pada minyak jahe kering ada proses pengeringan sehingga beberapa senyawa volatil menguap sebelum disuling Weiss, diacu dalam Toure dan Xiaoming
2007. Karakteristik organoleptik dari minyak jahe adalah warm, spicy dan woody note dengan slight lemony note. Minyak jahe asal Madagaskar mengandung
komponen utama camphene, zingiberene, ar-curcumen dan geranial Koroch et al. 2007. Kandungan zingiberene pada minyak jahe segar fresh ginger oil
adalah 28.6 sedangkan zingiberene pada minyak jahe kering dry ginger oil adalah 30.0 Sasidharan dan Menon 2010
4. Minyak Akar Wangi Vetiveria zizanioides
Minyak akar wangi diekstrak dari akar kering Vetiveria zizanioides. Kandungan minyak dari akarnya sekitar 0.5 disuling dengan steam distillation.
Komponen penyusun minyak akar wangi diantaranya asam benzoat, vetiverol, alpha vetivenone, beta vetivone, vetivene, vetivenyl vetivenate dan furfural
Reineccius 1992. Karakteristik khas odor dari minyak akar wangi adalah woody dan balsamic. Sentra budidaya tanaman akar wangi di Indonesia di Jawa Barat
Garut. Minyak akar wangi Garut dalam dunia perdagangan lebih dikenal dengan sebutan
“Java Vetiver Oil”. Tabel 6 Standar minyak akar wangi
Parameter ISO 4716 : 2002E
Warna Coklat kekuningan
– coklat kemerahan Berat jenis
0.9765 – 1.0345 d2525
Indeks bias d2020 1.5180
– 1.5280 Putaran optik d2525
-17 – 32
Kelarutan Dalam ethanol 95, 1 : 1 jernih dan
seterusnya jernih Bilangan penyabunan
5 - 25 Bilangan asam
10 – 35
Bilangan ester setelah asetilasi 100 - 150
Kadar khusimol 6
– 11 Sumber : International Organization for Standardization ISO, 2011
5. Minyak Lada Hitam Piper nigrum
Minyal lada hitam diekstraksi dari buah tanaman Piper nigrum keluarga dari piperaceae. Tanaman ini biasanya digunakan untuk bumbu, analgesik, antiseptik,
antispasmodik, antitoksik, aphrodisiak, diaphoretik, digestif, diuretik dan laksatif. Komposisi kimia dari minyak ini diantaranya alpha thujone, alpha pinene,
champene, sabinene, beta phinene, alpha phelandrene, myrcene, limonene, caryophyllene, beta farnesene, beta bisabolene, linalool dan terpinen-4-ol.
Kandungan minyak dari buahnya sekitar 2 menggunakan distilasi uap Reineccius 1992.
Sumber komersial dari lada hitam dan minyak lada putih adalah India, Malaysia, Singapura, Indonesia, Kamboja, Vietnam, Srilanka, Brazil dan Afrika
barat. Lada dari India secara sensori lebih aromatis sedangkan lada dari Malaysia dan Indonesia kurang aromatis namun lebih pungent. Minyak lada
hitam banyak dihasilkan oleh India dan Srilanka. Di Indonesia umumnya berasal dari Lampung Sumatra namun beberapa daerah seperti di Jawa juga diproduksi
minyak tersebut. Tabel 7 Standar minyak lada hitam
Parameter Standar FCC IV Food Chemical
Codex
Warna Tidak berwarna
– agak kehijauan slightly green
Rotasi optik +1
– -33.5 pada suhu 20
C Indeks bias
1.479 – 1.488 nD20
Kelarutan di alkohol ethanol 1 mL dalam 3 mL 95 alkohol
Sumber : Food Chemical Codex FCC, 1996
6. Minyak Kenanga Canangium odoratum Baill forma macrophylla
Minyak ini berasal dari tanaman Canangium odoratum Baill forma macrophylla dengan warna antara kuning sampai orange. Bagian yang diambil
sebagai minyak adalah bagian bunganya dengan kandungan minyak sekitar 0.5 – 1. Minyak ini memiliki karakter odor sweet dan floral. Penyebaran tanaman
kenanga terutama daerah tropis asia seperti Indonesia. Tanaman cananga