Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data Pengujian Secara Parsial Uji t

25 Perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel menggunakan purposive sampling mempunyai kriteria sebagai berikut : a. Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2008, 2009, 2010 dan 2011. b. Perusahaan yang tidak delisting dari Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2011 c. Perusahaan perbankan yang tersedia laporan keuangan perusahaan tahunannya secara lengkap selama 4 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2008-2011. d. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti. e. Laporan keuangan sampel adalah laporan keuangan yang menggunakan mata uang Rupiah Indonesia. Berdasarkan kriteria tersebut, maka didapat sampel perusahaan berjumlah 4 perusahaan, dengan 4 tahun pengamatan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data. Menurut Umar 2003:60, “data sekunder merupakan data primer yang telah diola lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”. Universitas Sumatera Utara 26 Data sekunder untuk penelitian ini diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id berupa laporan keuangan yang dipublikasikan.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua titik. Pertama, studi pustaka yaitu melalui jurnal akuntansi atau buletin akuntansi, buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, dan dokumenter hasil penelitian terdahulu sebagai referensi. Kedua, teknik pengumpulan data dari basis data yang diperoleh melalui internet dengan mendownload data yang dibutuhkan melalui website www.idx.co.id berupa laporan keuangan.

3.6 Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau sesuatu yang menjadi titik perhatian. Variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari nilai variabel lain Y dan variabel independen bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain X. 1. Variabel Independen atau bebas X, adalah variabel yang menjadi sebab timbulnya, berubahnya variabel dependen Sugiyono, 2006:3. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.

3.6.1 Loan to Deposit Ratio

Rasio anatara jumlah kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun BPR. Ratio ini juga sebagai ratio likuiditas untuk mengukur kemampuan bank untuk memenuhi Universitas Sumatera Utara 27 kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Loan to Defosit Ratio LDR. Rumus Loan to Defosit Ratio. Kredit yang diberikan LDR = X 100 Total Dana Pihak Ketiga

3.6.2 Capital Adequacy Ratio

Rasio Solvabilitas mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Rasio solvabilitas yang dignakan yaitu Capital Adequacy Ratio. CAR diukur dengan membagi modal dengan aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Rumus Capital Adequacy Ratio. Modal CAR = X 100 ATRM

3.6.3 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO

Rasio Rentabilitas Profitabilitas mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama satu periode tertentu. Rasio rentabilitasprofitabilitas yang digunaklan dalam penelitian ini yaitu rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO. Rumus BOPO. Biaya Operasional BOPO = X 100 Pendapatan Operasional Universitas Sumatera Utara 28 2. Variabel Dependen atau terikat Y, adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen atau terikat yang digunakan pada penelitian ini adalah Return on Asset ROA yang merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan. Rumus ROA: Laba Sebelum Pajak ROA = X 100 Total Aset Universitas Sumatera Utara 29 Tabel 3.2 Identifikasi dan Defenisi Operasional Variabel No Indikator Defenisi Pengukuran Skala Pengukuran Variabel Dependen 1 ROA Y Perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak EBIT dengan total aktiva yang di miliki perusahaan. Laba Sebelum Pajak ROA= X 100 Total Aset Ratio Variabel Independen 2 LDR X1 Rasio antara jumlah kredit yang disalurkan dengan dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun BPR. Kredit yang diberikan LDR= X 100 Total Dana Pihak Ketiga Ratio 3 CAR X2 Ratio yang membagi modal dengan aktiva tertimbang menurut resiko ATMR. Modal CAR = X 100 ATMR Ratio 4 BOPO X3 Mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama satu periode tertentu. Biaya Operasi BOPO = X 100 Pendapatan Operasi Ratio Universitas Sumatera Utara 30 3.7 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Analisis data kuantitatif adalah bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklasifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu, untuk mempermudah dalam menganalisis dengan menggunakan program SPSS 17 for windows. Adapun alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi bergandadengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu. Untuk mengetahui pengaruh LDR, CAR, dan BOPO terhadap ROA maka langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam melaksanakan pengujian dengan analisis multivariate atau disebut juga dengan pengujian asumsi klasik, peneliti juga harus melakukan pengujian atas data yang digunakan untuk menghindari atau mengurangi bias atas hasil penelitian yang diperoleh. Pengujian asumsi klasik ini terdiri dari pengujian normalitas data, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokolerasi Erlina, 2011: 98. a. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual Universitas Sumatera Utara 31 mengikuti distribusi normal. Jika asumsi itu dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji grafik dan uji satistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.

1. Analisa Grafik

Untuk melakukan pengujian normalitas dengan analisa grafik dapat dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati. Secara visual kelihatan normal, padahal secara statistic bisa sebaliknya. Oleh sebab itu disamping dengan uji grafik juga dilakukan uji statistik. Dalam penelitian ini, uji statistic yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov. b. Uji Multikolinearitas Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya kolerasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara Universitas Sumatera Utara 32 variabel independen. Uji multikolinieritas pada penelitian dilakukan dengan matriks kolerasi. Pengujian ada tidaknya gejala multikolinearitas dilakukan dengan memperhatikan nilai matriks kolerasi yang dihasilkan pada saat pengolahan data serta nilai VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance- nya. Apabila nilai matriks korelasi tidak ada yang lebih besar dari 0,5 maka dapat dikatakan data yang akan dianalisis terlepas dari gejala multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya multikolineriaritas juga dapat dilihat dari besaran VIF dan Tolerance, Model regresi yang bebas multikolinearitas adalah : Mempunyai nilai VIF di bawah 10 dan Mempunyai angka tolerance di atas 0,1. Erlina,2011 :103 c. Uji Heterokedasitas Salah satu asumsi yang penting dari model regresi linear adalah varian residual bersifat homokedastisitas atau bersifat konstan. Umumnya heterokedasitas sering terjadi pada model yang menggunakan data cross section silang waktu dari pada data time series runtut waktu. Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residul dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut Universitas Sumatera Utara 33 Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Erlina, 2011: 105. d. Uji Autokorelasi Bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier berganda terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residualperiode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi Erlina, 2011: 106.

3.7.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial Uji t dan penyajian secara simultan Uji F.

a. Pengujian Secara Parsial Uji t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara parsial variabel bebas LDR X1, CAR X2 dan BOPO X3 berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat ROA Y. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan uji dua arah dengan hipotesis sebagai berikut: a. Ho = b1 = 0, artinya tidak ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebasindependen terhadap variabel terikat dependen. b. Ho = b1 ≠ 0, artinya ada pengaruh secara signifikan dari variabel bebas independen terhadap variabel terikat dependen. Untuk menilai t hitung digunakan rumus : Universitas Sumatera Utara 34 Koefision regresi b 1 t hitung = Standar deviasi b 1 Kriteria pengujian yang digunakan sebagai berikut : 1. Ho diterima apabila t hitung t tabel. Artinya variabel bebas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. 2. Ha diterima apabila t hitung t tabel. Artinya variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Bersamaan dengan itu untuk melakukakan perhitungan menggunakan software SPSS, maka pengambilan kesimpulannya sebagai berikutSugiyono, 2004:80: Jika : Nilai sig. α. 0,05 → Ho ditolak, artinya signifikan, dan Nilai sig. α. 0,05 → Ho diterima, artinya tidak signifikan.

b. Pengujian Secara Simultan Uji F

Dokumen yang terkait

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 62 107

Pengaruh capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), inflasi, dan kurs terhadap loan to deposit ratio (LDR) pada bank umum

1 5 120

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

Pengaruh Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, Non Performing Loan, Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, dan Net Interest Margin terhadap Return on Asset pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia

0 14 107

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RASIO Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Biaya Operasional Pendapatan operasional (BOPO) Terhadap return on asset (ROA) (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 201

0 2 8

PENGARUH LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR) DAN RASIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Biaya Operasional Pendapatan operasional (BOPO) Terhadap return on asset (ROA) (Studi Pada Perusahaan Perbankan

0 3 16

PENDAHULUAN Pengaruh Loan To Deposit Ratio (LDR) Dan Rasio Biaya Operasional Pendapatan operasional (BOPO) Terhadap return on asset (ROA) (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013).

0 5 6

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO, NON PERFORMING LOAN DAN BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 101

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN INTEREST RISK RATIO TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 116