Nilam yang paling banyak ditanam dan luas penyebarannya adalah nilam Aceh karena kadar dan kualitas minyak yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan
dengan jenis yang lain. Minyak nilam digunakan sebagai fiksatif dalam industri parfum, sabun, kosmetik dan tonik rambut. Kandungan utama minyak nilam
terdiri dari persenyawaan terpene dengan alkohol, aldehid dan ester.
Salah satu komponen minyak nilam adalah patchouli alcohol yang merupakan ciri khas dari minyak nilam dan merupakan komponen utama dari
minyak jenis ini. Karakter odor dari minyak nilam yaitu adalah woody dan balsamic. Daerah penghasil minyak nilam adalah Aceh, Jawa dan Sumatra.
Namun sekarang, minyak nilam dari Sulawesi mulai berkembang.
3. Minyak Jahe Zingiber officinale
Ginger oil atau minyak jahe kebanyakan berasal dari jenis rizoma Zingiber officinale Roscoe yang memiliki kandungan minyak sekitar 1
– 2 dengan wilayah penyebarannya hampir di semua negara tropis yang berlahan basah.
Minyak jahe terdiri lebih dari 24 komponen diantaranya monoterpene phellandrene, champene, cineol, citral dan borneol, zingiberene dan bisabolene.
Kegunaan dari minyak ini sebagai bumbu, bahan minuman, industri farmasi dan lain-lain Young et al. 2002.
Tabel 5 Standar minyak jahe
Parameter SNI 06-4374-1996
FCC IV Food Chemical Codex
Warna Kuning muda
– kuning Kuning muda
– kuning Berat jenis
0.8720 – 0.8890 d2525
0.870 – 0.882 d2525
Indeks bias d2020 1.4850
– 1.4920 1.488
– 1.494 Putaran optik d2525
-14 – -33
-28 – -47
Bilangan asam Maksimal 2
Bilangan penyabunan Maksimal 15
Maksimal 20 Bilangan penyabunan
setelah asetilasi Maksimal 90
Bilangan asam maksimal 4
Sumber : Badan Standardisasi Nasional BSN, 2011 dan Food Chemical Codex FCC, 1996
Ada 2 jenis minyak jahe yaitu minyak jahe kering dan minyak jahe segar. Minyak jahe kering berasal dari rizhoma kering yang memiliki senyawa volatil
lebih sedikit terutama untuk senyawa volatil yang titik didihnya rendah karena
pada minyak jahe kering ada proses pengeringan sehingga beberapa senyawa volatil menguap sebelum disuling Weiss, diacu dalam Toure dan Xiaoming
2007. Karakteristik organoleptik dari minyak jahe adalah warm, spicy dan woody note dengan slight lemony note. Minyak jahe asal Madagaskar mengandung
komponen utama camphene, zingiberene, ar-curcumen dan geranial Koroch et al. 2007. Kandungan zingiberene pada minyak jahe segar fresh ginger oil
adalah 28.6 sedangkan zingiberene pada minyak jahe kering dry ginger oil adalah 30.0 Sasidharan dan Menon 2010
4. Minyak Akar Wangi Vetiveria zizanioides
Minyak akar wangi diekstrak dari akar kering Vetiveria zizanioides. Kandungan minyak dari akarnya sekitar 0.5 disuling dengan steam distillation.
Komponen penyusun minyak akar wangi diantaranya asam benzoat, vetiverol, alpha vetivenone, beta vetivone, vetivene, vetivenyl vetivenate dan furfural
Reineccius 1992. Karakteristik khas odor dari minyak akar wangi adalah woody dan balsamic. Sentra budidaya tanaman akar wangi di Indonesia di Jawa Barat
Garut. Minyak akar wangi Garut dalam dunia perdagangan lebih dikenal dengan sebutan
“Java Vetiver Oil”. Tabel 6 Standar minyak akar wangi
Parameter ISO 4716 : 2002E
Warna Coklat kekuningan
– coklat kemerahan Berat jenis
0.9765 – 1.0345 d2525
Indeks bias d2020 1.5180
– 1.5280 Putaran optik d2525
-17 – 32
Kelarutan Dalam ethanol 95, 1 : 1 jernih dan
seterusnya jernih Bilangan penyabunan
5 - 25 Bilangan asam
10 – 35
Bilangan ester setelah asetilasi 100 - 150
Kadar khusimol 6
– 11 Sumber : International Organization for Standardization ISO, 2011