Model Matematika LANDASAN TEORI

7

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan sebagai landasan teori dalam pembahasan tugas akhir skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta teorema-teorema yaitu sebagai berikut:

A. Model Matematika

Model matematika adalah representasi dan penjelasan mengenai permasalahan dalam dunia nyata ke dalam pernyataan matematik supaya didapatkan suatu solusi. Beberapa jenis-jenis model matematika adalah sebagai berikut : Widowati Sutimin, 2007 a. Model Empiris Model empiris diperoleh dari hasil pengamatan. Gagasan utama pada pendekatan model empiris adalah menjelaskan persamaan matematika yang dapat menghasilkan grafik untuk mencocokkan data. b. Model Simulasi Pada pendekatan model simulasi, program komputer dapat digunakan dalam simulasi suatu model matematika seperti menggunakan Software Maple, Matlab, dll. c. Model Deterministik dan Stokastik Dalam model deterministik, variabel random diabaikan. Model deterministik meliputi penggunaan persamaan atau himpunan persamaan untuk menjelaskan hubungan antara berbagai variabel suatu sistem. Sedangkan model 8 stokastik adalah model matematika dimana gejala-gejala dapat diukur dengan kepastian yang tidak stabil nilainya tidak pasti. Pada model stokastik mengandung distribusi peluang. Proses pemodelan matematika dapat dinyatakan dalam diagram alur Gambar 2.1. berikut : Widowati Sutimin, 2007 Gambar 2.1. Proses Pemodelan Matematika Pemodelan matematika dimulai dari adanya permasalahan pada dunia nyata. Permasalahan pada dunia nyata diharapkan langsung mendapatkan solusi pada dunia nyata itu sendiri, namun jika masih kesulitan maka permasalahan tersebut dibawa ke permasalahan matematika untuk kemudian dibuat beberapa Dunia Nyata Dunia Matematika Problem Dunia Nyata Solusi Dunia Nyata Membuat Asumsi Problem Matematika Interpretasi Solusi Bandingkan Data Formulasi Persamaan Pertidaksamaan Penyelesaian Persamaan Pertidaksamaan 9 asumsi meliputi identifikasi variabel-variabel yang selanjutnya digunakan dalam memformulasikan persamaanpertidakasamaan. Asumsi yang digunakan dalam pembatasan masalah ini digunakan untuk mempelajari masalah tersebut secara sederhana. Cahyono, Edi, 2013. Ketika model diformulasikan maka langkah berikutnya adalah menyelesaikan persamaanpertidaksamaan. Selanjutnya interpretasi solusi, yaitu tahap setelah menyelesaiakan persamaanpertidaksamaan yang bisa dilihat hasilnya menggunakan tabel, grafik, dan lain-lain. Hasil interpretasi solusi kemudian bisa langsung dibawa ke solusi permasalahan nyata, selain itu juga masih bisa dengan membandingkan data. Misalnya, pada waktu membandingkan, mungkin terdapat perbedaan hasil dan model dapat diperbaiki lagi dengan membangun model dari awal.

B. Persamaan Diferensial