Komponen Kimia Minyak Kayu Putih
tersebut diisi dengan air. Ciri khas dari metode penyulingan kukus ini berupa uap yang selalu dalam keadaan basah, jenuh dan tidak terlalu panas. Bahan tanaman
yang akan disuling hanya berhubungan dengan uap yang disalurkan dari lubang- lubang pada saringan dan bahan tidak berhubungan dengan air panas Lutony
Rahmayati 1994. Cara penyulingan yang ketiga, yaitu dengan menggunakan uap langsung,
cara ini banyak dilakukan di pabrik minyak kayu putih PMKP. Pada penyulingan dengan cara menggunakan uap langsung terjadi proses pengangkutan
minyak atsiri dari dalam bahan bersamaan dengan uap panas yang ditiupkan secara langsung. Pada metode ini mirip dengan metode kukus tetapi air tidak
diisikan pada ketel penyulingan. Uap yang digunakan merupakan uap jenuh atau uap berlebih panas pada tekanan lebih dari 1 atmosfer. Uap panas yang dihasilkan
dari boiler dialirkan melalui pipa uap melingkar yang berpori yang terletak di bawah bahan dan uap bergerak ke atas melalui bahan yang terletak di atas
saringan di dalam tangki atau ketel penyulingan. Dari ketiga jenis metode penyulingan di atas tidak ada perbedaan yang mendasar, tetapi dalam praktiknya
akan memberikan hasil yang berbeda bahkan kadang-kadang perbedaan ini sangat berarti karena dipengaruhi reaksi-reaksi kimia yang terjadi selama berlangsungnya
penyulingan Guenther 1987. Beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah minyak yang menguap bersama-sama uap air, yaitu : 1. Besarnya tekanan uap
yang digunakan, 2. Berat molekul dari masing-masing komponen dalam minyak dan 3. Kecepatan minyak yang keluar dari bahan Satyadiwiria 1979.