6 1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dalam penelitian ini Penulis merumuskan masalah sebagai dasar kajian penelitian yang
dilakukan sebagai berikut: 1. Apakah LDR berpengaruh Signifikan terhadap ROA pada Bank BUMN
periode tahun 2008 – 2011? 2. Apakah CAR berpengaruh Signifikan terhadap ROA pada Bank BUMN
periode tahun 2008 – 2011? 3. Apakah BOPO berpengaruh Signifikan terhadap ROA pada Bank BUMN
periode tahun 2008 – 2011? 4. Apakah LDR, CAR, BOPO berpengaruh secara bersama-sama simultan
terhadap ROA pada Bank BUMN periode tahun 2008-2011?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari Loan to Deposit Ratio LDR, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Biaya Operasional
terhadap Pendapatan Operasional BOPO pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari tahun 2008-2011.
1.4 Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini adapun manfaat yang diharapkan antara lain: 1. Bagi manajemen dan investor untuk mengetahui bagaimana cara menilai
kinerja perbankan secara sehat sebagai tempat untuk berinvestasi yang dapat menguntungkan dan untuk memberikan kenyamanan atas kelayakan
Universitas Sumatera Utara
7
berinvestasi yang sesuai dan memberikan manfaat yang sesuai dengan yang diharapkan.
2. Bagi masyarakat umum dan nasabah dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk memilih dan menilai faktor-faktor yang berkaitan
dengan penyediaan jasa dan juga sebagai pemberi pelayanan simpan pinjam dalam penyaluran dana kemasyarakat.
3. Bagi civitas akademika agar dapat membantu sebagai pedoman untuk menjadi referensi dan keperluan lainnya untuk melakukan kegiatan sejenis
dimasa yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara
8 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis
2.1.1 Pengertian Bank
Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah “
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak Kasmir, 2008: 25.”
Dari pengertian diatas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, “artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan Kasmir,
2008,25-26.” Pengertian bank yang terdapat dalam PSAK Nomor 31 dalam standart
Akuntansi Keuangan 2000:1, yaitu : “bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan financial intermediary antara pihak-
pihak yang memiliki kelebihan dana surplus unit dengan pihak-pihak yang memerlukan dana deficit unit, serta sebagai lembaga yang berfungsi
memperlancar lalu lintas pembayaran.”
Universitas Sumatera Utara
9
Dari uraian pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan tahap perkembangan
bank itu sendiri. Kedua, bank pada umumnya menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat, memberikan kredit, baik yang bersumber dari
dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli baru. Bank juga memberikan jasa-jasa dalam
lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
2.1.2 Fungsi Bank
Bank memiliki tiga fungsi utama yaitu pertama, melakukan aktivitas dalam penghimpunan dana kepada masyarakat luas yang dikenal dengan
istilah didunia perbankan adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah “mengumpulkan atau mencari dana dengan cara
membeli dari masyarakat luas Kasmir, 2008: 26.” Kedua, aktivitas penyalur dana kepada pihak yang membutuhkan dana lending. Penyaluran dana yang
dilakukan oleh bank sebagian besar dalam bentuk kredit pinjaman. Ketiga, aktivitas bank dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat
services. Pelayanan jasa bank merupakan aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank baik jasa bank dalam negeri maupun jasa bank luar
negeri. Dari ketiga fungsi bank tersebut, bank dapat mengembangkan dalam berbagai macam produk bank, yaitu produk bank yang terkait dengan
penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa Ismail,2009: 12- 14.
Universitas Sumatera Utara
10 2.1.3 Jenis-jenis Bank
Adapun jenis-jenis bank dapat ditinjau dari dari berbagai segi menurut Dahlan Siamat, 2005:47-48 antara lain:
1. Segi Fungsi Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis
perbankan terdiri dari: a. Bank Umum
b. Bank Perkreditan Rakyat
2. Segi Kepemilikan Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang
memiliki bank tersebut. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya sebagai berikut.
a. Bank Persero Bank Pemerintah b. Bank milik Swasta Nasional
c. Bank milik Koperasi Daerah d. Bank Asing
e. Bank Campuran
3. Segi Cara Menentukan Harga Dari segi cara menentukan harga baik harga jual dan beli bank
dibagi dalam dua kelompok yaitu: a. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional
b. Bank yang berdasarkan prinsip syariah
4. Segi Status Dari segi status bank dilihat dari segi kemampuannya dalam
melayani masyarakat baik jumlah produk, modal, maupun kualitas pelayanannya. Adapun bank yang termasuk didalamnya yaitu:
a. Bank devisa foreign exchange bank b. Bank non devisa non foreign exchange bank
5. Segi Jenis Kantor Dari segi jenis kantornya bank dapat dilihat sebagai berikut.
a. Kantor Pusat b. Kantor Cabang
c. Kantor Cabang Pembantu d. Kantor Kas
e. Kantor Perwakilan f. Kantor Wilayah
Universitas Sumatera Utara
11 2.1.4 Kegiatan- kegiatan Bank
Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan yang berarti aktivitas perbankan saling berkaitan dalam bidang keuangan. Kegiatan
sederhana bank adalah “menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana kepada masyarakat umum Kasmir,2008: 42.”
Adapun kegiatan-kegiatan perbankan yang ada di Indonesia dewasa ini adalah sebagai berikut Kasmir, 2008: 43-45.
1. Kegiatan-kegiatan Bank Umum a. Menghimpun dana dari masyarakat Funding dalam bentuk:
1. Simpanan Giro 2. Simpanan Tabungan
3. Simpanan Deposit
b. Menyalurkan dana ke masyarakat Lending dalam bentuk: 1. Transfer
2. Inkaso 3. Kliring
4. Safe Deposit Box 5. Bank Card
6. Bank Notes 7. Bank Garansi
8. Referensi Bank 9. Bank Draf
10. Letter of Credit 11. Cek Wisata
12. Jual-beli surat berharga 13. Menerima setoran-setoran
14. Melayani pembayaran-pembayaran 15. dan jasa-jasa lainnya.
2. Kegiatan-kegiatan Bank Perkreditan Rakyat a. Menghimpun dana dalam bentuk:
1 Simpanan tabungan 2 Simpanan deposit
b. Menyalurkan dana dalam bentuk: 1 Kredit investasi
2 Kredit Modal Kerja 3 Kredit Perdagangan
c. Larangan-larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat adalah sebagai berikut:
1 Menerima Simpanan Giro
Universitas Sumatera Utara
12
2 Mengikuti Kliring 3 Melakukan Kegiatan Valuta Asing
4 Melakukan Kegiatan Perasuransian
2.1.5 Sumber-sumber Dana Bank
Yang dimaksud dengan sumber-sumber dana bank adalah “usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai operasinya.” Hal ini sesuai
dengan fungsinya bahwa bank adalah “lembaga keuangan dimana kegiatan sehari-harinya adalah dalam bidang jual beli uang Kasmir, 2008: 65.”
Dana untuk membiayai operasinya dapat diperileh dari berbagai sumber. Perolehan dana ini tergantung bank itu sendiri apakah secara pinjaman
titipanmdari masyarakat atau dari lembaga lainnya. Di samping itu, untuk membiayai operasinya dana dapat pula diperoleh dengan modal sendiri,
dengan mengeluarkan atau menjual saham. Pereolehan dana disesuaikan pula dengan tujuan dari penggunaan dana tersebut.
Adapun sumber-sumber dana bank tersebut menurut Kasmir 2008:66 adalah sebagai berikut.
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri terdiri dari, setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba bank yang belum
dibagi. Keuntungan dari sumber dana sendiri adalah tidak perlu membayar bunga
yang relatif lebih besar daripada jika meminjam ke lembaga lain. 2. Dana yang berasal dari masyarakat luas terdiri dari, simpanan giro,
simpanan tabungan, dan simpanan deposit.
Universitas Sumatera Utara
13
3. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya terdiri dari, kredit likuiditas dari Bank Indonesia, pinjaman antarbank call money, pinjaman dari
bank-bank luar negeri, dan Surat Berharga Pasar Uang SBPU.
2.1.6 Laporan Keuangan Bank
Menurut Kasmir 2008:7 secara sederhana pengertian laporan keuangan adalah “laporan yang menunjukkan kondisi keuangan. Dalam hal ini suatu
kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode periode tertentu.” Laporan keuangan lebih mengarah pada penggunaan untuk
menganalisis maka pembuatan pencatatan keuangan harus benar-benar nyata apa adanya.
Dalam buku analisis laporan keuangan Kasmir, 2008:6 bahwa dalam praktiknya laporan keuangan oleh perusahaan tidak dibuat secara
semrampangan atau sembarangan, tetapi harus dibuat dan disusun sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Hal ini agar laporan keuangan bank
dapat diabaca dan dimengerti. Untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak, laporan keuangan bank
harus disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan SAK. Komponen Laporan keuangan yang lengkap menurut IAI, 2007 terdiri dari :
1. Neraca 2. Laporan Komitmen dan Kontinjensi
3. Laporan Laba Rugi 4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Universitas Sumatera Utara
14 2.1.7 Analisis Ratio Keuangan
Analisis ratio keuangan bank merupakan penyedia pengukuran relatif terhadap kondisi dan kinerja perusahaan yang akan mengajukan aplikasi
kredit kepada sebuah bisnis perbankan. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan mathematical
relationship antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan mengunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau
memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut
dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar.
Rasio keuangan perbankan yang sering diumumkan di dalam neraca publikasi biasanya meliputi rasio permodalan yaitu CAR, Aktiva Produktif
yaitu Aktiva Produktif Bermasalah, NPL, PPAP terhadap Aktiva Produktif dan Pemenuhan PPAP; rasio rentabilitas yaitu ROA, Return On Equity
ROE, Net Interest Margin NIM, Beban Operasional Termasuk Beban Bunga dan Beban PPAP serta Beban Penyisihan Aktiva Lain-lain Dibagi
Pendapatan Operasional termasuk Pendapatan Bunga BOPO ; rasio Likuiditas yaitu Cash Ratio dan LDR Kasmir, 2008:49-53.
Agar laporan ini dapat analisis, maka analis keuangan dapat melakukan pengukuran-pengukuran dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang
sesuai dengan standar yang berlaku berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
15
1. Ratio Likuiditas. Ratio ini berguna untuk mengetahui berapa kemampuan suatu manajemen bisnis perbankan dalam melunasi utang-utang jangka
pendek yang dilakukan perusahaan itu dengan aktiva jangka pendek yang dimilikinya Sastradipoera, 2004:175. Yang dianalisis dalam ratio ini
adalah ratio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva dan ratio kredit terhadap dana yang diterima seperti KLBI, giro, tabungan, deposito, dan
lain-lain Kasmir, 2008: 51-52. 2. Ratio Rentabilitas. Ratio ini merupakan ukuran kemampuan bank dalam
meningkatkan labanya, apakah setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan.
Bank yang diukur secara rentabilitas terus meningkat dengan melihat penilaian pada ratio laba terhadap Total Aset ROA dan perbandingan
Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO Kasmir, 2008:52.
3. Ratio Solvabilitas. Ratio ini berguna untuk mengetahui kemampuan suatu perusahaan dalam mengukur sampai seberapa jauh aktiva bisnis perbankan
dibiayai oleh utang-utannya Sastradipoera, 2004:176. Yang dinilai dari ratio ini permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyedia
modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR Capital Adequacy Ratio yang telah ditetapkan BI. Perbandingan ratio tersebut
adalah ratio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko AMTR dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8
Kasmir, 2008: 50.
Universitas Sumatera Utara
16 2.1.7.1 Loan to Deposit Ratio LDR
Loan to deposit ratio merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Loan to Deposit Ratio LDR adalah
perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak ke Tiga DPK yang dapat dihimpun oleh bank. Ketentuan
Bank Indonesia tentang Loan to Deposit Ratio antara 80 hingga 110 . Semakin tinggi LDR maka laba semakin meningkat
dengan asumsi bank tersebut dapat menyalurkan kreditnya dengan efektif sehingga dengan meningkatnya laba bank, maka
kinerja bank juga meningkat Bambang Sudiyanto, 2010: 127. Loan to Deposit Ratio dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut. LDR = Total Kredit yang diberikan X 100
Dana Pihak Ketiga
2.1.7.2 Capital Adequacy Ratio CAR
Aspek terpenting yang perlu diperhatikan dalam kesehatan perbankan nasional adalah dengan melihat permodalan dari
perbankan itu sendiri. Modal yang dimiliki oleh bank yang berasal dari penjualan saham serta selisih harga saham dengan
nominal saham, cadangan-cadangan, dan hasil pemupukan laba sejak bank berdiri Ismail, 2004: 16.
Capital Adequacy Ratio CAR adalah ratio yang memperhitungkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
Universitas Sumatera Utara
17
mengandung resiko kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain. Dengan kata lain CAR merupakan ratio kinerja
bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko,
misalnya kredit yang diberikan Bambang Sudianto, 2010: 130. Sesuai ketentuan pemerintah CAR ditahun 1999 minimal haru 8
Kasmir, 2008: 50. Modal
CAR = X 100
ATRM
2.1.7.3 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional BOPO
Ratio BOPO adalah kelompok ratio yang mengukur efisiensi dan efektivitas operasional suatu perusahaan dengan
jalur membandingkan satu terhadap lainnya Dendawijaya, 2005: 199. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir oleh perbankan
di Indonesia adalah sebesar 93,52, yang mana hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh bank Indonesia
Ramdany, 2012: 21. Biaya Operasional
BOPO = X 100
Pendapatan Operasional
2.1.7.4 Return on Assets ROA
ROA merupakan salah satu ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Ratio ROA
digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam
Universitas Sumatera Utara
18
memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan, semakin besar ROA semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank
tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aktiva. Kriteria yang dikeluarkan Bank Indonesia untuk sebuah
bank yang memiliki ratio ROA Return on Asset minimal sebesar 1,5.
ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara laba sebelum pajak earning before interest tax EBIT terhadap total
assets. EBIT merupakan pendapatan bersih sebelum bunga dan pajak.Total assets merupakan total asset perusahaan dari awal
tahun dan akhir tahun. Total assets yang lazim digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah dari asset-asset
produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga. ROA dapat dirumuskan sebagai berikut.
Laba Sebelum Pajak ROA =
X 100 Total Aset
Universitas Sumatera Utara
19 2.2 Peneliatian Terdahulu
Berikut adalah penelitian terdahulu yang perbankan sebagai berikut.
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti Tahun
Judul Variabel
Penelitian Hasil Penelitian
1 Pratiwi
Prima 2011
Analisis Laporan Keuangan dengan menggunakan Ratio
CAMELS sebagai Alat untuk Memprediksi Kondisi Finansial
Distress Bank Umum yang Terdaftar di BEI.
Independen: CAR,
KAPI, Good
Corporate Governance
GCG, NIM,
BOPO, LDR
Dependen: Gejala
Financial Distress
GFD Dari pengujian Uji F
secara simultan keenam variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap Gejala
Financial Distress sebagai variabel
dependennya. Dari pengujian Uji t
menunjukkan bahwa CAR, KAPI, dan BOPO
tidak berpengaruh signifikan terhadap
GFD. Sedangkan GCG, NIM, dan LDR
berpengaruh signifikan terhadap GFD.
2 Netty I
Siregar 2010
Pengaruh LDR, NPL, ROA, dan BOPO terhadap Kecukupan
Modal Perbankan Pada Bank yang Terdaftar di BEI.
Independen: LDR, NPL,
ROA, BOPO
Dependen: CAR
Dari pengujian uji F menunjukkan secara
simultan LDR, NPL, ROA, dan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap CAR.
Dari pengujian uji t yang dilakukan menunjukkan
secara parsial LDR, NPL dan BOPO tidak
berpengaruh signifikan terhadap CAR.
Sedangkan ROA secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap CAR
3 Riza Ayu
Ramdany 2012
Analisi Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Operational
Efficiency, dan Loan to Deposit Ratio terhadap Return on Asset
Pada Bank BUMN
yang terdaftar di BEI tahun 2008-
Independen: CAR,
BOPO, LDR
Dependen: ROA
Dari pengujian Uji F menunjukkan secara
simultan CAR, BOPO dan LDR berpengaruh
terhadap ROA. Dari pengujian Uji t
Universitas Sumatera Utara
20
2011 menunjukkan bahwa
secara parsial CAR dan LDR tidak berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan BOPO
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
4 Bambang
Sudiyanto 2010
Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, BOPO, CAR dan LDR
terhadap Kinerja Keuangan pada Sektor Perbankan yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia BEI Periode 2005-2008.
Independen: DPK,
BOPO, CAR, dan
LDR Dependen:
ROA. Dari pengujian Uji F
menunjukkan bahwa secara simultan variabel
DPK, BOPO, CAR dan LDR berpengaruh
signifikan terhadap ROA.
Dari pengujian Uji t menunjukkan secara
parsial DPK, BOPO, dan CAR berpengaruh
signifikan terhadap ROA. Sedangkan
variabel LDR secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA.
Sumber: diolah penulis
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual dari penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Universitas Sumatera Utara
21
Variabel Independen
Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
LDR merupakan salah satu indikator kesehatan likuiditas bank. Ratio ini menggambarkan kemampuan membayar kembali penarikan yang dilakukan
nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditas bank. Dengan dana kredit yang diberikan bank biasanya masyarakat
menggunakannya sebagai modal dalam pengembangan usaha. Hal ini berhubungan dengan ratio kecukupan modal atau CAR yang juga sebagai
indikator menilai kesehatan bank sehingga masyarakat percaya kepada perbankan untuk menghimpun dana pada bank tersebut.
Dengan begitu kaitannya dengan biaya operational terhadap pendapatan operasional dapat mengukur efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan
perbankan dalam kegiatan aktivitas pembiayaan dan perdapatan bank tersebut.
Loan to Deposit Ratio LDR X1
Capital Adequacy Ratio CAR X2
Biaya Operational terhadap Pendapatan Operasional BOPO
X3 Return on Asset
ROA Y
Universitas Sumatera Utara
22 2.4
Hipotesis
H 1 : LDR berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011.
H 2 : CAR berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011.
H 3: BOPO berpengaruh Signifikan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011.
H 4 : LDR, CAR, BOPO berpengaruh secara bersama-sama simultan terhadap ROA Bank BUMN periode tahun 2008-2011.
Universitas Sumatera Utara
23 BAB III
METODE PENELITIAN 3.1
Desain Penelitian
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder untuk semua variabel yaitu ROA dan data rasio-rasio keuangan masing-masing perusahaan
perbankan yaitu LDR, CAR, dan BOPO. Data sekunder ini diperoleh dengan metode pengamatan rasio-rasio keuangan, data Statistik Perbankan Indonesia dan
laporan keuangan triwulan dari Bank BUMN di Indonesia periode 2008-2011 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian