1.5. Jenis
Invaginasi
Jenis invaginasi dapat dibagi menurut lokasinya pada bagian usus mana yang terlibat, pada
ileum dikenal sebagai jenis ileo ileal.
Pada kolon dikenal dengan jenis colo colica dan sekitar ileo caecal disebut ileocaecal, jenis – jenis
yang disebutkan di atas dikenal dengan invaginasi tunggal dimana dindingnya terdiri dari tiga
lapisan. Jika
dijumpai dindingnya terdiri dari lima lapisan, hal ini sering pada keadaan yang lebih lanjut disebut
jenis invaginasi ganda, sebagai contoh adalah jenis – jenis ileo – ileo colica atau colo colica. Suwandi
J. Wijayanto E. di Semarang selama 3 tahun 1981 – 1983 pada pengamatannya mendapatkan
jenis invaginasi sebagi berikut: Ileo
– ileal 25, ileo – colica 22,5, ileo – ileo – colica 50 dan colo – colica 22,5.
1.6. Patologi
Pada invaginasi dapat berakibat obstruksi strangulasi.
Obstruksi yang terjadi secara mendadak ini, akan menyebabkan bagiian apex invaginasi
menjadi oedem dan kaku, jika hal ini telah terjadi maka tidak mungkin untuk kembali normal secara
spontan. Pada
sebagian besar kasus invaginasi keadaan ini terjadi pada daerah ileo – caecal.
Universitas Sumatera Utara
Apabila terjadi obstruksi system llimfatik dan vena mesenterial, akibat penyakit berjalan progresif
dim ana ileum dan mesenterium masuk kedalam caecum dan colon, akan dijumpai mukosa
intussusseptum menjadi oedem dan kaku. Mengakibatkan obstruksi yang pada akhirnya akan
dijumpai keadaan strangulasi dan perforasi usus.
1.7. Gambaran
Klinis
Secara klasik perjalanan suatu invaginasi memperlihatkan gambaran sebagai berikut : Anak
atau bayi yang semula sehat dan biasanya dengan keadaan gizi yang baik, tiba – tiba menangis
kesakitan, terlihat kedua kakinya terangkat ke atas, penderita tampak seperti kejang dan pucat
menahan sakit, serangan nyeri perut seperti ini berlangsung dalam beberapa menit. Diluar serangan,
anak bayi kelihatan seperti normal kembali. Pada waktu itu sudah terjadi proses invaginasi.
Serangan nyeri perut datangnya berulang – ulang dengan jarak waktu 15 – 20 menit, lama
serangan 2 – 3 menit. Pada umumnya selama serangan nyeri perut itu diikuti dengan muntah berisi
cairan dan makanan yang ada di lambung, sesudah beberapa kali serangan dan setiap kalinya memerlukan
tenaga, maka di luar serangan si penderita terlihat lelah dan lesu dan tertidur sampai datang
serangan kembali. Proses invaginasi pada mulanya belum terjadi gangguan pasase isi usus secara
total, anak masih dapat defekasi berupa feses biasa, kemudian feses bercampur darah segar dan
lendir, kemudian defekasi hanya berupa darah segar bercampur lendir tanpa feses. Karena
sumbatan belum total, perut belum kembung dan tidak tegang, dengan demikian mudah teraba
gumpalan usus yang terlibat invaginasi sebagai suatu massa tumor berbentuk bujur di dalam perut
di bagian kanan atas, kanan bawah, atas tengah atau kiri bawah.
Universitas Sumatera Utara
Tumor lebih mudah teraba pada waktu terdapat peristaltik, sedangkan pada perut bagian kanan
bawah
teraba kosong yang disebut “dance’s sign” ini akibat caecum dan kolon naik ke atas, ikut
proses invaginasi.
Pembuluh darah mesenterium dari bagian yang terjepit mengakibatkan gangguan venous return
sehingga terjadi kongesti, oedem, hiperfungsi goblet sel serta laserasi mukosa usus, ini
memperlihatkan gejala berak darah dan lendir, tanda ini baru dijumpai sesudah 6 – 8 jam serangan
sakit yang pertama kali, kadang – kadang sesudah 12 jam. Berak darah lendir ini bervariasi
jumlahnya dari kasus ke kasus, ada juga yang dijumpai hanya pada saat melakukan colok dubur.
Sesudah 18 – 24 jam serangan sakit yang pertama, usus yang tadinya tersumbat partial berubah
menjadi sumbatan total, diikuti proses oedem yang semakin bertambah, sehingga pasien dijumpai
dengan tanda – tanda obstruksi, seperti perut kembung dengan gambaran peristaltik usus yang
jelas, muntah warna hijau dan dehidrasi.
Oleh karena perut kembung maka massa tumor tidak dapat diraba lagi dan defekasi hanya berupa
darah dan lendir. Apabila keadaan ini berlanjut terus akan dijumpai muntah feses, dengan demam
tinggi, asidosis, toksis dan terganggunya aliran pembuluh darah arteri, pada segmen yang terlibat
menyebabkan nekrosis usus, ganggren, perforasi, peritonitis umum, shock dan kematian.
Pemeriksaan colok dubur didapati:
‐ Tonus
sphincter melemah, mungkin invaginat dapat diraba berupa massa seperti portio ‐
Bila jari ditarik, keluar darah bercampur lendir.
Perlu perhatian bahwa untuk penderita malnutrisi gejala – gejala invaginasi tidak khas, tanda –
tanda obstruksi usus berhari – hari baru timbul, pada penderita ini tidak jelas tanda adanya sakit
Universitas Sumatera Utara
berat, defekasi tidak ada darah, invaginasi dapat mengalami prolaps melewati anus, hal ini mungkin
disebabkan pada pasien malnutrisi tonus yang melemah, sehingga obstruksi tidak cepat timbul.
Suatu keadaan disebut dengan invaginasi atipikal, bila kasus itu gagal dibuat diagnosa yang
tepat oleh seorang ahli bedah, meskipun keadaan ini kebanyakan terjadi karena ketidaktahuan
dokter dibandingkan dengan gejala tidak lazim pada penderita.
1.8. Diagnosis