Kegiatan Guru UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN PAIKEM PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NONELEKTROLIT

2 Kegiatan Kelompok

Hasil observasi kegiatan kelompok pada kelas X-2 SMA Muhammadiyah 2 klaten dapat diketahui dari Tabel 6. Tabel 6. Simpulan Observasi Kegiatan Kelompok di Kelas X-2 SMA Muhammadiyah 2 klaten pada Siklus I No. Simpulan Observasi Banyak nya Siswa Jumlah Siswa yang Terlibat Persentase 2.1. Seluruh siswa dalam kelompok aktif bekerjasama dalam mengerjakan tugas kelompok. 27 8 40 2.2. Siswa dalam kelompok saling berdiskusi apabila mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas atau memahami materi pelajaran. 27 17 63 2.3. Semua siswa dalam kelompok bertanggungjawab terhadap bagian tugasnya masing-masing. 27 9 33 2.4. Semua siswa dalam kelompok mengerjakan tugas tepat waktu. 27 5 18

3. Kegiatan Guru

Kegiatan guru selama mengajar kelas X-2 SMA Muhammadiyah 2 Klaten pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dapat diamati hasil observasinya melalui Tabel 7. Tabel 7. Simpulan Observasi Kegiatan Guru selama Mengajar Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Siswa Kelas X-2 pada Siklus I No. Simpulan Observasi Persentase 3.1. Guru telah membuat rencana pelaksanaan pembelajaran. 100 3.2. Guru telah dapat menciptakan situasi dan kondisi yang menyenangkan pada saat pembelajaran. 75 3.3. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan pemahaman konsep yang diterangkan. 100 3.4. Guru memberikan latihan soal relevan dengan materi yang disajikan. 100 Tabel 7. lebih diperjelas melalui perinciannya pada Lampiran 38.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif STAD dalam pelaksanaan tindakan I, keaktifan siswanya sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari interaksi antar siswa dalam kelompok maupun interaksi siswa antar kelompok serta interaksi siswa dengan guru terlihat cukup baik pada saat proses pembelajaran. Siswa berani bertanya hal-hal yang belum mereka pahami mengenai materi pelajaran kepada siswa satu kelompok maupun kepada guru. Hasil analisis dan refleksi tindakan I berupa tes siklus I dan penilaian afektif. Adapun hasil tes siklus I dapat diketahui melalui Gambar 7 dan perinciannya terdapat pada Lampiran 11. 70 44 22 77 74 70 74 70 70 74 62 51 44 85 66 62 81 62 22 40 10 20 30 40 50 60 70 80 90 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Indikator Kompetensi P re s e n ta s e Siklus I Gambar 7. Histogram hasil Tes Siklus I pada Materi Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Kelas X-2 SMA Muhammadiyah 2 Klaten. No. Simpulan Observasi Persentase 3.6 Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang paling solid dan prestasinya bagus. - 3.7. Guru menumbuhkan tanggungjawab kepada siswa dalam belajar maupun penyelesaian tugas kelompok. 67 3.8. Guru memberikan penekanan pada hal-hal yang penting selama pelajaran maupun pada akhir pelajaran. 100 3.9. Guru menyampaikan materi dengan jelas. 75 3.10. Guru memberikan bimbingan belajar yang minimal tetapi dapat menumbuhkan proses belajar siswa lebih terarah. 100 3.11. Guru menumbuhkan semangat kerjasama siswa dalam belajar. 67 71 68 73 69 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 1 2 3 4 INDIKATOR KOMPETENSI R A T A -R A T A P E R S E N T A S E K E T E R C A P A IA N RATA-RATA PERSENTASE KETERCAPAIAN Gambar 8. Histogram hasil Penilaian Aspek Afektif terhadap Siswa Kelas X-2 SMA Muhammadiyah 2 klaten. Selain Aspek kognitif dan Aspek afektif yang dinilai dalam pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit, Aspek psikomotor juga dilakukan penilaian. Aspek psikomotor dalam pembelajaran kimia berkaitan dengan ketrampilan siswa terutama dalam kegiatan praktik. Pada pembelajaran untuk pokok bahasan Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dilakukan dengan uji elektrolit. Dalam hal ini, selain dilakukan penilaian kinerja siswa juga kualitas pelaksanaan aspek ketrampilan yang dilakukan siswa menemukan masalah dan solusi melalui unjuk kerja lapangan yang mereka lakukan di laboratorium dan melalui diskusi kelompok. Nilai psikomotor merupakan penilaian tentang unjuk kerja siswa dalam melaksanakan praktikum. Dari hasil data yang diperoleh bahwa presentase siswa yang mendapat nilai 3, 2, dan 1 berturut-turut adalah sebesar 50 , 32 , 17 untuk aspek khusus dan presentase siswa yang mendapat nilai 3, 2, dan 1 berturut- turut adalah sebesar 57 , 34 , 16 untuk aspek umum. Adapun rincian hasil penilaian dari masing-masing indikator kompetensi dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8.Hasil Observasi Psikomotor Siswa Siklus I ASPEK KHUSUS Presentase Pencapaian Skor No Aspek yang dinilai 1 2 3 1 Cara merangkai alat uji elektrolit 7.4 59.2 33.3 2 Cara mengganti larutan 26 55 19 3 Cara mengamati hasil larutan 19 70 11 Jumlah Rata-rata 17.4 61.4 21 ASPEK UMUM Presentase Pencapaian Skor No Unsur kerja antar individu 1 2 3 1 Unsur kerja antar individu 41 52 7 2 Menjaga ketertiban dan disiplin kerja 48 37 15 3 Cara mengambil kesimpulan tentang hasil kerja yang dilakukan 37 52 11 4 Urutan kerja dan praktikum disesuaikan dengan langkah-langkah yang ada dalam LKS 15 44 41 Jumlah Rata-rata 35.25 46.25 18.5 Dari hasil tes siklus I menunjukkan bahwa belum semua indikator mengalami ketuntasan. Namun demikian pemahaman siswa pada materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit sudah mengalami peningkatan dibandingkan pada kondisi awalnya yaitu pada tes awal. Oleh karena itu, perlu adanya penyempurnaan pada siklus selanjutnya siklus II.

2. Hasil Siklus II a. Perencanaan Tindakan II