Rekapitulasi Total Hasil Penelitian dan Kesesuaian Dengan Regulasi

67 Tabel 36 lanjutan Data rekapitulasi hasil penelitian 10 jenis minyak atsiri 13 buah sampel asal Indonesia No Minyak Atsiri Jenis Tanaman nama latin Komponen utama Senyawa allergen Senyawa penduga pemalsuan kontaminasi Persentase senyawa teridentifikasi 0.1 Jumlah senyawa teridentifikasi 0.1 Kesesuaian dengan standar 6 Minyak jahe segar asal Jawa Zingiber officinale Roscoe Zingiberene, champene, beta phellandrene, alpha curcumene dan beta sesquephellandrene Linalool, citral, citronellol dan farnesol 96.32 70 buah senyawa Tidak ada standar untuk parameter senyawa volatil 7 Minyak akar wangi asal Jawa Barat Vetiveria zizanioides Khusimol, beta vetivenene, beta vetivone dan alpha gurjune Isoeugenol 97.69 89 buah senyawa Masuk standar ISO 4716 : 2002 E 8 Minyak lada hitam asal Jawa Piper nigrum Beta caryophyllene, limonene, delta-3- carene, beta pinene dan alpha pinene Limonene dan linalool 97.79 40 buah senyawa Tidak ada standar untuk parameter senyawa volatil 9 Minyak kenanga asal Jawa Canangium odoratum Baill forma macrophylla Beta caryophyllene, alpha humulene, germecrene D, delta cadinene dan alpha farnesene Citral, eugenol, farnesol, benzyl benzoat dan benzyl salicylate 97.7 54 buah senyawa Tidak ada standar untuk parameter senyawa volatil 10 Minyak ylang- ylang asal Jawa Canangium odoratum Baill forma genuina Beta linalool, benzyl acetate, p-methyl anisole, methyl benzoat, geranyl acetate, beta caryophyllene dan germacrene D Linalool, citral, eugenol, benzyl benzoat benzyl acetate, methyl menzoate, para-cresyl methyl eter, geranyl acetate, benzyl benzoat dan 95.68 61 buah senyawa Tidak ada standar untuk parameter senyawa volatil benzyl cinnamate, caryophyllene 68 Tabel 36 lanjutan Data rekapitulasi hasil penelitian 10 jenis minyak atsiri 13 buah sampel asal Indonesia No Minyak Atsiri Jenis Tanaman nama latin Komponen utama Senyawa allergen Senyawa penduga pemalsuan kontaminasi Persentase senyawa teridentifikasi 0.1 Jumlah senyawa teridentifikasi 0.1 Kesesuaian dengan standar 11 Minyak terpentine asal Jawa Barat Pinus merkusii Alpha pinene dan delta-3-carene limonene 98.63 17 buah senyawa Masuk standar SNI untuk kelas Mutu Standar 12 Minyak daun jeruk purut asal Jawa Citrus D.C., Rutaceae Beta citronellal, beta linalool, beta citronellol, sabinene dan citronellyl acetate Llinalool, citronellol dan geraniol Patchouli alcohol 96.41 38 buah senyawa Masuk standar industri multi nasional flavor dan fragran namun masalah dengan adanya kontaminan senyawa asing 13 Minyak sereh wangi asal Jawa Cymbopogan winterianus Jowitt Beta citronellal, geraniol, beta citronellol, geranyl acetate, limonene dan citronellyl acetate Limonene, beta linalool, beta citronellol, citral, eugenol dan geraniol 97.19 38 buah senyawa Masuk standar SNI Rerata total dari 13 sampel minyak atsiri 97.59 kisaran 95.00 – 99.00 V . SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil gap analysis antara hasil penelitian ini dibandingkan dengan standar yang ada menunjukkan bahwa minyak pala asal Sulawesi dan Jawa masuk standar industri multi nasional flavor dan fragran namun tidak masuk standar European Pharmacopoeia. Minyak nilam asal Jawa, Sumatra dan Sulawesi memenuhi persyaratan standar ISO dan standar industri multi nasional flavor dan fragran. Terkait standar SNI, minyak nilam asal Jawa dan Sumatra masuk spesifikasi SNI sedangkan minyak nilam asal Sulawesi tidak masuk standar SNI terkait kadar patchouli alcohol 30. Senyawa eugenol dan alpha copaene menjadi penanda adulteration pada minyak nilam oleh adulteran minyak lain. Standar untuk parameter senyawa volatil pada minyak jahe tidak ada sehingga tidak bisa dilakukan gap analysis untuk data hasil penelitian pada minyak jahe segar asal Jawa. Minyak jahe segar asal Jawa karakter odor dari minyak ini terutama ditentukan oleh senyawa citral dan zingiberene. Minyak akar wangi asal Jawa barat secara spesifikasi masuk standar ISO 4716 : 2002 terkait persyaratan parameter senyawa khusimol. Senyawa khusimol, alpha dan beta vetivone memberikan kontribusi terhadap mutu dari minyak akar wangi termasuk karakter odornya. Standar untuk parameter senyawa volatil pada minyak lada hitam tidak ada sehingga tidak bisa dilakukan gap analysis untuk data hasil penelitian pada minyak lada hitam asal Jawa. Standar untuk parameter senyawa volatil pada minyak kenanga asal Jawa dan Minyak ylang-ylang asal Jawa tidak ada sehingga tidak bisa dilakukan gap analysis untuk data hasil penelitian pada kedua jenis minyak atsiri tersebut. Minyak kenanga umumnya dipakai sebagai adulteran pada minyak ylang-ylang terkait dengan harganya yang lebih murah dan memiliki kemiripan dari odornya. Minyak terpentin asal Jawa barat masuk spesifikasi standar SNI untuk kelompok Standar, namun tidak masuk spesifikasi untuk kelompok Utama. Perbedaan kandungan alpha pinene dalam minyak terpentin dari daerah yang satu dengan yang lain dipengaruhi terutama oleh faktor tingkat kelembaban dan faktor genetik dari tanaman pinus. Minyak terpentin biasanya digunakan sebagai adulteran pada minyak pala terutama terkait dari komposisi senyawa volatil yang dikandungnya. Pada hasil penelitian ini menunjukkan minyak daun jeruk purut asal Jawa masuk spesifikasi standar standar industri multi nasional flavor dan fragran berdasarkan pada parameter senyawa volatilnya namun ada masalah dengan adanya kontaminan asing yaitu senyawa patchouli alcohol yang berasal dari minyak nilam. Minyak sereh wangi asal Jawa masuk spesifikasi standar SNI terutama terkait batasan minimum komponen beta citronellal yang menjadi persyaratan pada standar SNI. Perbedaan jenis tanaman dan asal daerah tanaman menentukan komposisi senyawa volatil pada minyak sereh wangi. Teridentifikasinya komponen senyawa volatil pada 10 jenis minyak atsiri tersebut dengan total yang teridentifikasi kisaran 95.00 – 99.00 merupakan kemajuan yang baik dalam penyediaan data-data komposisi minyak atsiri yang lebih lengkap dalam memenuhi persyaratan regulasi yang semakin kompleks dan ketat seperti regulasi REACH maupun regulasi yang lain terutama untuk beberapa minyak atsiri yang merupakan komoditi unggulan ekspor Indonesia seperti minyak pala, minyak nilam, minyak, minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak ylang-ylang dan minyak terpentin agar tidak menghambat ekspor ke depannya.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk identifikasi senyawa volatil pada 10 jenis minyak atsiri asal Indonesia tersebut pada level 0.1 yang kemudian dikombinasikan dengan hasil penelitian ini untuk melihat karakteristik yang lebih lengkap terkait komposisi senyawa volatil pada minyak atsiri tersebut. Selain itu juga perlu di analisis menggunakan GCMS-Olfactometry untuk menganalisis aroma dari 10 jenis minyak atsiri tersebut untuk mengkaji senyawa volatil yang berperan dalam aroma atau odor dari masing-masing minyak atsiri tersebut. DAFTAR PUSTAKA Agustian E, Sulaswatty A, Tasrif, Laksmono J.A dan Adilina I.B. 2005. Pemisahan Sitronelal dari Minyak Sereh Wangi Menggunakan Unit Fraksionasi Skala Bench. J. Tek. Ind vol 17. Grup Riset Teknologi Proses dan Sintesa Minyak Atsiri, LIPI, Serpong, Tangerang. [AI] Aromatics International. 2010. Gas Chromatography Analysis of Java Citronella Oil. http : www.aromaticinternational.comcitronellajava [29 April 2012]. [BALITRO] Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. 2006. Strategi Pengembangan Minyak Atsiri Indonesia. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol. 28 No 5. [BSN] Badan Standarisasi Nasional. 2011. Standar SNI Minyak Atsiri. www.sisni.bsn.go.id [02 Januari 2012]. Burfield T. 2003. The Adulteration of Essential Oils and the Consequences TO Aromatherapy and Natural Perfumery Practice. A Presentation to the IFA Annual AGM London. [EC] European Commission. 2002. Opinion of the Scientific Committee on Food on The Safety of The Presence of Safrol 1-allyl-3,4-methylene dioxy benzene in Flavourings and Other Food Ingredients with Flavouring Properties SCFCSFLAVFLAVOUR6ADD3 Final 9 January 2002. [ECHA] European Chemical Agency. 2007. REACH in Brief. European Commision Environmental Directorate General. www.ec.europa.eu [02 Januari 2012]. [EP] European Pharmacopoeia. 2008. Monograph of Nutmeg Oil. European Pharmacopoeia 6.2 page 3797-3798 [FCC] Food Chemical Codex. 1996. Essential Oils Standard. Institute of Medicine. Fourth Edition. National Academy Press. Washington. Georges M, Halpern, Waverka P. 2003. The Healing Trail : Essential Oils of Madagascar. Basic Health Publication Inc. Goodscentscompany.1980.Essential Oils. Www.thegoodscentcompany.com dataes1591051.html [02 Januari 2012]. Gunawan W. 2009. Seminar Nasional : Kualitas dan Nilai Minyak Atsiri, Implikasi Pada Pengembangan Turunannya. Diselenggarakan Himpunan Kimia Indonesia, Semarang, Jawa Tengah. Fan LS, Muhammad R, Omar D, Rahmani M. 2011. Insecticidal Properties of Piper nigrum Fruit Extracts and Essential Oils Against Spodoptera Litura. International Journal of Agriculture and Biology 13 : 517-522. [IFRA] International Fragrance Association. 2009. IFRA Standards 46 th amendment. www.ifraorg.org . [IFRA] International Fragrance Association. 2003. GC-MS Quantitation Fragrance Allergens in Fragrance Compound. Analyticial Procedure, version 1. Ikhlas A, Khan, Ehab A, Abourashed. 2011. Leung’s Encyclopedia of Common Natural Ingredients : Used in Food, Drugs and Cosmetics. Wiley and Sons [ISO] International Organization for Standarization. International Standard of Essential Oil.http : www.iso.org [01 Januari 2012]. Ketaren S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Penerbit Balai Pustaka. Kizhakkayil J, Sasikumar B. 2012. Characterization of Ginger Zingiber officinale Rosc. germplasm Based on Volatile and Non Volatile Components. African Journal of Biotechnology Vol 114 : 777-786. Koroch A, Ranarivelo L, Behra O, Juliani H.R, Simon J.E. 2007. Quality Attributes of Ginger and Cinnamon Essential Oils from Madagascar. J. Janick and A. Whipkeyeds. ASHS Press Alexandria. VA Ma’mun. 2006. Karakteristik Beberapa Minyak Atsiri Famili zingiberaceae Dalam Perdagangan. Buletin Tanaman Rempah dan Obat XVII No 2: 91-99. Ma’mun, Suhirman S. 2011. Karakteristik Minyak Atsiri Potensial. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. Masten S. 2002. Review of Toxicology Literature Turpentine oil, Wood turpentine, Sulfate Turpentine, Sulfite Turpentine. National Institute of Environmental Health Sciences, Nort Carolina Muchtaridi, Diantini A, Subarnas A. 2011. Analysis of Indonesian Spice Essential Oil Compounds that Inhibit Locomotor Activity in Mice. Journal of Pharmaceutical. Faculty of Pharmacy, Universitas Padjajaran, Bandung. Indonesia. Nakahara K, Alzoreky NS, Yoshihashi T, Nguyen HTT, Trakoontivakorn G. 2003. Chemical Composition and Antifungal Activity of Essential Oil from Cyimbopogon nardus Citronella Grass. JARQ 374 :249-252. Ningsih R. 2006. Optimasi Waktu Destilasi dan Reformulasi Fraksi Minyak Pala dan Fuli Myristica fragrans Houtt [Thesis]. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. [NIST] National Institute of Standards and Technology. 2008. NIST Libraries of GC-MS 5975. Agilent Nuryani Y. 2006. Budidaya Tanaman Nilam. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatika. Panda H. 2012. Essential Oil Handbook. National Institute of Industrial Research. Pino JA, Rosado A, Goire I dan Roncal E. 1995. Evaluation of Flavor Characteristic Compounds in Dill Herb Essential Oil by Sensory Analysis and Gas Chromatography. J Agric food Chem 43 : 1307-1309. Pripdeevech P, Wongpornchai S, Promsiri A. 2006. Highly Volatile Constituents of Vetiveria Zizanoides Roots Grown Under Different Cultivation Conditions. Moleculs 11 : 817-826. PT Indesso Aroma. 2011. Standar Minyak Atsiri. [data tidak dipublikasikan]. [02 Januari 2012] PT Indesso Aroma. 2011. Metode Analisa Minyak Atsiri dengan GC dan GC-MS. [data tidak dipublikasikan]. [02 Januari 2012] Reineccius K. 1992. Source Book of Flavors. Second Edition. Chapman and Hall, New York – London. Rotkittikhun P, Kruatrachue M, Pokethitiyook P, Baker AJM. 2010. Tolerance and accumulation of Lead in Vetiveria zizanioides and its Effect on Oil Production. Journal of Environment Biology 31 : 329-334. Samakradhamrongthai R, Utam-aang N, Thakeow P. 2009. Identification of Volatile Compounds Released from Dry Scented Thai Flowers and their Potential Application in Flower-Mixes Tea. As J Food-Ind 204 : 522-534. Saraswathi KJT, Jayalakshmi NR, Vyshali P, Kameshwari MNS. 2011. Comparative Study on Essential Oil in Natural and In vitro Regenerated Plants of Vetiveria zizanioides Linn. Nash. J Agric and Environ Sci 103 : 458-463. Sasidharan I and Menon A.N. 2010. Comparative Chemical Composition and Antimicrobial Activity Fresh and Dry Ginger Oils Zingiber Officinale Roscoe. International Journal of Current Pharmaceutical Research Vol 2, Issue 4. Agroprocessing and Natural Products Division, National Institute for Interdisciplinary Science and Technology CSIR Schenk and Lamparsky. 1981. Analysis of Nutmeg Oil Using Chromatograpic Methods. Journal of Chromatography. Givaudan Research Company Ltd. Sell CS. 2003. A Fragran Introduction to Terpenoid Chemistry. The Royal Society of Chemistry. Cambridge. Skaria BP. 2007. Aromatic Plants : Horticulture Science Series. New India Publishing Vol 1. Sundaresan V, Singh, S.P, Mishra A.N, Shasany A.K, Darokar M.P, Kalra A, Naqvi AA. 2009. Composition and Comparison of Essential Oils of Pogostemon Cablin Blanco Benth Patchouli and Pogostemon Travancoricus Bedd Var Travancoricus. Journal of Essntial Oil Research Vol 21 : 220-222. Surburg H and Panten J. 2006. Common Fragrance and Flavor Materials : Preparation, Properties and Uses. Ed 5. John Wiley and Sons The World of Pure Essential Oil. 2011. Essential Oil. www.essentialoils.co.za [27 Desember 2011] Tinjan P, Jirapakkul W. 2007. Comparative Study on Extraction Methods of Free and Glycosidically Bound Volatile Compounds from Kaffir Lime Leaves by Solvent Extraction and Solid Phase Extraction. Kasetsart J Nat Sci 41 : 300-306. Triumph Venture Capital. 2004 . Final Report : Study Into The Esthablishment of an Aroma and Fragrance Fine Chemicals Value Chain in South Africa Tender Number T790703. Part 4 Thubthimthed S, Thisayakorn K, Rerk-am, tangstirapakdee S, Ssuntorntanasat T. 2012. Vetiver oil and its Sedative Effect. Thailand Institute of Scientific and Tehcnology research TISRTR Bangkok. Thailand. Toure A, Xiamong Z. 2007. Gas Chromatographic Analysis of Volatile Components of Guinean and Chinese Ginger Oils Zingiber officinale Extracted by Steam Distilattion. Journal of Agronomy 62 : 350-355. Weis EA. 1997. Essential Oil Crops. CAB International Publishing Oxon. UK. Pp : 302-319. Wiyono B, Tachibana S, Tinambunan. 2006. Chemical Composition of Indonesian Pinus merkusii Turpentine Oils, Gum Oleoresins and Rosins from Sumatra and Java. Pakistan Journal of Bilogical Sciences 91 : 7-12. Young HY et al. 2002. Analytical and stability studies of ginger preparations. Journal of Food and Drug Analysis. Vol 10 No 3 pages 149-1. LAMPIRAN