Mata pelajaran dalam IPA, misalnya kimia yang berhubungan dengan ranah psikomotorik adalah praktikum di laboratorium, sehingga akan lebih cocok metode
yang digunakan dalam pembelajaran adalah metode eksperimen dan demonstrasi.
5. Prestasi Belajar
Sesuai dengan kebijakan Departemen Pendidikan Nasional yang tertuang dalam Peraturan Mendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi SI dan
Peraturan Mendiknas No. 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan SKL, sekolah diwajibkan menyusun kurikulumnya sendiri. Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan KTSP itu memungkinkan sekolah menitikberatkan pada mata pelajaran tertentu yang dianggap paling dibutuhkan siswanya.
Dalam proses belajar mengajar, prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai dari suatu usaha dalam mengikuti pendidikan atau latihan tertentu yang
hasilnya dapat ditentukan dengan memberikan test pada akhir pendidikan. Kedudukan siswa dalam kelas dapat diketahui melalui prestasi belajar yaitu siswa
tersebut termasuk pandai, sedang atau kurang. Dengan demikian prestasi belajar mempunyai fungsi yang penting disamping sebagai indikator keberhasilan belajar
dalam mata pelajaran tertentu, juga dapat berguna sebagai evaluasi dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui dengan adanya evaluasi belajar atau penilaian hasil belajar. Penilaian merupakan suatu usaha untuk mengumpulkan
berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses belajar dan hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa melalui kegiatan belajar mengajar.
Evaluasi hasil belajar mengajar siswa bermakna bagi semua komponen dalam proses pengajaran terutama siswa, guru dan orang tua.
Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan melalui ulangan harian dan ulangan umum. Ulangan harian merupakan ulangan yang mencakup satu atau beberapa
pokok bahasan. Melalui ulangan harian dapat diketahui penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran setelah siswa melakukan kegiatan belajar. Ulangan umum merupakan ulangan yang mencakup seluruh konsep dalam satu semester. Selain
untuk mengetahui tingkat pencapaian siswa terhadap materi yang telah dipelajari, dapat juga untuk menentukan kemajuan atau hasil pembelajaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari serangkaian usaha individu dalam rangka untuk memperoleh
perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil dari aktivitas belajar dan interaksi dengan lingkungan.
Prestasi belajar sebagai hasil belajar dapat diketahui saat dilakukan penilaian. Penilaian digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa
dan berbagai hal yang pernah diajarkan sehingga dapat diperoleh gambaran tentang pencapaian program pendidikan. Jadi fungsi prestasi belajar sangat penting bagi anak
didik baik sebagai indikator kualitas pendidikan dan berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP dimaksudkan sebagai kurikulum untuk mengembangkan kualitas siswa, yang meliputi pengetahuan,
keterampilan dan sikap serta minat belajar, pada setiap mata pelajaran yang tercantum di dalam kurikulum itu. Oleh karena itu, penilaian hasil belajar dalam
pelaksanaan KTSP perlu dilakukan berdasarkan informasi yang selengkap mungkin mengenai siswa yang bersangkutan agar maksud tersebut terlaksana Depdiknas,
2004:1. Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan siswa dalam usaha belajar
yang dilakukannya. Prestasi ini biasanya diwujudkan dalam nilai tes. Nilai tes tersebut adalah angka yang menunjukkan jumlah hasil prestasi setelah siswa
mendapat pelajaran. Dalam kurikulum KTSP ini penilaian yang diterapkan meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotor.
Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis dan
kemampuan mengevaluasi. Aspek afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan,
minat, sikap dan nilai. Sedang aspek psikomotor adalah aspek yang berhubungan dengan aktifitas fisik.
6. Metode Mengajar