16 2.1.7.1 Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to deposit ratio merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Loan to Deposit Ratio LDR adalah
perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak ke Tiga DPK yang dapat dihimpun oleh bank. Ketentuan
Bank Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio antara 80 hingga 110 . Semakin tinggi LDR maka laba semakin meningkat
dengan asumsi bank tersebut dapat menyalurkan kreditnya dengan efektif sehingga dengan meningkatnya laba bank, maka
kinerja bank juga meningkat Bambang Sudiyanto, 2010: 127. Loan to Deposit Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut. LDR = Total Kredit yang diberikan X 100
Dana Pihak Ketiga
2.1.7.2 Capital Adequacy Ratio CAR
Aspek terpenting yang perlu diperhatikan dalam kesehatan perbankan nasional adalah dengan melihat permodalan dari
perbankan itu sendiri. Modal yang dimiliki oleh bank yang berasal dari penjualan saham serta selisih harga saham dengan
nominal saham, cadangan-cadangan, dan hasil pemupukan laba sejak bank berdiri Ismail, 2004: 16.
Capital Adequacy Ratio CAR adalah ratio yang memperhitungkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
Universitas Sumatera Utara
17
mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain. Dengan kata lain CAR merupakan ratio kinerja
bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,
misalnya kredit yang diberikan Bambang Sudianto, 2010: 130. Sesuai ketentuan pemerintah CAR ditahun 1999 minimal haru 8
Kasmir, 2008: 50. Modal
CAR = X 100
ATRM
2.1.7.3 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Ratio BOPO adalah kelompok ratio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan
jalur membandingkan satu terhadap lainnya Dendawijaya, 2005: 199. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan
di Indonesia adalah sebesar 93,52, yang mana hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh bank Indonesia
Ramdany, 2012: 21. Biaya Operasional
BOPO = X 100
Pendapatan Operasional
2.1.7.4 Return on Assets ROA
ROA merupakan salah satu ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Ratio ROA
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
Universitas Sumatera Utara
18
memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan, semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aktiva. Kriteria yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah
bank yang memiliki ratio ROA Return on Asset minimal sebesar 1,5.
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak earning before interest tax EBIT terhadap total
assets. EBIT merupakan pendapatan bersih sebelum bunga dan pajak.Total assets merupakan total asset perusahaan dari awal
tahun dan akhir tahun. Total assets yang lazim digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah dari asset-asset
produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut.
Laba Sebelum Pajak ROA =
X 100 Total Aset
Universitas Sumatera Utara
19 2.2 Peneliatian Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang perbankan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Pratiwi
Prima 2011
Analisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Ratio
CAMELS sebagai Alat untuk Memprediksi Kondisi Finansial
Distress Bank Umum yang Terdaftar di BEI.
Independen: CAR,
KAPI, Good
Corporate Governance
GCG, NIM,
BOPO, LDR
Dependen: Gejala
Financial Distress
GFD Dari pengujian Uji F
secara simultan keenam variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap Gejala
Financial Distress sebagai variabel
dependennya. Dari pengujian Uji t
menunjukkan bahwa CAR, KAPI, dan BOPO
tidak berpengaruh signifikan terhadap
GFD. Sedangkan GCG, NIM, dan LDR
berpengaruh signifikan terhadap GFD.
2 Netty I
Siregar 2010
Pengaruh LDR, NPL, ROA, dan BOPO terhadap Kecukupan
Modal Perbankan Pada Bank yang Terdaftar di BEI.
Independen: LDR, NPL,
ROA, BOPO
Dependen: CAR
Dari pengujian uji F menunjukkan secara
simultan LDR, NPL, ROA, dan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap CAR.
Dari pengujian uji t yang dilakukan menunjukkan
secara parsial LDR, NPL dan BOPO tidak
berpengaruh signifikan terhadap CAR.
Sedangkan ROA secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap CAR
3 Riza Ayu
Ramdany 2012
Analisi Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Operational
Efficiency, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset
Pada Bank BUMN
yang terdaftar di BEI tahun 2008-
Independen: CAR,
BOPO, LDR
Dependen: ROA
Dari pengujian Uji F menunjukkan secara
simultan CAR, BOPO dan LDR berpengaruh
terhadap ROA. Dari pengujian Uji t
Universitas Sumatera Utara
20
2011 menunjukkan bahwa
secara parsial CAR dan LDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4 Bambang
Sudiyanto 2010
Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR
terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2005-2008.
Independen: DPK,
BOPO, CAR, dan
LDR Dependen:
ROA. Dari pengujian Uji F
menunjukkan bahwa secara simultan variabel
DPK, BOPO, CAR dan LDR berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
Dari pengujian Uji t menunjukkan secara
parsial DPK, BOPO, dan CAR berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan
variabel LDR secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Sumber: diolah penulis
2.3 Kerangka Konseptual