7. Minyak Ylang-Ylang Canangium odoratum Baill forma genuina
Minyak ylang-ylang memiliki spesies yang sama dengan minyak kenanga yaitu berasal dari spesies Cananga odorata. Dari hasil penelitian ini diperoleh 61
buah senyawa volatil penyusun minyak ylang-ylang Canangium odoratum Baill forma genuina asal Jawa yang teridentifikasi sedangkan 1 komponen tidak bisa
teridentifikasi sesuai Tabel 28 dan Lampiran 7 dengan total persentase yang
teridentifikasi adalah 95.68. Penyusun utama minyak ylang-ylang asal Jawa
seperti pada Tabel 29 diantaranya beta linalool 26.03, benzyl acetate
12.97, p-methyl anisole 13.44, methyl benzoat 5.35, geranyl acetate 7.65, beta caryophyllene 4.17 dan germacrene D 3.98.
Gambar 12 Spektrum massa dan struktur dari beta linalool C
10
H
18
O dengan berat molekul 154 Library NIST 2008
Dalam Tabel 29 menunjukkan bahwa minyak ylang-ylang asal Thailand
dari penelitian Samakradhamrongthai 2009 mengandung komponen utama yaitu beta pinene 7.89, sulfactone 4.37, alpha cubebene 15.98 dan
beta myrcene 11.6. Hal ini berbeda dengan komposisi utama senyawa volatil minyak ylang-ylang asal Jawa. Fraksi minyak ylang-ylang yang termasuk grade
ekstra dan grade 1 merupakan grade dengan bermutu terbaik dibanding fraksi lainnya. Fraksi grade 1 biasanya memiliki karakter odor floral yang kuat dimana
karakter ini dipengaruhi oleh komponen senyawa ester dan linalool Georges et al. 2003. Jika dikaji dari sisi odornya minyak ylang-ylang asal Jawa
kemungkinan memiliki intensitas sweet dan floral yang lebih kuat dibandingkan dengan minyak ylang-ylang asal Thailand karena faktor senyawa ester dan
tingginya kadar senyawa linalool di minyak ylang-ylang asal Jawa. Perbedaan
antara kedua minyak ylang-ylang tersebut disebabkan antara lain oleh jenis,
umur dan asal tanaman. Pada Tabel 29 menunjukkan senyawa allergen pada
minyak ylang-ylang asal Jawa diantaranya linalool 26.03, citral 0.27, geraniol 2.68, eugenol 0.15 dan benzyl benzoat 2.96.
Burfield 2003 tentang adulteration of essential oils, minyak ylang-ylang dimungkinkan dipalsukan dengan senyawa pemalsu lain sintetik seperti benzyl
acetate, methyl benzoate, para-cresyl methyl eter, geranyl acetate, benzyl benzoat dan benzyl cinnamate. Dari sampel yang digunakan untuk penelitian ini,
kecil kemungkinan terkontaminasi oleh pemalsu sintetik tersebut karena didistilasi sendiri di laboratorium dari bahan baku bunganya. Jika minyak ylang-
ylang terkontaminasi senyawa pemalsu sintetik tersebut maka tidak mudah mendeteksinya dengan alat GC dan GC-MS jika hanya pada konsentrasi yang
rendah karena secara alami komponen sintetik tersebut juga ada pada minyak ylang-ylang.
Terkait adanya peluang adulteration dari minyak kenanga pada minyak ylang-ylang bisa dideteksi dengan parameter senyawa volatil beta caryophyllene
yang merupakan komponen terbesar pada minyak kenanga sedangkan minyak ylang-ylang asal Jawa dan Thailand secara alami hanya mengandung komponen
beta caryophyllene 5 sesuai Tabel 29. Jika kandungan beta caryophyllene
pada minyak ylang-ylang 5 ada kemungkinan terjadi adulteration dari minyak kenanga walaupun tidak mudah untuk dibuktikan dengan alat GC dan GC-MS.
Proses adulteration tersebut bisa dibuktikan dengan analisa menggunakan 13C- NMR dengan mendeteksi sumber atom karbon C. Jika sumber atom karbon
dalam minyak ylang-ylang berbeda maka dipastikan terjadi adulteration.
Gambar 13 Kromatogram GC dari minyak ylang-ylang asal Jawa
Tabel 28 Jenis senyawa volatil penyusun minyak ylang-ylang asal Jawa
No Nama Komponen No Nama Komponen
1 3-Methyl-3-buten-1-yl acetate
35 Gamma muurolene 2
3-Methyl-2-butenyl acetate 36 Calamenene
3 Alpha pinene
37 Delta cadinene 4
Cis-3-hexenyl acetate 38 Elemol
5 Hexyl ethanoate
39 Allospathulenol 6
p-Methyl anisole 40 Spathulenol
7 Cineole
41 Caryophyllene oxide 8
Methyl benzoate 42 Alpha bisabolene epoxide
9 Beta linalool
43 Tricyclo5,2,2,01,6undecan-3-ol,2- 10 Benzyl acetate
44 Methylene-6,8,8-trimethyl 11 3,7-Dimethyl-1,5-octadien-3,3,7-diol
4-isopropyl-1.6-dimethyl-1,2,3,4,4a,7- 12 Alpha terpineol
hexahydronaphtalene 13 Methyl chavicol
45 Tau-cadinol 14 1,2-Dimetoxy-4-methyl benzene
46 Alpha muurolol 15 Beta-phenylethylacetate
47 Alpha cadinol 16 Geraniol
48 Tau-muurolol 17 cis citral
49 Epi-10-cadinol 18 1-Decanol
50 3S,4R,5S,6R,7S-Aristol-9-en-3-ol 19 p-1-propenylanisole
51 D-nerolidol 20 Eugenol
52 Trans farnesal 21 Geranyl acetate
53 Benzyl benzoat 22 Alpha copaene
54 Isoaromadendrene oxide 23 Methyl eugenol
55 Komponen yang tidak diketahui 24 Beta gurjunene
56 3-Isopropyl-6,7-dimethyltricyclo 25 Cinnamyl acetate
4,4,0,02,8decane-9-10-diol 26 Beta caryophyllene
57 Trans-farnesal acetate 27 Beta cubebene
58 Cis-9,10-dihydrocapsenone 28 Alpha caryophyllene
59 7-Oxabicyclo4,1,0heptane,5-methoxy- 29 3-Mmethyl-2-butenylbenzoat
2,2,6-trimethyl-1-3-methyl-2- 30 Methyl isoeugenol
cyclobuten-1-ol 31 Germacrene D
60 2-hydroxyethyl-4-2,isopropylidene-5- 32 Alpha amorphene
methylcyclopentylbut-2-enal 33 Alpha muurolene
61 alloaromadendrene oxide 34 Alpha farnesene
62 6-isopropenyl-4.8a-dimethyl- 1,2,3,5,6,7,8,8a-octahydro-naphtalen-2-ol
Tabel 29 Profil senyawa volatil minyak ylang-ylang asal Jawa dibandingkan dengan literatur
No Nama komponen minyak ylang-ylang
Canangium odoratum Baill forma genuina asal
Jawa rerata minyak ylang-ylang
Cananga odorata Lam asal Thailand
Samakradhamrongt hai, 2009
1 p-Methyl anisole
13.44 2
Methyl benzoate 5.35
3 Beta linalool
26.03 4
Benzyl acetate 12.97
1.64 5
Geraniol 2.68
6 Cis citral
0.27 7
Eugenol 0.15
8 Methyl eugenol
0.33 9
Geraniol acetate 7.65
10 Beta caryophyllene 4.17
3.16 11 Beta cubebene
0.12 3.08
12 Germacrene D 3.98
1.99 13 Calamenene
0.17 2.2
14 Caryophyllene oxide 0.80
1.7 15 Benzyl benzoat
2.96 Beta pinene
7.89 Sulfactone
4.37 Alpha cubebene
15.98 Beta myrcene
11.6
Dikarenakan standar untuk minyak ini tidak ada spesifikasi untuk parameter komponen senyawa volatilnya maka untuk gap analysis tidak bisa dilakukan.
Selain itu bisa dijadikan rujukan untuk melengkapi standar SNI yang belum ada parameter untuk komponen volatil. Hal ini sangat penting karena dengan adanya
parameter tersebut bisa meminimalisir terjadinya adulteration pada minyak ylang- ylang.
8. Minyak Terpentin Pinus merkusii
Dari hasil penelitian ini diperoleh jumlah komponen minyak terpentin Pinus
merkusii asal Jawa Barat sekitar 17 buah komponen dengan besarnya persentase 98.63 seperti pada Lampiran 8. Dari Tabel 30 dan Lampiran 8
menunjukkan bahwa komposisi minyak terpentin terdiri dari monoterpene,