MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN PETA KONSEP (PTK Pada siswa Kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi)

(1)

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN PETA KONSEP

(PTK Pada siswa Kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi)

Oleh Yeni Wulandari

Berdasarkan observasi awal di SMA N 1 Labuhan Ratu Lampung Timur melalui wawancara pada guru mata pelajaran fisika dan penyebaran angket kepada siswa diketahui bahwa pembelajaran fisika yang diterapkan guru lebih sering

menggunakan metode ceramah yang terbatas pada penjelasan materi. Dengan kondisi seperti ini diperoleh informasi bahwa minat siswa menjadi rendah untuk belajar fisika. Hal ini berpengaruh juga pada sikap siswa yang tidak dibiasakan untuk belajar dalam kelompok. Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar adalah pembelajaran dengan menggunakan peta konsep.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan minat, dan hasil belajar siswa selama pembelajaran dengan menggunakan peta konsep pada pokok bahasan usaha dan energi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur yang berjumlah 30 orang.

Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus. Hasil penelitian menunjukkan pada siklus I diperoleh minat siswa sebesar 47,71% tergolong kurang baik, pada siklus II


(2)

terjadi peningkatan sebesar 6,04% menjadi 53,75% tergolong cukup baik, pada siklus III terjadi peningkatan 7,12 % menjadi 60,87% dengan kategori cukup baik. Hasil belajar siswa/kognitif siswa pada siklus I sebesar 62% tergolong cukup baik, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 9% menjadi 71% tergolong baik, pada siklus III terjadi peningkatan 8,33% menjadi 79,33% tergolong baik. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan peta konsep, dapat meningkatkan minat, dan hasil belajar siswa.


(3)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah upaya yang sengaja untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia sering mengalami perubahan kurikulum. Salah satu langkah yang diambil oleh guru dalam menyikapi perubahan kurikulum adalah memilih metode pembelajaran yang tepat.

Seorang pengajar harus pandai memilih dan menggunakan metode-metode mengajar yang ada sehingga bervariasi dan lebih efektif. Penggunaan metode yang tepat dapat merangsang minat peserta didik untuk mengikuti pelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan observasi dengan cara menyebarkan angket minat belajar siswa dan wawancara guru bidang studi fisika yang dilakukan kelas X SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur, hasil angket menunjukkan bahwa 58 siswa dari jumlah 90 siswa yang ada di kelas tersebut diduga kurang berminat untuk belajar fisika. Nilai rata-rata pelajaran fisika yang diperoleh siswa pada ujian semester adalah 28,67. Nilai tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 66.

Nilai rata-rata ujian semester masih jauh di bawah standar ketuntasan yang ditetapkan di SMAN 1 Labuhan Ratu. Hal ini menunjukkan hasil belajar


(4)

fisika siswa kelas X masih rendah. Sehingga proses belajar mengajar perlu ditingkatkan.

Berdasarkan hasil angket minat belajar siswa dan wawancara terhadap guru bidang studi fisika yang dilakukan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung

Timur, diperoleh keterangan bahwa proses pembelajaran fisika yang dilakukan guru di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur menggunakan metode

ceramah dan diskusi tetapi sifatnya masih konvensional. Hal tersebut mem-buat siswa menjadi bosan dan jenuh terhadap pelajaran fisika, sehingga membuat siswa akan mengalami kesulitan dalam memahami materi fisika.

Siswa kurang memberikan reaksi yang baik terhadap mata pelajaran fisika. Antusiasme siswa terhadap pelajaran fisika sangat kurang. Hal ini disebabkan oleh anggapan siswa bahwa pelajaran fisika adalah pelajaran yang sulit. Perhitungan yang membutuhkan ketelitian dalam pengerjaannya, rumus yang sangat banyak dan materi pelajaran yang harus dikuasai konsepnya. Hal ini diduga disebabkan oleh minat siswa kelas X masih rendah.

Dari kenyataan tersebut maka dibutuhkan suatu metode pembelajaran tertentu yang dapat meningkatkan minat dan hal tersebut akan berdampak pada

peningkatan hasil belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang diduga dapat membuat siswa berminat dan meningkatkan hasil belajar siswa adalah metode peta konsep. Metode pembelajaran ini menggunakan alat peraga sederhana yang diharapkan siswa dapat melihat kenyataan dari suatu teori yang sudah dijelaskan, sehingga dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.


(5)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada peningkatan minat belajar fisika siswa pada materi pokok

usaha dan energi dengan menggunakan metode peta konsep.

2. Apakah ada peningkatan hasil belajar fisika siswa pada materi pokok usaha dan energi dengan menggunakan metode peta konsep.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penelitian ini adalah 1. Mendeskripsikan peningkatan minat belajar fisika siswa pada materi

pokok usaha dan energi dengan menggunakan metode peta konsep.

2. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar fisika siswa pada materi pokok usaha dan energi dengan menggunakan metode peta konsep.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna dalam

1. Memperbaiki proses pembelajaran di kelas untuk mempermudah siswa menerima materi pembelajaran fisika yang disampaikan.

2. Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika 3. Memberi masukan bagi guru dan calon guru dalam pembelajaran fisika

dengan penerapan metode peta konsep. E. Ruang Lingkup


(6)

1. Metode peta konsep adalah metode pembelajaran yang mempergunakan suatu alat yang efektif untuk menghadirkan secara visual hirarki dan untuk mengekspresikan keterkaitan proposisi dalam setiap konsep-konsep yang saling berhubungan.

2. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh.

3. Hasil belajar yang dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa pada pokok usaha dan energi yang diambil dari nilai ujian yang diperoleh siswa setelah mengikuti ujian terhadap materi yang diajarkan.

4. Materi pelajaran yang diberikan pada penelitian ini adalah materi pokok usaha dan energi fisika kelas XI semester ganjil.

5. Penelitian dilaksanakan pada kelas XI SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.


(7)

II. KERANGKA TEORETIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Metode Peta Konsep

Metode didefinisikan sebagai cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat dan gairah murid untuk belajar lebih lanjut dan dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian murid. Metode pembelajaran peta konsep ini berkaitan dengan keinginan siswa untuk belajar serdiskusi, senang bertanya dan men-jawab pertanyaan, dan juga senang menyelesaikan semua tugasnya.

Salah satu cara untuk mengembangkan strategi belajar mengajar bermakna kepada siswa adalah menggunakan metode peta konsep (concept mapping). Asumsi yang digunakan dalam peta konsep ialah dari teori kognitif yang me-nyatakan bahwa keterkaitan erat antar satu konsep dengan konsep lain merupa-kan hal yang sangat penting dalam membangun sebuah pengetahuan .

Keterkaitan antar sebuah konsep dengan konsep-konsep yang lain disebut dengan proposisi. Apabila sebuah proposisi dibangun dalam bentuk sebuah pengorganisasian antar konsep sesuai dengan arti hubungannya masing-masing maka disebut dengan peta konsep .


(8)

Peta konsep disusun berdasarkan hubungan antar konsep dalam sebuah pokok bahasan. Biasanya sebuah peta konsep dibuat per bab. Dalam sebuah peta konsep, keterkaitan antara sebuah konsep-dengan konsep lain disusun secara bermakna sehingga membentuk proposisi. Dalam proposisi, sebuah konsep yang memiliki makna yang lebih luas diletakan diatas.

Dengan menggunakan peta konsep ini dalam pembelajaran maka dapat di-perkirakan kedalaman dan keluasan konsep yang perlu diajarkan kepada siswa. Sesuai dengan teori asosiatif, kaitan konsep yang satu dengan konsep yang lain ini bagi siswa merupakan hal yang penting dalam belajar, sehingga apa yang dipelajari oleh siswa akan lebih bermakna, lebih mudah diingat dan lebih mudah dipahami, diolah serta dikeluarkan kembali bila diperlukan. (Saripudin, 2008)

Untuk membuat peta konsep, menurut Rusmansyah ada beberapa langkah yang harus diikuti , yaitu :

1. Menentukan konsep-konsep yang relevan

Mengurutkan konsep-konsep dari yang paling umum ke yang paling tidak umum (khusus) atau contoh-contoh.

2. Memilih referensi

Referensi dicari yang sesuai dengan konsep-konsep yang telah ditentukan.

3. Menyusun/menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas.

Memetakan konsep-konsep itu berdasarkan kriteria: konsep yang paling umum di puncak, konsep-konsep yang berada pada tingkatan abstraksi yang sama diletakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus di bawah konsep yang lebih umum.

4. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung tertentu untuk membentuk proposisi dan garis penghubung.

5. Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan kalau perlu diperbaiki atau disusun kembali agar dan berarti menjadi lebih baik

Peta konsep menurut Novak dan Gowin dalam Rusmansyah (2003) menyatakan bahwa :


(9)

Pemetaan konsep akan membantu para siswa membangun kebermaknaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat dalam bidang studi. Peta konsep (Concept Mapping) adalah metode yang digunakan guru untuk membantu siswa mengorganisasikan konsep pelajaran yang telah dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya. Hubungan antara satu konsep (informasi) dengan konsep yang lain dikenal sebagai proposisi.

Keuntungan-keuntungan menggunakan peta konsep menurut Ausubel dalam Holil (2009) adalah menyelidiki apa yang telah diketahui siswa, mempelajari cara belajar, mengungkapkan konsepsi salah dan alat evaluasi.

Manfaat penggunaan peta konsep menurut Rusmansyah (2003): a. Bagi guru

1). Membantu untuk mengerjakan apa yang telah diketahui dalam bentuk yang lebih sederhana, rencanakan dan memulai suatu topik

pembelajaran, serta mengolah kata kunci yang akan digunakan dalam pembelajaran.

2). Membantu untuk mengingat kembali dan merevisi konsep

pembelajaran, membuat pola catatan kerja dan belajar yang sangat baik untuk keperluan presentasi.

3). Membantu untuk mendiaknosis apasaja yang diketahui oleh siswa dalam bentuk struktur yang mereka bangun dalam bentuk kata-kata. 4). Membantu untuk mengetahui adanya miskonsepsi dari para siswa,

contohnya dalam ujian akan tergambar kemampuan siswa mengolah idenya dalam bentuk grafik ataupun penggunaan visual yang

representatif.

5). Membantu untuk mengecek pemahaman siswa akan konsep yang dipelajari, dimana peta konsep yang dibuat siswa benar atau salah. 6). Membantu untuk memperbaiki kesalahan konsep yang diterima siswa

sebagai dasar untuk pembelajaran selanjutnya sehingga akhirnya efektif untuk merubah kesalahan konsep yang diterima siswa. 7). Membantu untuk merencanakan instruksional pembelajaran dan

evaluasinya ataupu untuk mengukur keberhasilan tujuan instruksional pembelajaran.

b. Bagi siswa

1). Membantu untuk mengidentifikasi kunci konsep, menafsirkan atau memperkirakan hubungan pemahaman dan membantu pembelajaran lebih lanjut.

2). Membantu membuat susunan konsep pelajaran memjadi lebih baik sehingga mudah untuk keperluan ujian.

3). Membantu menyediakan sebuah pemikiran untuk menghubungkan konsep pembelajaran.


(10)

4). Membantu untuk berfikir lebih dalam dengan ide siswa dan menjadikan para siswa mengerti benar akan arti pengetahuan yang diperolehnya.

5). Mengklarifikasi ide yang telah diperoleh siswa tentang sesuatu dalam bentuk kata-kata.

6). Membentuk suatu struktur pemahaman dari bagaimana semua fakta-fakta (yang baru dan eksis) dihubungkan dengan pengetahuan

berikutnya.

7). Belajar bagaimana mengorganisasi sesuatu mulai dari informasi, fakta dan konsep kedalam suatu konteks pemahaman, sehingga terbentuk pemahaman yang baik dan menuliskannya yang benar.

Jenis-jenis peta konsep menurut Holil (2009), yaitu : a. Pohon Jaringan.

Ide-ide pokok dibuat dalam persegi empat, sedangkan beberapa kata lain dihubungkan oleh garis penghubung. Kata-kata pada garis penghubung memberikan hubungan antara konsep-konsep. Pada saat mengkonstruksi suatu pohon jaringan, tulislah topik itu dan daftar konsep-konsep utama yang berkaitan dengan topik itu. Daftar dan mulailah dengan menempatkan ide-ide atau konsep-konsep dalam suatu susunan dari umum ke khusus. Cabangkan konsep-konsep yang

berkaitan itu dari konsep utama dan berikan hubungannya pada garis-garis itu

b. Peta Konsep Siklus

Dalam peta konsep siklus, rangkaian kejadian tidak menghasilkan suatu hasil akhir. Kejadian akhir pada rantai itu menghubungkan kembali ke kejadian awal. Seterusnya kejadian akhir itu menhubungkan kembali ke kejadian awal siklus itu berulang dengan sendirinya dan tidak ada akhirnya.

2. Minat

Minat merupakan suatu hal yang sangat penting dalam ketercapaian tujuan dari suatu proses kegiatan belajar. Sebagai seorang pendidik sekaligus pengajar, penting bagi seorang guru untuk memperhatikan faktor minat ini. Minat dapat dibangkitkan dengan cara membangkitkan suatu kebutuhan, menghubungkan dengan pengalaman yang lampau, memberikan kesempatan untuk mendapat-kan hasil yang baik, dan menggunamendapat-kan bebagai macam bentuk (metode) mengajar. Pelajaran yang dapat merangsang timbulnya minat dan perhatian


(11)

siswa harus memberikan kesempatan bagi peran sertanya bahkan rasa ke-terlibatan bagi siswa.

Menurut Slameto (2003):

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada dasarnya adalah menerima akan suatu hubungan antara dirinya sendiri dengan suatu di luar diri.

Minat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena bila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Minat belajar merupakan pilihan kesenangan dalam melakukan kegiatan dan dapat membangkitkan gairah seseorang untuk memenuhi kesediaannya yang dapat diukur melalui be-berapa indikator yaitu (1) perhatian misalnya hadir tepat waktu, memperhati-kan penjelasan guru, dan mengemukamemperhati-kan pendapat. (2) rasa ingin tahu atau ketertarikan , misalnya keinginan untuk mencoba, menggali informasi, ingin mengetahui materi selanjutnya, dan bertanya. (3) usaha yang dilakukan atau keterlibatan misalnya mengulang kembali pelajaran, selalu mengerjakan tugas, berlatih mengerjakan tugas, dan berdiskusi dengan teman. (4) Perasaan senang misalnya merasa senang pada waktu mengikuti pelajaran, merasa tertantang dengan pelajaran fisika, dan ingin pandai fisika.

Minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. Sebab, apabila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, mereka tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik bagi siswa. Maka diguna-kanlah metode pembelajaran peta konsep untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa. Beberapa indikator yang dipakai pada pembelajaran ini yaitu (1)


(12)

diskusi misalnya keinginnan untuk belajar diskusi, dan senang melakukan diskusi serta mau mengemukakan pendapat. (2) tanya jawab misalnya keingin-an untuk bertkeingin-anya, dkeingin-an menjawab pertkeingin-anyakeingin-an. (3) tugas misalnya menyelesai-kan tugas dikelas, dan mengerjamenyelesai-kan tugas rumah.

3. HasilBelajar

Tercapainya suatu tujuan pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh siswa. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila hasil belajar yang diperoleh siswa mengalami peningkatan. Penilaian hasil belajar merupa-kan suatu kegiatan yang berupaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Dimyati dalam Dwi Ariyanti, 2006).

Hasil belajar adalah hasil dari evaluasi atau penilaian yang dilakukan setelah sis-wa menyelesaikan pengalaman belajarnya dalam mengikuti proses pem-belajaran di kelas.

Bagi siswa hasil belajar dapat memberikan informasi tentang sejauh mana mereka dapat menguasai bahan pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini sesuai dengan pendapat yang menyatakan bahwa penilaian hasil belajar bagi seseorang siswa merupakan sesuatu yang sangat penting karena nilai merupa-kan cermin keberhasilan belajar. Bagi guru hasil belajar dapat digunamerupa-kan sebagai petunjuk efektif tidaknya metode mengajar yang digunakan, dengan demikian dapat dijadikan sebagai umpan balik pembelajaran. Penilaian ber-fungsi sebagai pengukur keberhasilan pelaksanaan suatu program atau keter-capaian tujuan pembelajaran. (Arikunto dalam Dwi Ariyanti, 2006).


(13)

Pada umumnya hasil belajar dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Mata pelajaran yang mengandung tiga ranah tersebut tidak dapat dievaluasi secara terpisah-pisah, namun penekanannya saja yang berbeda-beda. Penilaian ranah kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir, memperoleh pengetahuan konsep, pemahaman, penalaran dan pengenalan. Penilaian ranah afektif mencakup perasaan, minat, emosi, sikap atau nilai.

B. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran dengan menggunakan peta konsep merupakan metode yang dapat membantu para siswa membangun kebermaknaan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang baru dan lebih kuat dalam bidang studi. Peta konsep (Concept Mapping) adalah metode yang digunakan guru untuk membantu siswa mengorganisasikan konsep pelajaran yang telah dipelajari berdasarkan arti dan hubungan antara komponennya. Hubungan antara satu konsep (informasi) dengan konsep yang lain dikenal sebagai proposisi.

Peta konsep memiliki ciri yaitu memperlihatkan proposisi konsep-konsep serta menunjukkan adanya heararki atau urutan konsep-konsep. Keadaan ideal dalam proses pembelajaran adalah siswa belajar dengan sungguh-sungguh, bersemangat, dan penuh perhatian. Bila keadaan seperti itu terwujud, dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar berjalan efektif.

Keadaan yang demikian dapat diciptakan dengan menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa untuk terlibat secara penuh selama proses belajar mengajar berlangsung. Metode yang dimaksud adalah peta konsep dengan asumsi-asumsi dasar sebagai berikut: suasana


(14)

kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik, apa yang dipelajari oleh siswa akan lebih bermakna, lebih mudah diingat, lebih mudah dipahami, dan dapat diolah serta dikeluarkan kembali bila diperlukan. Sehingga dengan demikian, minat dan hasil belajar siswa akan meningkat.

Berdasarkan hasil nilai yang sudah ada penempatan siswa dikelompokkan secara heterogen, masing-masing kelompok terdiri dari siswa yang mem-punyai kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Dalam kelompok ini siswa mengerjakan LKS, diharapkan akan terjadi kerja sama yang baik antar anggota kelompok. Pemahaman tiap anggota kelompok dalam memahami materi pem-belajaran menjadi tanggung jawab anggota kelompok.

Persentasi dilaksanakan setelah diskusi, persentasi ini berupa tanya jawab atas masalah yang telah didiskusikan berfungsi sebagai penguat setelah melaksana-kan diskusi yang telah dilakumelaksana-kan. Guru memberimelaksana-kan pembelajaran yang ber-sifat secara langsung kepada semua siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk me-nuntaskan semua materi pembelajaran sekaligus menjajaki kemungkinan ada-nya kesalahan konsep dan meada-nyamakan persepsi siswa dalam tim heterogen. Setelah semua siswa memahami materi pembelajaran maka diadakan tes formatif, tes formatif ini dikerjakan oleh masing-masing anggota tim.

Berdasarkan uraian di atas pembelajaran menggunakan metode peta konsep diharapkan dapat meningkatkan minat siswa, sehingga akan berdampak pada peningkatan hasil belajar fisika siswa.

Alur kerangka pikir dari penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

Pembelajaran menggunakan peta konsep

Siswa dibagi menjadi kelompok heterogen yang berjumlah 5 orang per kelompok

Siswa dalam kelompok aktif

Siswa mengidentifikasi masalah dan menemukan


(15)

Gambar 1. Bagan alur kerangka pikir penelitian

C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diungkapkan maka rumusan

hipotesisnya adalah sebagai berikut: dengan menerapkan metode peta konsep dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur.


(16)

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 201I/2012 dengan jumlah siswa 30 dari 3 kelas yang ada.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur kelas XI dengan menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dengan metode peta konsep dengan tahapan sebagai berikut :

1. Perencanaan 2. Tindakan

3. Pengamatan atau Observasi 4. Evaluasi

5. Refleksi

C. Faktor yang diamati

1. Minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode peta konsep

2. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode peta konsep


(17)

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklusnya dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai.

Prosedurnya yaitu:

1. Perencanaan

Hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah

a. Membuat silabus pembelajaran yang digunakan sebagai acuan.

b. Membuat Rencana Pembelajaran (RP) setiap hari pada saat melakukan penelitian tersebut.

c. Membuat angket minat belajar untuk mengetahui sebesar apa minat belajar fisika siswa.

d. Membuat lembar kerja siswa untuk membantu siswa dalam belajar.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari : a. Kegiatan awal

Pada kegiatan awal ini guru membuka pelajaran dengan menyampaikan cerita atau menampilkan fenomena dalam kehidupan sehari- hari. Kemudian guru memberikan apersepsi, menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang mereka miliki. Dari apersepsi tersebut, siswa dibimbing oleh guru untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan yang timbul, dimana permasalahan tersebut berhubungan dengan materi pokok, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran.


(18)

b. Kegiatan inti.

1. Guru Menentukan konsep-konsep yang relevan.

Mengurutkan konsep-konsep dari yang paling umum ke yang paling tidak umum (khusus) atau contoh-contoh.

2. Memilih referensi

Referensi dicari yang sesuai dengan konsep-konsep yang telah ditentukan 3. Menyusun atau menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas, memetakan

konsep-konsep itu berdasarkan kriteria konsep yang paling umum di puncak, konsep-konsep yang berbeda pada tingkatan abstrak yang sama di letakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus di bawah konsep yang lebih umum.

4. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung tertentu untuk membentuk proposisi dan garis penghubung.

5. Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan kalau diperbaiki atau disusun kembali agar menjadi dan berarti.

Pada akhir kegiatan ini, siswa dalam kelompoknya mempresentasikan hasil yang mereka peroleh disertai dengan merumuskan kesimpulan sendiri dari data yang telah diperolehnya.

c. Kegiatan akhir.

Guru memberikan penguatan materi dan penanaman konsep yang benar yang tetap. Di akhir setiap siklus dilakukan tes untuk mengetahui penguasan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari setelah diterapkannya metode peta konsep.


(19)

Tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Guru melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasi/penilain yang telah disusun, ter-masuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

4. Evaluasi

Setelah disimpulkan maka guru akan memberikan tes sebagai hasil evaluasi siswa setelah mengikuti pelajaran. Evaluasi ini didasarkan pada angket minat belajar siswa dan hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif.

5. Refleksi

Setelah dievaluasi maka dilakukanlah analisis untuk merefleksikan diri apakah dengan tindakan tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa? Terselesaikan Permasalahan Refleksi Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan I) Permasalahan Tindakan I Observasi I Analisis Data I Siklus I Belum terselesaikan Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan II) Permasalahan Tindakan II Siklus II


(20)

Gambar 3. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah: 1. Lembar angket minat belajar siswa

2. Lembar kerja siswa

F. Data dan Metode Pengambilan Data

Tabel.1 Data dan Metode Pengambilan Data

No Jenis data Metode

1 Minat Lembar observasi minat belajar siswa 2 Hasil belajar Lembar kerja siswa


(21)

1. Pengelompokan data 2. Interpretasi

3. Tindak lanjut

a. Data Minat Belajar Siswa

Untuk mengumpulkan data minat belajar siswa digunakan angket minat belajar. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya fisika dengan penerapan metode peta konsep. Sebelum angket dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument. Kemudian angket dibikin dalam penilaian skor (4 skor). Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa hanya diminta untuk memilih salah satu skor (jawaban) yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengambil data terlebih dahulu ditelaah secara kualitatif. Selanjutnya angket disebarkan kepada siswa yang diteliti.

Tabel. 2 kisi-kisi minat belajar siswa

Variabel Indikator Prediktor Item Pertanyaan No. Pertanyaan

1. Minat

1.Perasaan senang 2.Perhatian

3.Rasa ingin tahu 4.Usaha yang


(22)

dilakukan

2. Metode pembelajaran

Peta Konsep

1.Diskusi 2.Tanya Jawab 3.Tugas

Untuk mengetahui tinggi rendahnya minat belajar siswa metode yang digunakan adalah dengan teknik persentase yaitu perbandingan menurut Arikunto yang dikutip oleh Kerta. Penilaian terhadap minat siswa dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat dengan rentang nilai 1-4 spesifikasinya sebagai berikut :

a. Jika siswa memilih alternatif skor 4 yang digolongkan terbaik baik. b. Jika siswa memilih alternatif skor 3 yang digolongkan baik.

c. Jika siswa memilih alternatif skor 2 yang digolongkan cukup baik. d. Jika siswa memilih alternatif skor 1 yang digolongkan kurang baik Selanjutnya hasil tersebut dikonversikan dengan pedoman menurut Suharsimi Arikunto yang dianalisis dengan tabel di bawah ini.

Tabel. 3 data minat siswa dalam proses pembelajaran

No Soal Skor % Minat Kategori

1 2

1 2 Jml skor Skor max


(23)

Nilai rata-rata

Jumlah skor minat setiap siswa Nilai rata-rata =

Jumlah siswa

Selanjutnya dalam menentukan kategori minat siswa digunakan pedoman skala Likert :

(1) 90 % - 100 % = Sangat tinggi (2) 75 % - 90 % = Tinggi

(3) 50 % - 75 % = Sedang (4) < 50 %= Rendah

b. Data Hasil Belajar Siswa

Pengambilan data ini diperoleh dari hasil tes kognitif dengan menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

Pengambilan data tersebut dilakukan setiap akhir siklus. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Tabel. 4 data hasil belajar siswa

No Nama Soal Skor % HB Kategori

1 2

1 2

Nilai rata-rata

Jumlah nilai hasil belajar setiap siswa Nilai rata-rata =


(24)

% Hasil Belajar Siswa = x100% maksimum

Skor

siswa setiap skor Jumlah

Pegkategorian untuk analisis data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tabel.5 Pengkategorian Nilai Siswa

Nilai Siswa Klasifikasi Nilai

80-100 Sangat baik

66-79 Baik

56-65 Cukup

40-55 Kurang

< 40 Gagal

Sumber dari Arikunto, (2006)

H. Indikator Kerja

1. Meningkatnya minat belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode peta konsep

2. Meningkatnya hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran dengan menggunakan metode peta konsep


(25)

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran dengan penerapan pembelajaran peta konsep yang dilaksanakan di kelas XI SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur, disimpulkan bahwa;

1. Memberikan pertanyaan kepada siswa yang sifatnya memotivasi dan mendorong keingintahuan siswa terhadap materi yang diajarkan, serta memberikan pujian kepada siswa yang menjawab pertanyaan sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk bertanya. Meningkatnya kemampuan bertanya siswa dibuktikan dengan: Minat siswa dengan kategori sangat tinggi pada siklus I sebesar 3,33%, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 3,34% menjadi 6,67%, pada siklus III terjadi

peningkatan 16,66% menjadi 23,33%. Minat siswa dengan kategori tinggi pada siklus I sebesar 26,66%, pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20,01% menjadi 46, 67%, pada siklus III terjadi peningkatan 6,67% menjadi 53,33%. Minat siswa dengan kategori sedang pada siklus I sebesar 53,33%, pada siklus II mengalami penurunan sebesar 26,66% menjadi 26,67%, pada siklus III terjadi penurunan 10,01% menjadi 16,66%. Minat siswa dengan kategori rendah pada siklus I sebesar 16,66%, pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 3,34% menjadi


(26)

20%, pada siklus III mengalami penurunan sebesar 13,34% menjadi 6,66%.

2. Hasil belajar (kognitif) fisika siswa mengalami peningkatan dari siklus ke siklus. (i) kognitif siswa pada siklus I sebesar 62% tergolong baik, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 8% menjadi 71% tergolong baik, pada siklus III terjadi peningkatan sebesar 8,33% menjadi 79,33% tergolong baik. (ii) minat siswa pada siklus I sebesar 47,71% tergolong kurang baik, pada siklus II terjadi peningkatan sebesar 6,04% menjadi 53,75%

tergolong cukup baik, pada siklus III terjadi peningkatan sebesar 7,12% menjadi 60,87% tergolong cukup baik.

B. Saran

Berdasarkan hasil refleksi pada tiap siklus pembelajaran dengan mengguna-kan penerapan pembelajaran peta konsep, maka disaranmengguna-kan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan peta konsep dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran khususnya untuk materi yang bersifat pengalaman langsung untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

2. Menerapkan pembelajaran peta konsep untuk meningkatkan aspek yang lain seperti meningkatkan motivasi, minat, pemecahan masalah,


(27)

MENGGUNAKAN PETA KONSEP

(PTK Pada Siswa Kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi)

Oleh

YENI WULANDARI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Fisika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(28)

MENGGUNAKAN PETA KONSEP

(PTK Pada Siswa Kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi)

(Skripsi)

Oleh Yeni Wulandari

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(29)

xi

Gambar Halaman

1. Bagan alur kerangka pikir penelitian ... 13

2. Bagan alur dalam penelitian tindakan kelas... 18

3. Grafik persentase minat siswa dari siklus I-III ... 40


(30)

vi Halaman

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 4

II. KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka... 5

1. Metode Peta Konsep... 5

2. Minat ... 8

3. Hasil Belajar ... 10

B. Kerangka Pemikiran ... 11

C. Rumusan Hipotesis ... 13

III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian ... 14

B. Setting Penelitian ... 14

C. Faktor yang diamati ... 14

D. Prosedur Penelitian ... 15

1. Perencanaan tindakan ... 15

2. Pelaksanaan tindakan ... 15

3. Pengamatan ... 17

4. Evaluasi ... 17

5. Refleksi... 17

E. Instrumen penelitian ... 18


(31)

vii

1. Data minat belajar siswa... 19

2. Data hasil belajar ... 21

H. Indikator kinerja ... 22

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian ... 23

1. Siklus I... 23

a. Perencanaan ... 23

b. Pelaksanaan ... 24

c. Observasi... 25

1) Observasi minat siswa ... 25

2) Observasi hasil belajar siswa ... 26

d. Refleksi dan rekomendasi ... 27

1) Refleksi siklus I ... 27

2) Rekomendasi perbaikan siklus II... 28

2. Siklus II... 29

a. Perencanaan... 29

b. Pelaksanaan ... 29

c. Observasi... 31

1) Observasi minat siswa ... 31

2) Observasi hasil belajar siswa ... 32

3) Refleksi ... 33

a) Refleksi siklus II ... 33

b) Rekomendasi perbaikan siklus III ... 34

3. Siklus III... 35

a. Perencanaan ... 35

b. Pelaksanaan ... 35

c. Observasi ... 37

1) Observasi minat siswa... 37

2) Observasi hasil belajar siswa ... 38

d. Refleksi ... 39

1) Refleksi siklus III... 39

B. Pembahasan ... 39

1. Deskripsi minat siswa... 39

2. Deskripsi hasil belajar siswa ... 42

V. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 46


(32)

viii LAMPIRAN

1. Silabus ... 51

2. Rencana pelaksanaan pembelajaran 1 ... 56

3. Rencana pelaksanaan pembelajaran 2 ... 62

4. Rencana pelaksanaan pembelajaran 3 ... 69

5. Rencana pelaksanaan pembelajaran 4 ... 75

6. Rencana pelaksanaan pembelajaran 5 ... 81

7. Rencana pelaksanaan pembelajaran 6 ... 87

8. Kisi-kisi angket minat siswa... 92

9. Angket minat siswa ... 94

10. Data minat siswa siklus I ... 96

11. Data minat siswa siklus II... 98

12. Data minat siswa siklus III ... 100

13. Data hasil belajar siswa siklus I... 102

14. Data hasil belajar siswa siklus II ... 104

15. Data hasil belajar siswa siklus III ... 106

16. Data minat siswa persiklus ... 108

17. Lembar kerja siswa 1 ... 109

18. Lembar kerja siswa 2 ... 112

19. Lembar kerja siswa 3 ... 115

20. Lembar kerja siswa 4 ... 117

21. Lembar kerja siswa 5 ... 119

22. Lembar kerja siswa 6 ... 121

23. Soal tes formatif 1... 123

24. Soal tes formatif 2... 125

25. Soal tes formatif 3 ... 127

26. Kunci jawaban soal tes formatif 1, 2, dan 3 ... 129

27. Peta konsep ... 130 28. Surat keterangan penelitian


(33)

Abdurrahman, Mulyono. 1993.Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Rineka Cipta: Jakarta

Anwar Holil. 2009. Artikel.Peta Konsep Untuk Mempermudah Konsep Sulit Dalam Pembelajaran.Tersedia pada http://pkab.wordpress.com/2009/12/04 Diakses pada tanggal 04 Desember 2009.

Arikunto, Suharsimi. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara: Jakarta.

- 2009.Penelitian Tindakan Kelas. Bina Aksara: Jakarta.

Muhaimin, Ahmad Dasuki. 1995.Model Pembelajaran Menggunakan Peta Konsep. Makalah FKIP MIPA Universitas Lampung. Bandar Lampung. Dahar, Ratna Wilis. 1988.Teori - Teori Belajar. Erlangga: Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Ibrahim dan Syaodih. 1996.Perencanaan Pengajaran. Rineka Cipta: Jakarta.

Pembelajaran berbasis produk untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pokok bahasan usaha dan energi kelas VII semester II SMP Al-Kautsar Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2004-2005 Skripsi: Universitas Lampung: Bandar Lampung

Rasito, A. 2007. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Pembelajaran Konstruktivisme Menggunakan Metode Eksperimen Disertai LKS (PTK Pada Siswa Kelas XI IPA 4 SMAN 1 Natar TP 2006/2007). (Skripsi). FKIP Unila. Bandar Lampung.

Roestiyah, N. K. 2001. Masalah Pengajaran Sebagai Suatu Sistem. Rineka Cipta: Jakarta.

- 1998.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta: Jakarta

Sardiman, A.M. 2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada: Jakarta

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Rineka Cipta: Jakarta.


(34)

- 2004. Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester SKS. Bumi Aksara: Jakarta.


(35)

x

Tabel Halaman

1. Data dan metode pengambilan data ... 19

2. Kisi-kisi minat belajar siswa ... 20

3. Data minat siswa dalam proses pembelajaran... 21

4. Data hasil belajar siswa... 22

5. Pengkategorian nilai siswa... 22

6. Data minat siswa siklus I... 26

7. Data kognitif siswa siklus I ... 27

8. Data minat siswa siklus II ... 31

9. Data kognitif siswa siklus II ... 32

10. Data minat siswa siklus III ... 37


(36)

1. Tim Penguji

Ketua :Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc

Sekretaris :Drs. Eko Suyanto, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing :Dr. Undang Rosidin, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(37)

BELAJAR FISIKA SISWA MENGGUNAKAN PETA KONSEP

(PTK Pada siswa Kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi)

Nama Mahasiswa : Yeni Wulandari No. Pokok Mahasiswa : 0513022051 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc Drs. Eko Suyanto, M.Pd NIP195806031983031002 NIP 196403101991121001

2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Dr. Caswita , M.Si. NIP196710041993031004


(38)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yeni Wulandari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513022051 Program Studi : Pendidikan Fisika Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang manyatakan

Yeni Wulandari NPM 0513022051


(39)

Rasasyukur pada Allah Azza Wa jalla atas segala nikmat yang selalu berlimpah diberikan-Nya kepada hamba-Nya.

Lembaran-lembaran sederhana sebagai catatan akhir dari perjalanan menempuh pendidikan ini, ku persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu tercinta

Yang selalu sabar menunggu, berjuang tak kenal lelah, selalu memberikan semangat dan motivasi untuk keberhasilan nanda dan senantiasa menyayangi nanda. Semoga nanda bisa membahagiakan Ayah dan

Adik

Fivi Dewi Hidayati, Rahayu Ginanjar Basuki, Rofiqur Rohim, dan Hafid Faisal yang selalu memberikan semangat keceriaan dan dorongan untuk menjadi lebih baik.

yang selalu penulis butuhkan...


(40)

Penulis dilahirkan di Rajabasa Lama pada tanggal 15Agustus 1986, anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Ngatiran dan Ibu Sri Wahyuni.

Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu, Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Pertiwi Way Jepara yang sekarang berubah menjadi TK Pertiwi Labuhan Ratu Lampung Timur pada tahun 1993, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 4 Rajabasa LamaWay Jepara yang sekarang berubah menjadi SD Negeri 4 Labuhan Ratu pada tahun 1999, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 2 Way Jepara yang sekarang berubah menjadi SLTP Negeri 1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Fisika.

Selama menjadi mahasiswa, penulis telah menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung.


(41)

Allah Azza Wa jalla, pencipta alam semesta yang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa menggunakan peta konsep (PTK pada siswa kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi).

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus Pembahas yang banyak memberikan motivasi untuk tetap optimis, memberikan masukan dan saran hingga skripsi ini dapat selesai; 4. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembimbing satu sekaligus

Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dukungan, gagasan, dan saran yang sangat berarti selama penulis


(42)

memberikan masukan, nasehat, saran dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini;

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika, atas semua ilmu yang telah diberikan;

7. Bapak Drs. Suhartoyo, M.M., selaku kepala sekolah SMA Negeri1 Labuhan Ratu Lampung Timur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

8. Ibu Eliyawati, S.Pd., selaku guru mitra yang telah bersedia membantu, memberikan saran-saran, motivasi, dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian ima kasih banyak Ibu Serta seluruh guru dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur;

9. Teman-teman Pendidikan Fisika Angkatan 2005 yang selalu memberikan

kebersamaan ber

10. Teman-teman PPL di SMP 5 Bandar lampung

11. Kakak-kakak angkatan 2002-2004 dan adik-adik angkatan 2006, 2007, 2008,2009 yang selalu memberikan semangat.;

12. Sahabat-sahabat penulis: Iam, Wanti, Nopi (jendol), Eva, April, Ajy yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,;

13. Murobbi yang selalu memberikan charging spirit untuk terus berkarya dan segera menyelesaikan studi, serta teman-teman selingkaran yang memberikan kehangatan kekeluargaan,;


(43)

Erna, Selvi, Febri, Rindi, Dila, Reni, Lian, Mariska, Leli, Lela, Widya, yang selalu memberikan keceriaan dan rasa kekeluargan,;

15. Keluarga penulis, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita; 16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal dan budi baik mereka dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis,


(1)

PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yeni Wulandari

Nomor Pokok Mahasiswa : 0513022051 Program Studi : Pendidikan Fisika

Jurusan : Pendidikan MIPA

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi tidak terdapat karya yang pernah diajukan memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan

sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut daftar pustaka.

Bandar Lampung, November 2012 Yang manyatakan

Yeni Wulandari NPM 0513022051


(2)

PERSEMBAHAN

Rasasyukur pada Allah Azza Wa jalla atas segala nikmat yang selalu berlimpah diberikan-Nya kepada hamba-Nya.

Lembaran-lembaran sederhana sebagai catatan akhir dari perjalanan menempuh pendidikan ini, ku persembahkan untuk:

Ayah dan Ibu tercinta

Yang selalu sabar menunggu, berjuang tak kenal lelah, selalu memberikan semangat dan motivasi untuk keberhasilan nanda dan senantiasa menyayangi nanda. Semoga nanda bisa membahagiakan Ayah dan

Adik

Fivi Dewi Hidayati, Rahayu Ginanjar Basuki, Rofiqur Rohim, dan Hafid Faisal yang selalu memberikan semangat keceriaan dan dorongan untuk menjadi lebih baik.

yang selalu penulis butuhkan...


(3)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Rajabasa Lama pada tanggal 15Agustus 1986, anak pertama dari empat bersaudara pasangan Bapak Ngatiran dan Ibu Sri Wahyuni.

Pendidikan yang pernah ditempuh yaitu, Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Pertiwi Way Jepara yang sekarang berubah menjadi TK Pertiwi Labuhan Ratu Lampung Timur pada tahun 1993, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 4 Rajabasa LamaWay Jepara yang sekarang berubah menjadi SD Negeri 4 Labuhan Ratu pada tahun 1999, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP Negeri 2 Way Jepara yang sekarang berubah menjadi SLTP Negeri 1 Labuhan Ratu diselesaikan pada tahun 2002, kemudian melanjutkan pendidikan ke SMA Muhammadiyah 1 Way Jepara diselesaikan pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Fisika.

Selama menjadi mahasiswa, penulis telah menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 5 Bandar Lampung.


(4)

SANWACANA

Allah Azza Wa jalla, pencipta alam semesta yang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa menggunakan peta konsep (PTK pada siswa kelas XI IPA Materi Usaha dan Energi).

Selama penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih dengan setulus hati kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung;

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA;

3. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Fisika sekaligus Pembahas yang banyak memberikan motivasi untuk tetap optimis, memberikan masukan dan saran hingga skripsi ini dapat selesai; 4. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng, M.Sc., selaku Pembimbing satu sekaligus

Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi, dukungan, gagasan, dan saran yang sangat berarti selama penulis


(5)

5. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku pembimbing dua yang telah memberikan masukan, nasehat, saran dan kritik sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini;

6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Fisika, atas semua ilmu yang telah diberikan;

7. Bapak Drs. Suhartoyo, M.M., selaku kepala sekolah SMA Negeri1 Labuhan Ratu Lampung Timur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian;

8. Ibu Eliyawati, S.Pd., selaku guru mitra yang telah bersedia membantu, memberikan saran-saran, motivasi, dan dukungannya selama pelaksanaan penelitian ima kasih banyak Ibu Serta seluruh guru dan siswa-siswi SMA Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur;

9. Teman-teman Pendidikan Fisika Angkatan 2005 yang selalu memberikan

kebersamaan ber

10. Teman-teman PPL di SMP 5 Bandar lampung

11. Kakak-kakak angkatan 2002-2004 dan adik-adik angkatan 2006, 2007, 2008,2009 yang selalu memberikan semangat.;

12. Sahabat-sahabat penulis: Iam, Wanti, Nopi (jendol), Eva, April, Ajy yang selalu memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini,;

13. Murobbi yang selalu memberikan charging spirit untuk terus berkarya dan segera menyelesaikan studi, serta teman-teman selingkaran yang memberikan kehangatan kekeluargaan,;


(6)

14. Penghuni kosan Dania Putri; April, Nopi (jendol), Beta, Nopi, Dinar, Peni, Erna, Selvi, Febri, Rindi, Dila, Reni, Lian, Mariska, Leli, Lela, Widya, yang selalu memberikan keceriaan dan rasa kekeluargan,;

15. Keluarga penulis, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah kepada kita; 16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal dan budi baik mereka dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis,