Rumusan Hipotesis Subyek Penelitian Setting Penelitian Faktor yang diamati Instrumen Penelitian Data dan Metode Pengambilan Data Teknik Analisis Data

13 Gambar 1. Bagan alur kerangka pikir penelitian

C. Rumusan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diungkapkan maka rumusan hipotesisnya adalah sebagai berikut: dengan menerapkan metode peta konsep dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa kelas XI SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur. III. METODE PENELITIAN

A. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 201I2012 dengan jumlah siswa 30 dari 3 kelas yang ada.

B. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Labuhan Ratu Lampung Timur kelas XI dengan menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas dengan metode peta konsep dengan tahapan sebagai berikut : 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Pengamatan atau Observasi 4. Evaluasi 5. Refleksi

C. Faktor yang diamati

1. Minat belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode peta konsep 2. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan metode peta konsep 15

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 siklus, tiap siklusnya dilaksanakan dengan perubahan yang ingin dicapai. Prosedurnya yaitu:

1. Perencanaan

Hal yang dilakukan dalam perencanaan adalah a. Membuat silabus pembelajaran yang digunakan sebagai acuan. b. Membuat Rencana Pembelajaran RP setiap hari pada saat melakukan penelitian tersebut. c. Membuat angket minat belajar untuk mengetahui sebesar apa minat belajar fisika siswa. d. Membuat lembar kerja siswa untuk membantu siswa dalam belajar.

2. Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan ini terdiri dari : a. Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini guru membuka pelajaran dengan menyampaikan cerita atau menampilkan fenomena dalam kehidupan sehari- hari. Kemudian guru memberikan apersepsi, menghubungkan pembelajaran dengan pengetahuan awal yang mereka miliki. Dari apersepsi tersebut, siswa dibimbing oleh guru untuk merumuskan dan mengidentifikasi permasalahan yang timbul, dimana permasalahan tersebut berhubungan dengan materi pokok, kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 16 b. Kegiatan inti. 1. Guru Menentukan konsep-konsep yang relevan. Mengurutkan konsep-konsep dari yang paling umum ke yang paling tidak umum khusus atau contoh-contoh. 2. Memilih referensi Referensi dicari yang sesuai dengan konsep-konsep yang telah ditentukan 3. Menyusun atau menuliskan konsep-konsep itu di atas kertas, memetakan konsep-konsep itu berdasarkan kriteria konsep yang paling umum di puncak, konsep-konsep yang berbeda pada tingkatan abstrak yang sama di letakkan sejajar satu sama lain, konsep yang lebih khusus di bawah konsep yang lebih umum. 4. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata penghubung tertentu untuk membentuk proposisi dan garis penghubung. 5. Jika peta sudah selesai, perhatikan kembali letak konsep-konsepnya dan kalau diperbaiki atau disusun kembali agar menjadi dan berarti. Pada akhir kegiatan ini, siswa dalam kelompoknya mempresentasikan hasil yang mereka peroleh disertai dengan merumuskan kesimpulan sendiri dari data yang telah diperolehnya. c. Kegiatan akhir. Guru memberikan penguatan materi dan penanaman konsep yang benar yang tetap. Di akhir setiap siklus dilakukan tes untuk mengetahui penguasan siswa terhadap materi yang sudah dipelajari setelah diterapkannya metode peta konsep.

3. Observasi

17 Tahapan ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berlangsung, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Guru melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan format observasipenilain yang telah disusun, ter- masuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar siswa.

4. Evaluasi

Setelah disimpulkan maka guru akan memberikan tes sebagai hasil evaluasi siswa setelah mengikuti pelajaran. Evaluasi ini didasarkan pada angket minat belajar siswa dan hasil belajar siswa yang meliputi ranah kognitif.

5. Refleksi

Setelah dievaluasi maka dilakukanlah analisis untuk merefleksikan diri apakah dengan tindakan tersebut dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa? Terselesaikan Permasalahan Refleksi Alternatif Pemecahan Rencana Tindakan I Permasalahan Tindakan I Observasi I Analisis Data I Siklus I Belum terselesaikan Alternatif Pemecahan Rencana Tindakan II Permasalahan Tindakan II Siklus II 18 Gambar 3. Alur dalam Penelitian Tindakan Kelas

E. Instrumen Penelitian

Adapun instrument penelitian yang digunakan adalah: 1. Lembar angket minat belajar siswa 2. Lembar kerja siswa

F. Data dan Metode Pengambilan Data

Tabel.1 Data dan Metode Pengambilan Data No Jenis data Metode 1 Minat Lembar observasi minat belajar siswa 2 Hasil belajar Lembar kerja siswa

G. Teknik Analisis Data

19 1. Pengelompokan data 2. Interpretasi 3. Tindak lanjut a. Data Minat Belajar Siswa Untuk mengumpulkan data minat belajar siswa digunakan angket minat belajar. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang minat siswa terhadap mata pelajaran IPA khususnya fisika dengan penerapan metode peta konsep. Sebelum angket dibuat terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument. Kemudian angket dibikin dalam penilaian skor 4 skor. Dalam menjawab pertanyaan angket, siswa hanya diminta untuk memilih salah satu skor jawaban yang paling sesuai dengan keadaan siswa. Sebelum angket tersebut digunakan untuk mengambil data terlebih dahulu ditelaah secara kualitatif. Selanjutnya angket disebarkan kepada siswa yang diteliti. Tabel. 2 kisi-kisi minat belajar siswa Variabel Indikator Prediktor Item Pertanyaan No. Pertanyaan 1. Minat 1.Perasaan senang 2.Perhatian 3.Rasa ingin tahu 4.Usaha yang 20 dilakukan 2. Metode pembelajaran Peta Konsep 1.Diskusi 2.Tanya Jawab 3.Tugas Untuk mengetahui tinggi rendahnya minat belajar siswa metode yang digunakan adalah dengan teknik persentase yaitu perbandingan menurut Arikunto yang dikutip oleh Kerta. Penilaian terhadap minat siswa dalam penelitian ini menggunakan skala bertingkat dengan rentang nilai 1-4 spesifikasinya sebagai berikut : a. Jika siswa memilih alternatif skor 4 yang digolongkan terbaik baik. b. Jika siswa memilih alternatif skor 3 yang digolongkan baik. c. Jika siswa memilih alternatif skor 2 yang digolongkan cukup baik. d. Jika siswa memilih alternatif skor 1 yang digolongkan kurang baik Selanjutnya hasil tersebut dikonversikan dengan pedoman menurut Suharsimi Arikunto yang dianalisis dengan tabel di bawah ini. Tabel. 3 data minat siswa dalam proses pembelajaran No Soal Skor Minat Kategori 1 2 1 2 Jml skor Skor max 21 Nilai rata-rata Jumlah skor minat setiap siswa Nilai rata-rata = Jumlah siswa Selanjutnya dalam menentukan kategori minat siswa digunakan pedoman skala Likert : 1 90 - 100 = Sangat tinggi 2 75 - 90 = Tinggi 3 50 - 75 = Sedang 4 50 = Rendah b. Data Hasil Belajar Siswa Pengambilan data ini diperoleh dari hasil tes kognitif dengan menjawab soal-soal pada lembar kerja siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Pengambilan data tersebut dilakukan setiap akhir siklus. Pengambilan data ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tabel. 4 data hasil belajar siswa No Nama Soal Skor HB Kategori 1 2 1 2 Nilai rata-rata Jumlah nilai hasil belajar setiap siswa Nilai rata-rata = Jumlah siswa 22 Hasil Belajar Siswa = 100 x maksimum Skor siswa setiap skor Jumlah Pegkategorian untuk analisis data hasil belajar siswa adalah sebagai berikut: Tabel. 5 Pengkategorian Nilai Siswa Nilai Siswa Klasifikasi Nilai 80-100 Sangat baik 66-79 Baik 56-65 Cukup 40-55 Kurang 40 Gagal Sumber dari Arikunto, 2006

H. Indikator Kerja