur Pembuatan Larutan KOH Alkohol 0,5 N

− Ditimbang sebanyak 14,10 gram KOH pellet. − Dilarutkan dengan Alkohol Absolute. − Dimasukkan kedalam labu takar 500 ml kemudian diencerkan dengan alkohol absolute sampai garis batas. − Dihomogenkan dengan stirrer.

3.2.2.2. Prosedur Pembuatan Larutan H

2 C 2 O 4 0,1 N − Dikeringkan Kristal H 2 C 2 O 4 .2H 2 O secukupnya dalam oven selama 1 jam. − Didinginkan dalam desikator selama 30 menit. − Ditimbang H 2 C 2 O 4 .2H 2 O sebanyak 3,17 gram kedalam beaker glass. − Dilarutkan dengan aquadest. − Dimasukkan dalam labu takar 500 ml kemudian diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda. − Dihomogenkan dengan stirrer.

3.2.2.3. Prosedur Pembuatan Indikator Phenolfthalein 1

− Ditimbang sebanyak 1 gram serbuk Phenolpthalein. − Dilarutkan dengan Alkohol Absolute. − Dimasukkan kedalam labu takar 100 ml dilarutkan dengan Alkohol Absolute sampai garis batas. − Dimasukkan dalam botol dan diberi label. Universitas Sumatera Utara 32

3.2.2.4. Prosedur Pembuatan KOH 0,0798 N

− Ditimbang 5,8 gram KOH Pellet. − Dilarutkan dengan aquadest. − Dimasukkan dalam labu takar 1000 ml kemuadian diencerkan dengan aquadest sampai garis tanda. − Dihomogenkan dengan stirrer.

3.2.2.5. Prosedur Standarisasi KOH 0,0798 N

− Dipipet 5 ml larutan H 2 C 2 O 4 .2H 2 O 0.1 N kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer 100 ml. − Ditambahkan 3 tetes indicator phenolpthalein 1 . − Dititrasi dengan larutan KOH sampai terbentuk larutan merah rose. − Dicatat volume KOH yang digunakan. − Dihitung Normalitas actual larutan KOH. Perhitungan V 1 . N 1 = V 2 . N 2

3.2.2.6. Prosedur Pembuatan Larutan HCl 5 N dari HCL

p 37 − Ditimbang sebanyak 49,40 gram larutan HCl p 37. − Dimasukkan aquadest sebanyak 20 ml kedalam labu takar 100 ml − Ditambahkan larutan HCl p 37 melalui dinding labu takar secara perlahan-lahan. − Diencerkan dengan aquadest sampai garis batas. Universitas Sumatera Utara 33 − Dihomogenkan dengan stirrer.

3.2.2.7. Prosedur Pembuatan Larutan HCl 0,4580 N dari HCl 5 N

− Dipipet sebanyak 25 ml larutan HCl 5 N dengan pipet volume. − Dimasukkan kedalam labu takar 250 ml. − Diencerkan dengan aquadest sampai garis batas. − Dihomogenkan dengan stirrer.

3.2.2.8. Prosedur Standarisasi Larutan HCl 0,4580 N

− Dipipet sebanyak 5 ml larutan HCl 0,5 N. − Dimasukkan kedalam Erlenmeyer. − Ditambahakn indikator Phenolpthalein 1 sebanyak 3 tetes. − Dititrasi dengan larutan KOH 0,0798 sampai terjadi perubahan warna dari bening menjadi pink. − Dihitung Normalitas actual larutan HCl. Perhitungan V 1 . N 1 = V 2 . N 2 Universitas Sumatera Utara 34

3.3. Proses Analisa