Akuntansi Penghentian Aset Tetap

Beberapa kemungkinan hasil penilaian yang dilakukan oleh appraisal company : a Penilaian lebih rendah devaluation Penilaian lebih rendah terjadi jika hasil penilaian ternyata lebih rendah dari nilai buku. Apabila hal itu terjadi maka akan mempengaruhi perkiraan aset dan akumulasi penyusutan. Penurunan ini dicatat dalam laporan keuangan sebagai pos khusus yang timbul dari perubahan kebijaksanaan akuntansi extraordinary item. b Penilaia lebih tinggi appreciation Jika nilai revaluasi lebih tinggi dari nilai cost maka akan mempengaruhi perkiraan aset tetap dan dampaknya akan menambah perkiraan modal. Karena kenaikan perkiraan modal ini sebenarnya belum direalisasi maka harus dilaporkan sebagai pos appraisal capital.

5. Akuntansi Penghentian Aset Tetap

Aset tetap yang tidak lagi berguna bisa dibuang, dijual atau ditukar tambah dengan aset tetap lainnya. Rincian ayat jurnal untuk mencatat pelepasan aset tetap dapat bervariasi. Namun, dalam semua kasus, nilai buku aset harus dihapus dari akun, yang dilakukan dengan mendebit akun akumulasi penyusutan aset yang terkait sebesar Universitas Sumatera Utara saldonya pada tanggal pelepasan dan mengkredit akun aset sebesar biaya atau harga perolehannya. Aset tetap tidak boleh dihapus dari akun hanya karena aset tersebut telah disusutkan secara penuh. Jika aset masih digunakan oleh perusahaan, maka biaya dan akumulasi penyusutan harus tetap tercatat dalam buku besar. Hal ini ditujukan untuk mempertahankan pertanggunggugatan bagi aset tersebut dalam buku besar. Jika nilai buku dari aset dihapuskan dari buku besar, tidak akan ada lagi bukti mengenai eksistensi dari aset. Selain itu, data-data biaya dan akumlasi penyusutan aset biasanya dibutuhkan untuk pelaporan pajak properti dan pajak penghasilan. Penghentian Aset tetap ini dapat dilakukan dengan beberapa cara , yaitu : • Pembuangan Aset Tetap Jika aset tetap tidak berguna lagi bagi perusahaan serta tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar, maka aset tersebut akan dibuang. Jika suatu aset belum disusutkan sepenuhnya, maka penyusutan harus terlebih dahulu dicatat sebelum aset dibuang dan dihapus dari catatan akuntansi. Kerugian dari pembuangan aset tetap merupakan pos non-operasi dan biasanya dilaporkan dalam seksi beban lainnya pada laporan laba rugi. • Penjualan Aset Tetap Universitas Sumatera Utara Ayat jurnal untuk mencatat penjualan aset tetap serupa dengan ayat jurnal pada pembangunan aset. Jika harga jual lebih tinggi dari nilai buku aset, maka transaksi tersebut menghasilkan laba. Jika harga jual lebih rendah dari nilai buku, maka transaksi tersebut menimbulkan kerugian. • Pertukaran Aset tetap yang sejenis Seringkali peralatan lama ditukar dengan yang baru, yang memiliki kegunaan sama. Dalam kasus semacam ini, pembeli menerima peralatan lama yang dimaksud dari penjual. Jumlah ini, yang dinamakan dengan nilai tukar tambah trade in allowance mungkin lebih tinggi atau lebih rendah daripada nilai buku peralatan lama. Saldo yang tersisa –jumlah yang terutan- dapat dibayarkan secara tunai atau suatu kewajiban dicatat. Selisih ini biasanya dinamakan dengan sisa yang terutang boot, yang merupakan nama pajaknya. Hal ini didasarkan pada teori bahwa pendapatan berasal dari produksi dan penjualan barang yang dibuat dengan memanfaatkan aset tetap, bukan dari pertukaran aset tetap yang serupa. Jika nilai tukar tambah melebihi nilai buku aset lama yang ditukarkan dan tidak ada keuntungan yang diakui, maka biaya atau harga pokok Universitas Sumatera Utara yang dicatat untuk aset baru dapat ditentukan dengan salah satu dari dua cara sebagai berikut :  Biaya aset baru = Harga aset baru – Keuntungan yang tidak diakui Atau  Biaya aset baru = Kas yang dibayarkan + Nilai buku aset lama Penjelasan mengenai keuntungan dan kerugian atas pertukaran aset tetap yang sejenis dapat dilihat pada hal.24.

6. Penyajian dan Pengungkapan Aset Tetap dalam Laporan